Mohon tunggu...
Ibrohim Fathurrosi
Ibrohim Fathurrosi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Sebelas Maret

Tertarik pada topik psikologi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Topik 5 Aksi Nyata Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan Indonesia

8 Agustus 2024   11:08 Diperbarui: 8 Agustus 2024   11:11 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan Indonesia merupakan salah satu mata kuliah selektif yang didapatkan dalam perkuliahan PPG Prajabatan Gelombang 1 2024. Pada topik 5 akan memperdalam tentang Pendekatan, Strategi, Metode, dan Teknik Pembelajaran yang Diterapkan Sebagai Scaffolding pada ZPD . Pada laman aksi nyata di topik 5 diberikan tugas sebagai berikut.

"Pada akhir pembelajaran setiap topik, Anda diminta untuk merefleksikan pembelajaran dalam blog masing-masing, dengan menggunakan alur MERDEKA seperti dalam proses pembelajarannya. Anda bisa menceritakan refleksi Anda dengan caranya masing-masing, bisa narasi yang dilengkapi visual, ataupun narasi saja, atau model kreatif lainnya."

Berikut akan dipaparkan jawaban atas tugas di atas dengan panduan pertanyaan yang ada di LMS (Learning Management System).

M - MULAI DARI DIRI

Apa yang Anda pikirkan tentang topik ini sebelum memulai proses pembelajaran? 

Jawaban : Sebelum memulai pembelajaran, saya sudah memahami metode yang memperhatikan perspektif sosiokultural peserta didik. Dalam tahap awal, terdapat video tentang Pengejar Bumi Petani di Provinsi Lampung. Dari video tersebut, saya belajar bahwa sebagai guru, kita harus siap menghadapi berbagai situasi dan kondisi. Pembelajaran harus disesuaikan dengan latar belakang sosial, budaya, ekonomi, dan politik peserta didik. 

E - EKSPLORASI KONSEP

Apa yang Anda pelajari dari konsep yang Anda pelajari dalam topik ini? 

Jawaban :  Topik ini membahas interaksi antar manusia dengan SES dalam pendekatan sosiokultural Vygotsky dan kelas. Vygotsky berpendapat bahwa karakteristik kelas, sifat, dan perbedaannya memengaruhi pembentukan tipe manusia. Untuk menciptakan karakteristik unik, terdapat lima fenomena: a. Kegiatan budaya, b. Artefak, c. Fenomena psikologis, d. Nilai budaya, skema, makna, dan konsep, e. Manusia secara aktif membangun fenomena budaya. 

Saya juga memahami bahwa teori sosiokultural berperan sebagai alat psikologis dan mediasi. Topik ini menyadarkan saya akan pentingnya konteks sosial dan budaya dalam belajar, serta peran saya sebagai calon guru untuk membantu peserta didik berkembang sesuai kemampuan kognitif mereka melalui pendekatan psikologis yang sesuai.

R - RUANG KOLABORASI

Apa yang Anda pelajari lebih lanjut bersama dengan rekan-rekan Anda dalam ruang kolaborasi? 

Jawaban : Dalam ruang kolaborasi, kelompok SDN 2 Pandansimping berdiskusi dan memberikan pandangan masing-masing tentang perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik dalam pembelajaran yang mempengaruhi proses pendidikan. Hasil diskusi dicatat dan dirangkum untuk mencapai kesepakatan bersama. Dari diskusi tersebut, saya memahami pandangan rekan-rekan kelompok mengenai kesiapan mereka dalam menerapkan pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran sosiokultural pada peserta didik. 

D - DEMONSTRASI KONTEKSTUAL

Apa hal penting yang Anda pelajari dari proses demonstrasi kontekstual yang Anda jalani bersama kelompok (bisa tentang materi, rekan, dan diri sendiri)? 

Jawaban : Saat demonstrasi kontekstual, kelompok SDN 2 Pandansimping melakukan presentasi. Kami dan kelompok lain saling bertanya dan menanggapi. Salah satu rekan bertanya tentang faktor yang paling sulit diimplementasikan dalam pembelajaran. Kelompok kami menjawab bahwa setiap faktor memiliki tantangan dan keunggulannya masing-masing, sehingga sebagai pendidik, kita harus mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan tersebut. Pandangan lain dari rekan kelompok lain adalah bahwa faktor politik adalah yang paling sulit diimplementasikan karena perubahan kebijakan pemerintah yang terus-menerus, sehingga guru harus cepat menyesuaikan diri dengan perubahan kurikulum dan kebijakan. 

E - ELABORASI PEMAHAMAN

Sejauh ini, apa yang sudah Anda pahami tentang topik ini? 

Apa hal baru yang Anda pahami atau yang berubah dari pemahaman di awal sebelum pembelajaran dimulai ?

Apa yang ingin Anda pelajari lebih lanjut?  

Jawaban :
a. Pemahaman: Saya memahami bahwa faktor-faktor perspektif sosiokultural memiliki tingkat kesulitan tersendiri dalam pengimplementasiannya dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, sebagai pendidik, kita harus mempersiapkan dan menyesuaikan diri untuk menghadapi perubahan dan tantangan yang akan datang. 

b. Perubahan pemahaman: Setelah mempelajari topik ini, saya menyadari bahwa tantangan pasti ada dalam menghadapi peserta didik. Guru harus mengetahui cara merancang strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik yang memiliki latar belakang sosial, budaya, ekonomi, dan politik yang berbeda. 

c. Ketertarikan lebih lanjut: Saya ingin mempelajari lebih lanjut tentang berbagai pandangan perspektif sosiokultural dalam penerapan pada pelayanan peserta didik di sekolah. 

K - KONEKSI ANTAR MATERI

Apa yang Anda pelajari dari koneksi antar materi baik di dalam mata kuliah yang sama maupun dengan mata kuliah lain? 

Jawaban : Materi pada topik ini berkaitan dengan topik lainnya dalam memahami siswa yang memerlukan bantuan dalam mengerjakan tugas, atau yang dikenal sebagai scaffolding. Pembuatan asesmen membutuhkan pemahaman tentang ZPD, yang dapat diketahui dari asesmen diagnostik kognitif dan non-kognitif, sehingga guru dapat menentukan bantuan yang tepat untuk siswa. 

A - AKSI NYATA

Apa manfaat pembelajaran ini untuk kesiapan Anda sebagai guru? 

Bagaimana Anda menilai kesiapan Anda saat ini, dalam skala 1-10? Apa alasannya?

Apa yang perlu Anda persiapkan lebih lanjut untuk bisa menerapkannya dengan optimal? 

Jawaban : 

a. Manfaat: Setelah mempelajari topik ini, saya merasakan manfaat dalam menerapkan scaffolding pada ZPD dan memberikan bantuan yang tepat kepada siswa. 

b. Kesiapan: Saya menilai kesiapan saya berada pada skala 7,5 karena saya merasa belum maksimal dalam memberikan bantuan yang tepat kepada siswa sesuai dengan ZPD mereka. 

c. Persiapan lebih lanjut: Saya akan melakukan observasi maksimal, asesmen awal untuk mengetahui kemampuan siswa, menentukan kelompok diskusi berdasarkan hasil asesmen awal, dan memberikan bantuan sesuai dengan kemampuan siswa.

Demikian pemaparan dari tugas aksi nyata topik Pendekatan, Strategi, Metode, dan Teknik Pembelajaran yang Diterapkan Sebagai Scaffolding pada ZPD dalam mata kuliah Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan Indonesia PPG Prajabatan Gelombang 1 2024. Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun