Konsep Dasar Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan (Topik 2-Aksi Nyata)

Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan Indonesia merupakan salah satu mata kuliah selektif yang didapatkan dalam perkuliahan PPG Prajabatan Gelombang 1 2024. Pada topik 2 akan memperdalam tentang Konsep dasar perspektif sosiokultural dalam pendidikan. Pada laman aksi nyata di topik 2 diberikan tugas sebagai berikut.

"Pada akhir pembelajaran setiap topik, Anda diminta untuk merefleksikan pembelajaran dalam blog masing-masing, dengan menggunakan alur MERDEKA seperti dalam proses pembelajarannya. Anda bisa menceritakan refleksi Anda dengan caranya masing-masing, bisa narasi yang dilengkapi visual, ataupun narasi saja, atau model kreatif lainnya."

Berikut akan dipaparkan jawaban atas tugas di atas dengan panduan pertanyaan yang ada di LMS (Learning Management System).

M - MULAI DARI DIRI

Apa yang Anda pikirkan tentang topik ini sebelum memulai proses pembelajaran? 

Jawaban : Sebelum memulai pembelajaran pada topik ini, saya menyadari bahwa faktor sosial, budaya, ekonomi, dan politik sangat mempengaruhi penyelenggaraan pendidikan di Indonesia. Oleh karena itu, dalam topik ini, kita mengacu pada teori perkembangan peserta didik dan mempertimbangkan berbagai keragaman sosial budaya. Sebagai calon pendidik profesional, saya harus memahami konsep ini dengan baik.

E - EKSPLORASI KONSEP

Apa yang Anda pelajari dari konsep yang Anda pelajari dalam topik ini? 

Jawaban :  Konsep yang saya pelajari dalam topik ini adalah teori sosiokultural yang banyak digunakan sebagai alat psikologis dan mediasi untuk mencapai pengaturan diri seseorang. Selain itu, dengan adanya SES, saya menyadari bahwa setiap individu memiliki latar belakang sosioekonomi yang berbeda, dan ini mempengaruhi perkembangan serta pemahaman mereka tentang pentingnya pendidikan. 

Saya juga memahami bahwa teori sosiokultural berperan sebagai alat psikologis dan mediasi. Topik ini menyadarkan saya akan pentingnya konteks sosial dan budaya dalam belajar, serta peran saya sebagai calon guru untuk membantu peserta didik berkembang sesuai kemampuan kognitif mereka melalui pendekatan psikologis yang sesuai.

R - RUANG KOLABORASI

Apa yang Anda pelajari lebih lanjut bersama dengan rekan-rekan Anda dalam ruang kolaborasi? 

Jawaban : Dalam ruang kolaborasi, saya bersama rekan-rekan mempelajari empat faktor yang saling terkait yaitu sosial, budaya, ekonomi, dan politik. Kami diminta untuk menganalisis tiga buku: "Belajar Demokrasi," "Ray Sang Pecandu Game Online," dan "Melawan Setan Bermata Runcing" dengan melihat faktor-faktor sosial, budaya, ekonomi, dan politik di dalamnya. 

Setelah berdiskusi, saya menjadi lebih sadar akan pentingnya pemerataan pendidikan yang adil. Mempelajari masalah-masalah dalam ruang kolaborasi ini mendorong saya untuk menjadi pendidik profesional yang dapat menghasilkan generasi yang intelektual dengan memperhatikan nilai-nilai keragaman budaya di Indonesia. 

D - DEMONSTRASI KONTEKSTUAL

Apa hal penting yang Anda pelajari dari proses demonstrasi kontekstual yang Anda jalani bersama kelompok (bisa tentang materi, rekan, dan diri sendiri)? 

Jawaban : Hal penting yang saya pelajari dari demonstrasi kontekstual adalah menjadi lebih peka terhadap persoalan atau diskusi materi kelompok lain. Kami saling memberi apresiasi melalui penilaian antar kelompok dan berdiskusi mengenai masalah yang muncul selama presentasi. Ini membuat saya memahami materi dalam topik ini lebih mendalam.

E - ELABORASI PEMAHAMAN

Sejauh ini, apa yang sudah Anda pahami tentang topik ini? 

Apa hal baru yang Anda pahami atau yang berubah dari pemahaman di awal sebelum pembelajaran dimulai ?

Apa yang ingin Anda pelajari lebih lanjut?  

Jawaban : Hal baru yang saya pahami dari topik ini adalah bahwa seorang pendidik harus menyadari keberagaman sosial, ekonomi, budaya, dan politik dalam setiap diri peserta didik. Saya juga mempelajari bahwa SES dan CHAT adalah dua aspek yang mempengaruhi pendidikan. Saya ingin mempelajari lebih lanjut bagaimana pendidik dapat menangani masalah di antara peserta didik terkait status sosioekonomi mereka.

K - KONEKSI ANTAR MATERI

Apa yang Anda pelajari dari koneksi antar materi baik di dalam mata kuliah yang sama maupun dengan mata kuliah lain? 

Jawaban : Koneksi antar materi yang saya dapatkan menunjukkan bahwa perspektif sosiokultural berhubungan dengan mata kuliah lain seperti filosofi pendidikan, pembelajaran berdiferensiasi, prinsip pengajaran dan asesmen, serta pemahaman tentang peserta didik dan pembelajarannya. 

Perspektif sosiokultural dengan filosofi pendidikan menunjukkan bahwa peserta didik berhak mendapatkan pendidikan yang setara meskipun memiliki latar belakang berbeda. Dalam pembelajaran berdiferensiasi, perbedaan latar belakang sosioekonomi dan budaya individu memerlukan pendekatan yang berbeda. 

Prinsip pengajaran dan asesmen menekankan pentingnya mengidentifikasi kebutuhan individual peserta didik dan menyesuaikan strategi pembelajaran. Pemahaman tentang peserta didik dan pembelajarannya menunjukkan bahwa faktor sosial, budaya, ekonomi, dan politik sangat mempengaruhi perkembangan, motivasi, dan gaya belajar mereka. 

A - AKSI NYATA

Apa manfaat pembelajaran ini untuk kesiapan Anda sebagai guru? 

Bagaimana Anda menilai kesiapan Anda saat ini, dalam skala 1-10? Apa alasannya?

Apa yang perlu Anda persiapkan lebih lanjut untuk bisa menerapkannya dengan optimal? 

Jawaban : Manfaat yang saya dapatkan setelah mempelajari topik ini adalah pengetahuan yang lebih luas mengenai berbagai latar belakang sosial budaya peserta didik. Kesiapan saya ada pada skala 8 karena saya sudah memahami materi dalam mata kuliah PPG ini dan siap menerapkannya di sekolah. Hal yang perlu saya siapkan adalah terus mencari referensi, baik video maupun bahan bacaan, untuk mengembangkan pemahaman saya agar dapat diterapkan di kelas. 

Demikian pemaparan dari tugas aksi nyata topik Konsep dasar perspektif sosiokultural dalam pendidikan  dalam mata kuliah Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan Indonesia PPG Prajabatan Gelombang 1 2024. Semoga bermanfaat.