Mohon tunggu...
Ibrohim Fathurrosi
Ibrohim Fathurrosi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Sebelas Maret

Tertarik pada topik psikologi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Refleksi Topik 6 Aksi Nyata Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan Indonesia

8 Agustus 2024   22:23 Diperbarui: 8 Agustus 2024   22:33 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan Indonesia merupakan salah satu mata kuliah selektif yang didapatkan dalam perkuliahan PPG Prajabatan Gelombang 1 2024. Pada topik 5 akan memperdalam tentang Isu-isu Penyelenggaraan Pendidikan dan Pembelajaran di Sekolah dalam Perspektif Sosial, Budaya, Ekonomi, dan Politik. Pada laman aksi nyata di topik 5 diberikan tugas sebagai berikut.

"Pada akhir pembelajaran setiap topik, Anda diminta untuk merefleksikan pembelajaran dalam blog masing-masing, dengan menggunakan alur MERDEKA seperti dalam proses pembelajarannya. Anda bisa menceritakan refleksi Anda dengan caranya masing-masing, bisa narasi yang dilengkapi visual, ataupun narasi saja, atau model kreatif lainnya."

Berikut akan dipaparkan jawaban atas tugas di atas dengan panduan pertanyaan yang ada di LMS (Learning Management System).

M - MULAI DARI DIRI

Apa yang Anda pikirkan tentang topik ini sebelum memulai proses pembelajaran? 

Jawaban : Sebelum memulai proses pembelajaran mengenai isu-isu penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran di sekolah dalam perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik, saya memiliki pandangan yang cukup umum tentang kompleksitas dan tantangan yang dihadapi oleh sistem pendidikan di Indonesia. Saya menyadari bahwa faktor-faktor ini mempengaruhi akses dan kualitas pendidikan, serta menciptakan ketidaksetaraan yang signifikan di berbagai daerah. Namun, pemahaman saya masih terbatas pada pengamatan dan pengalaman pribadi, tanpa memiliki landasan teori yang kuat atau contoh konkret tentang bagaimana isu-isu ini secara spesifik mempengaruhi praktik pendidikan sehari-hari di kelas. Saya belum sepenuhnya memahami bagaimana mengintegrasikan pengetahuan ini ke dalam strategi pengajaran yang efektif dan inklusif. Hal ini membuat saya merasa perlu memperdalam wawasan dan keterampilan dalam mengatasi berbagai tantangan yang muncul dari perbedaan sosial, budaya, ekonomi, dan politik dalam lingkungan pendidikan. 

E - EKSPLORASI KONSEP

Apa yang Anda pelajari dari konsep yang Anda pelajari dalam topik ini? 

Jawaban :  Topik ini membahas berbagai isu dalam penyelenggaraan pendidikan dan implementasi pembelajaran di sekolah, dengan mempertimbangkan perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik. Selain itu, topik ini juga mengaitkan dan merangkum isu-isu yang berhubungan dengan pendekatan, strategi, metode, dan teknik yang diterapkan sebagai scaffolding dalam Zona Proksimal Perkembangan (ZPD) untuk mencapai pendidikan yang berfokus pada kebutuhan siswa. 

R - RUANG KOLABORASI

Apa yang Anda pelajari lebih lanjut bersama dengan rekan-rekan Anda dalam ruang kolaborasi? 

Jawaban : Dalam Ruang Kolaborasi ini, saya telah mendalami pandangan rekan-rekan mengenai implementasi isu-isu pendidikan dan pembelajaran di sekolah, dengan fokus pada dimensi sosial, budaya, ekonomi, dan politik. Kami juga mengaitkan dan merangkum isu-isu terkait, termasuk pendekatan, strategi, metode, dan teknik, bersama dengan materi pembelajaran sebagai scaffolding dalam Zona Proksimal Perkembangan (ZPD). Partisipasi dalam kegiatan ini telah memperkaya pemahaman saya dan memberikan sudut pandang baru terkait penerapan ZPD dalam proses pembelajaran. 

D - DEMONSTRASI KONTEKSTUAL

Apa hal penting yang Anda pelajari dari proses demonstrasi kontekstual yang Anda jalani bersama kelompok (bisa tentang materi, rekan, dan diri sendiri)? 

Jawaban : Dari bagian demonstrasi kontekstual, saya memandang pentingnya diskusi mengenai kesiapan pendidik dalam menghadapi dan mengantisipasi isu-isu terkait penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran di sekolah, khususnya dalam perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik. Saya juga menekankan urgensi untuk menyampaikan pandangan mengenai kesamaan dan perbedaan terkait isu-isu yang sering muncul dalam ranah pendidikan dan pembelajaran. 

E - ELABORASI PEMAHAMAN

Sejauh ini, apa yang sudah Anda pahami tentang topik ini? 

Apa hal baru yang Anda pahami atau yang berubah dari pemahaman di awal sebelum pembelajaran dimulai ?

Apa yang ingin Anda pelajari lebih lanjut?  

Jawaban :
a. Pemahaman: Hingga saat ini, pemahaman saya mengenai topik ini mencakup isu-isu penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran di sekolah dari aspek sosial, budaya, ekonomi, dan politik. Saya dapat menghubungkan dan merangkum isu-isu terkait seperti pendekatan, strategi, metode, dan teknik, serta penerapan materi pembelajaran sebagai pendukung (scaffolding) pada Zona Proksimal Perkembangan (ZPD). 

b. Perubahan pemahaman: Pemahaman baru yang saya peroleh dari mata kuliah ini adalah kesadaran yang lebih mendalam akan pentingnya mempertimbangkan isu-isu tersebut dalam kegiatan pembelajaran. Saya juga mempelajari bagaimana merancang pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan peserta didik dengan memperhatikan aspek sosial, budaya, ekonomi, dan politik.

Dengan mempelajari topik 6 perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik dalam isu-isu penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran di sekolah, pendidik dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang karakteristik peserta didik, perkembangan pendidikan, menerapkan pendekatan pembelajaran yang inklusif, dan mengintegrasikan isu-isu sosial, budaya, ekonomi, dan politik ke dalam materi pembelajaran.

Dengan mengintegrasikan isu-isu tersebut ke dalam materi pembelajaran, peserta didik dapat memahami keterkaitan antara materi pembelajaran dengan konteks sosial, budaya, ekonomi, dan politik mereka. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan membantu peserta didik dalam memahami materi pembelajaran serta mengatasi tantangan yang muncul akibat perbedaan sosial, budaya, ekonomi, dan politik.

Hal baik yang saya dapatkan mengenai topik ini adalah membuka pemikiran terhadap isu-isu yang memungkinkan terjadi terkait situasi sosial, budaya, politik, dan ekonomi dalam pendidikan, mendapatkan perspektif terhadap situasi sosial, budaya, politik, dan ekonomi dalam pendidikan, dan belajar mencari solusi permasalahannya. Selain itu, menyesuaikan pembelajaran dengan isu-isu penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran di sekolah dalam perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik.

c. Ketertarikan lebih lanjut: Saya ingin belajar lebih lanjut tentang bagaimana mempersiapkan peserta didik menjadi individu yang peduli terhadap isu-isu global dan mampu berkontribusi positif dalam masyarakat melalui pendidikan yang memperhatikan perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik.  

K - KONEKSI ANTAR MATERI

Apa yang Anda pelajari dari koneksi antar materi baik di dalam mata kuliah yang sama maupun dengan mata kuliah lain? 

Jawaban : 

Topik VI terkait erat dengan pentingnya pendidik memiliki pemikiran kritis terhadap isu-isu sosial, budaya, ekonomi, dan politik yang memengaruhi proses pembelajaran di sekolah. Pendidik yang berpikiran terbuka dan kritis terhadap isu-isu ini akan mampu merancang pembelajaran dengan pendekatan, strategi, metode, dan teknik yang tepat, sehingga pembelajaran dapat berlangsung secara efektif, kondusif, dan bermakna bagi peserta didik.

Keterkaitan Topik Ini dengan Mata Kuliah Lainnya:

  1. Perkembangan Peserta Didik dan Pembelajarannya (PPDP):
    • Kaitan: Topik ini berkaitan dengan bagaimana mengatasi tantangan dalam isu-isu penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran di sekolah dari perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik dengan memahami keragaman latar belakang dan karakteristik peserta didik.
  2. Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang Efektif (PPAE):
    • Kaitan: Sebagai pendidik, penting untuk menciptakan pembelajaran dan asesmen yang memerdekakan peserta didik. Salah satu caranya adalah dengan membuat rancangan pembelajaran berdiferensiasi yang sesuai dengan kemampuan dan gaya belajar peserta didik.
  3. Filosofi Pendidikan Indonesia (FPI):
    • Kaitan: Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia saat ini menekankan Profil Pelajar Pancasila, yang harus diperhatikan dan diimplementasikan untuk mencapai kemerdekaan belajar bagi guru dan peserta didik. Ini dilakukan melalui pengembangan proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila, di mana guru berperan sebagai fasilitator dan motivator yang mendidik, mengajar, serta menginspirasi peserta didik.
  4. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL):
    • Kaitan: PPL di sekolah mitra adalah kesempatan untuk mengobservasi dan melatih diri dalam menemukan solusi terkait isu-isu penyelenggaraan pendidikan. Hal ini memungkinkan pembelajaran berjalan secara efektif, kondusif, dan bermakna bagi peserta didik.

A - AKSI NYATA

Apa manfaat pembelajaran ini untuk kesiapan Anda sebagai guru? 

Bagaimana Anda menilai kesiapan Anda saat ini, dalam skala 1-10? Apa alasannya?

Apa yang perlu Anda persiapkan lebih lanjut untuk bisa menerapkannya dengan optimal? 

Jawaban : 

a. Manfaat: Sebagai calon guru profesional, saya menerapkan ilmu yang didapat terkait topik 6 perspektif sosikultural mengenai isu-isu penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran di sekolah dari perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik. Beberapa cara yang dapat diberlakukan meliputi: memahami karakteristik peserta didik melalui observasi dan asesmen awal; mengikuti perkembangan pendidikan baik di dalam maupun di luar negeri; menerapkan pendekatan pembelajaran yang inklusif; mengintegrasikan isu-isu sosial, budaya, ekonomi, dan politik dalam pembelajaran; serta mengembangkan keterampilan dan kompetensi melalui pelatihan dan seminar. Dengan penerapan ini, pendidik dapat memperoleh pemahaman lebih baik tentang karakteristik peserta didik, mengikuti perkembangan pendidikan, menerapkan pendekatan yang inklusif, mengintegrasikan isu-isu terkait ke dalam materi pembelajaran, serta mengembangkan keterampilan dan kompetensi untuk mengatasi tantangan dalam proses pembelajaran. 

b. Kesiapan: Saya menilai kesiapan saya berada pada skala 7,5 karena saya merasa belum memahami isu-isu penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran di sekolah dari perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik secara menyeluruh. Sehingga saya perlu mempelajari hal hal tersebut lebih mendalam.

c. Persiapan lebih lanjut: Saya akan melakukan observasi maksimal, asesmen awal untuk mengetahui kemampuan siswa, menentukan kelompok diskusi berdasarkan hasil asesmen awal, dan memberikan bantuan sesuai dengan kemampuan siswa.

Demikian pemaparan dari tugas aksi nyata topik Isu-isu Penyelenggaraan Pendidikan dan Pembelajaran di Sekolah dalam Perspektif Sosial, Budaya, Ekonomi, dan Politik  dalam mata kuliah Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan Indonesia PPG Prajabatan Gelombang 1 2024. Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun