Dengan mengintegrasikan isu-isu tersebut ke dalam materi pembelajaran, peserta didik dapat memahami keterkaitan antara materi pembelajaran dengan konteks sosial, budaya, ekonomi, dan politik mereka. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan membantu peserta didik dalam memahami materi pembelajaran serta mengatasi tantangan yang muncul akibat perbedaan sosial, budaya, ekonomi, dan politik.
Hal baik yang saya dapatkan mengenai topik ini adalah membuka pemikiran terhadap isu-isu yang memungkinkan terjadi terkait situasi sosial, budaya, politik, dan ekonomi dalam pendidikan, mendapatkan perspektif terhadap situasi sosial, budaya, politik, dan ekonomi dalam pendidikan, dan belajar mencari solusi permasalahannya. Selain itu, menyesuaikan pembelajaran dengan isu-isu penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran di sekolah dalam perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik.
c. Ketertarikan lebih lanjut: Saya ingin belajar lebih lanjut tentang bagaimana mempersiapkan peserta didik menjadi individu yang peduli terhadap isu-isu global dan mampu berkontribusi positif dalam masyarakat melalui pendidikan yang memperhatikan perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik. Â
K - KONEKSI ANTAR MATERI
Apa yang Anda pelajari dari koneksi antar materi baik di dalam mata kuliah yang sama maupun dengan mata kuliah lain?Â
Jawaban :Â
Topik VI terkait erat dengan pentingnya pendidik memiliki pemikiran kritis terhadap isu-isu sosial, budaya, ekonomi, dan politik yang memengaruhi proses pembelajaran di sekolah. Pendidik yang berpikiran terbuka dan kritis terhadap isu-isu ini akan mampu merancang pembelajaran dengan pendekatan, strategi, metode, dan teknik yang tepat, sehingga pembelajaran dapat berlangsung secara efektif, kondusif, dan bermakna bagi peserta didik.
Keterkaitan Topik Ini dengan Mata Kuliah Lainnya:
- Perkembangan Peserta Didik dan Pembelajarannya (PPDP):
- Kaitan: Topik ini berkaitan dengan bagaimana mengatasi tantangan dalam isu-isu penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran di sekolah dari perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik dengan memahami keragaman latar belakang dan karakteristik peserta didik.
- Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang Efektif (PPAE):
- Kaitan: Sebagai pendidik, penting untuk menciptakan pembelajaran dan asesmen yang memerdekakan peserta didik. Salah satu caranya adalah dengan membuat rancangan pembelajaran berdiferensiasi yang sesuai dengan kemampuan dan gaya belajar peserta didik.
- Filosofi Pendidikan Indonesia (FPI):
- Kaitan: Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia saat ini menekankan Profil Pelajar Pancasila, yang harus diperhatikan dan diimplementasikan untuk mencapai kemerdekaan belajar bagi guru dan peserta didik. Ini dilakukan melalui pengembangan proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila, di mana guru berperan sebagai fasilitator dan motivator yang mendidik, mengajar, serta menginspirasi peserta didik.
- Praktik Pengalaman Lapangan (PPL):
- Kaitan: PPL di sekolah mitra adalah kesempatan untuk mengobservasi dan melatih diri dalam menemukan solusi terkait isu-isu penyelenggaraan pendidikan. Hal ini memungkinkan pembelajaran berjalan secara efektif, kondusif, dan bermakna bagi peserta didik.
A - AKSI NYATA
Apa manfaat pembelajaran ini untuk kesiapan Anda sebagai guru?Â
Bagaimana Anda menilai kesiapan Anda saat ini, dalam skala 1-10? Apa alasannya?