Tulisan ini Bolang awali dari pertemuan kami dengan Kepala SMAN 1 Malang, di ruang kerjanya yang indah dan asri. Dalam ruang nomor 101 ini, terdapat empat layar CCTV, alat pemantau aktivitas orang-orang dalam ruangan. Penulis (M. Yunus) bersama tiga rekan Kompasianer dari Tim Bolang, Mas Rahman, Mas Malik, dan Mas Selamet Hariadi diterima dengan ramah oleh Kepala Sekolah di ruang kerjanya yang diberi tanda “Headmaster r Schulleiter, -e” seperti tampak pada foto.
[caption caption="Tim Bolang saat menunggu di depan ruang Kepala SMAN 1 Kota Malang/Foto Dokumen Bolang"]
Setelah mengutarakan maksud kedatangan kami, atas izinnya rekan-rekan Bolang dapat bertemu para siswanya yang memenuhi kriteria di atas. Salah satu di antaranya adalah si Ozzy. Kami kemudian diajak ke ruang kesiswaan, ditemani oleh Dra. Ibu Rulliati. Di ruang inilah wawancara berlangsung.
****
Keseharian Ozzy di Sekolah dan Cita-Citanya
Setiap hari, Ozzy pergi ke sekolah diantarkan oleh ayahnya, Atim Samsul Arif (45 tahun) dengan sepeda motor. Namun saat pulang, dia berjalan kaki. Karena ayahnya harus bekerja di tempat lain, sebagai pekerja montir keliling. Tepatnya, sebagai tukang servis dinamo panggilan. Demikian pengakuan jujur Ozzy saat penulis wawancarai.
Sementara ibunya, Evi Nurul Saudah (45 tahun), berperan sebagai Ibu Rumah Tangga. Ozzy memiliki dua saudara kandung laki-laki, bertiga dengan dirinya. Ia merupakan anak sulung. Ibunyalah yang mengasuh kedua adik laki-lakinya saat ditinggal bekerja oleh ayahnya. Adiknya yang pertama duduk di kelas I SMP, sementara adiknya yang paling bungsu baru berumur 1,5 tahun.
Ketika Bolang tanya: “Ozzy, kamu senang ya sekolah di sini”? Sambil terseyum agak malu-malu, dia menjawab singkat “senang”. Apa alasannya? Bolang bertanya lebih lanjut. Remaja berseragam batik itu menjawab:
“senang, karena sekolah ini favoritku”...
“Alumninya baik-baik... “
“Kalau untuk jembatan masa depan mudah”.
Demikian dia memberikan beberapa alasan. Ketika Bolang tanya apa cita-citanya? Dengan penuh semangat dia menjawab tegas: “dokter”. Selain dokter, apa pilihan lainnya? Dia menjawab: “akuntan”. Loh kok akuntan, bukankah Ozzy ambil jurusan IPA? Demikian Bolang bertanya menyelidik. Lalu Bu Rulliati, yang duduk di sampingnya, menimpali: “saat ini, di SMAN 1 Kota Malang sudah memberlakukan lintas peminatan. Anak jurusan IPA diberi kesempatan mengambil mata pelajaran akuntansi di Jurusan IPS, demikian sebaliknya”, begitu Bu Rulliati memberikan penjelasan. Ya deh, itu pilihan bagus! Bolang do’akan semoga cita-citanya terkabul. Amiin.