Mohon tunggu...
Ibrohim Fathurrosi
Ibrohim Fathurrosi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Sebelas Maret

Tertarik pada topik psikologi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Refleksi Merdeka dalam Perspektif Sosial, Budaya, Ekonomi, dan Politik dalam Pendidikan Indonesia (Topik 1 Aksi Nyata - PSPI)

2 Juli 2024   14:52 Diperbarui: 3 Juli 2024   08:42 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan Indonesia merupakan salah satu mata kuliah selektif yang didapatkan dalam perkuliahan PPG Prajabatan Gelombang 1 2024. Pada topik 1 akan memperdalam tentang Perspektif Sosial, Budaya, Ekonomi, dan Politik dalam Pendidikan Indonesia. Pada laman aksi nyata di topik 1 diberikan tugas sebagai berikut.

"Pada akhir pembelajaran setiap topik, Anda diminta untuk merefleksikan pembelajaran dalam blog masing-masing, dengan menggunakan alur MERDEKA seperti dalam proses pembelajarannya. Anda bisa menceritakan refleksi Anda dengan caranya masing-masing, bisa narasi yang dilengkapi visual, ataupun narasi saja, atau model kreatif lainnya."

Berikut akan dipaparkan jawaban atas tugas di atas dengan panduan pertanyaan yang ada di LMS (Learning Management System).

M - Mulai dari Diri

Apa yang Anda pikirkan tentang topik ini sebelum memulai proses pembelajaran?

Jawaban :

Sebelum memulai proses pembelajaran mengenai topik "Perspektif Sosial, Budaya, Ekonomi, dan Politik dalam Pendidikan Indonesia," saya memikirkan beberapa hal:

  1. Dampak Sosial: Bagaimana latar belakang sosial siswa, seperti status ekonomi dan lingkungan keluarga, mempengaruhi akses dan kualitas pendidikan yang mereka terima. Saya juga mempertimbangkan bagaimana sekolah dapat menjadi agen perubahan sosial yang membantu mengatasi ketimpangan sosial.
  2. Pengaruh Budaya: Saya memikirkan bagaimana keragaman budaya di Indonesia mempengaruhi proses belajar mengajar, termasuk tantangan dan peluang dalam menciptakan kurikulum yang inklusif dan responsif terhadap budaya lokal.
  3. Aspek Ekonomi: Saya mempertimbangkan bagaimana faktor ekonomi, baik di tingkat mikro (sekolah dan keluarga) maupun makro (kebijakan pendidikan nasional), mempengaruhi pendanaan pendidikan, infrastruktur, serta kesempatan belajar bagi siswa dari berbagai latar belakang ekonomi.
  4. Konstelasi Politik: Saya juga memikirkan bagaimana kebijakan pemerintah dan keputusan politik mempengaruhi sistem pendidikan di Indonesia, termasuk bagaimana desentralisasi pendidikan dan perubahan kebijakan pendidikan berdampak pada kualitas dan pemerataan pendidikan di seluruh negeri.

E - Eksplorasi Konsep

Apa yang Anda pelajari dari konsep yang Anda pelajari dalam topik ini?

Jawaban:

Dari konsep yang dipelajari dalam topik "Perspektif Sosial, Budaya, Ekonomi, dan Politik dalam Pendidikan Indonesia," saya memahami bahwa pendidikan tidak dapat dipisahkan dari konteks sosial, budaya, ekonomi, dan politik di mana ia berlangsung. Faktor sosial seperti status ekonomi dan latar belakang keluarga sangat mempengaruhi akses dan kualitas pendidikan yang diterima oleh siswa. Keberagaman budaya di Indonesia menuntut pendekatan pendidikan yang inklusif dan responsif terhadap berbagai nilai dan norma lokal. Selain itu, aspek ekonomi, termasuk pendanaan dan infrastruktur pendidikan, berperan penting dalam menentukan kesempatan belajar yang adil bagi semua siswa. Di sisi lain, kebijakan politik dan keputusan pemerintah memiliki dampak besar dalam membentuk sistem pendidikan nasional, termasuk melalui desentralisasi dan berbagai reformasi pendidikan. Kesadaran akan hubungan erat antara pendidikan dan konteks sosial, budaya, ekonomi, dan politik ini membantu saya memahami tantangan dan peluang dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

R - Ruang Kolaborasi

Apa yang Anda pelajari lebih lanjut bersama dengan rekan-rekan Anda dalam ruang kolaborasi?

Jawaban : Dalam ruang kolaborasi ini, saya bersama teman-teman kelompok mempelajari faktor-faktor sosial, ekonomi, budaya, dan politik yang penting dan mempengaruhi pendidikan, berdasarkan pengalaman pembelajaran dari beberapa guru di berbagai daerah di Indonesia. Dari video-video tersebut, kami menemukan bahwa di beberapa daerah terpencil, faktor-faktor sosiokultural ini dapat menghambat perkembangan pendidikan dan pembelajaran. Namun, beberapa pengajar dalam video-video ini mampu mengatasi berbagai hambatan tersebut dengan menerapkan strategi dan pendekatan pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan, karakteristik, dan latar belakang peserta didik. Dengan demikian, proses pembelajaran dapat tetap berjalan lancar dan tercipta lingkungan belajar yang menyenangkan dan memerdekakan bagi peserta didik, sehingga mereka tetap semangat untuk datang belajar meskipun dengan kondisi dan fasilitas yang terbatas.

D - Demonstrasi Kontekstual

Apa hal penting yang Anda pelajari dari proses demonstrasi kontekstual yang Anda jalani bersama kelompok (bisa tentang materi, rekan, dan diri sendiri)?

Jawaban : Satu hal penting yang dapat saya pelajari dari proses demonstrasi kontekstual ini adalah kegiatan presentasi hasil diskusi kelompok. Dalam kegiatan presentasi ini, saya dapat mempelajari bagaimana pandangan kelompok lain dalam menganalisis kasus yang sama mengenai pengaruh faktor sosiokultural dalam pendidikan. Saya mendapatkan wawasan baru tentang aspek yang kurang dari analisis kelompok kami, yang bisa kami pelajari dari kelompok lain melalui pertukaran pendapat dan argumen. Hal ini bertujuan untuk menciptakan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan belajar peserta didik. Presentasi ini sangat berguna untuk menguatkan pemahaman kami tentang topik Perspektif Sosial, Budaya, Ekonomi, dan Politik dalam Pendidikan Indonesia.

E - Elaborasi Pemahaman

Sejauh ini, apa yang sudah Anda pahami tentang topik ini?

Jawaban:

Sejauh ini, saya mulai memahami bahwa teori sosiokultural saling berhubungan dan berkaitan, terutama faktor sosial, ekonomi, budaya, dan politik, yang dapat berpengaruh dalam pendidikan. Sebagai guru, penting untuk mengenal dan memahami faktor-faktor ini dalam diri peserta didik agar dapat menciptakan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik mereka. Dengan demikian, kita dapat memerdekakan peserta didik dalam belajar, memungkinkan mereka untuk berkembang sesuai dengan potensinya masing-masing.

Apa hal baru yang Anda pahami atau yang berubah dari pemahaman di awal sebelum pembelajaran dimulai ?

Jawaban:

Pemahaman baru yang saya peroleh adalah tentang pendidikan multikulturalisme yang mengakui pentingnya keberagaman budaya dan etnis dalam konteks pendidikan, serta peran guru sebagai mediator dalam perkembangan kognitif anak untuk memungkinkan interaksi mereka dengan lingkungan. Oleh karena itu, penting bagi guru untuk memahami dan menerapkan konsep multikulturalisme dalam pembelajaran. Selain itu, teori Vygotsky mengajarkan bahwa proses belajar peserta didik tidak terlepas dari interaksi dengan lingkungan. Maka dari itu, guru harus mampu menyediakan lingkungan belajar yang mendukung, sehingga potensi belajar peserta didik dapat diidentifikasi dan dikembangkan sesuai dengan bakat dan minat mereka.

Apa yang ingin Anda pelajari lebih lanjut?

Jawaban:

Saya ingin mempelajari lebih dalam tentang strategi pembelajaran yang dapat digunakan untuk menerapkan pendidikan multikulturalisme, serta keterampilan apa saja yang perlu disiapkan dan dimiliki oleh guru untuk berperan sebagai mediator bagi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan kognitif mereka. Selain itu, saya juga ingin memahami strategi pembelajaran yang dapat mendukung keberhasilan dan keberagaman dalam proses pembelajaran di kelas.

K - Koneksi Antar Materi

Apa yang Anda pelajari dari koneksi antar materi baik di dalam mata kuliah yang sama maupun dengan mata kuliah lain?

Jawaban:

Saya menyimpulkan bahwa perspektif sosiokultural ini terkait erat dengan berbagai mata kuliah lainnya, seperti filosofi pendidikan Indonesia, prinsip pengajaran dan asesmen yang efektif, pemahaman peserta didik dan pembelajarannya, pengalaman praktik lapangan, teknologi terbaru dalam pengajaran, pembelajaran berdiferensiasi, serta proyek kepemimpinan. Tujuan semua mata kuliah ini adalah mendukung calon pendidik dalam mengembangkan pendekatan holistik yang berfokus pada peserta didik, untuk merancang pembelajaran yang inklusif dan efektif sesuai dengan kebutuhan mereka.

A - Aksi Nyata

Apa manfaat pembelajaran ini untuk kesiapan Anda sebagai guru?

Bagaimana Anda menilai kesiapan Anda saat ini, dalam skala 1-10? Apa alasannya?

Apa yang perlu Anda persiapkan lebih lanjut untuk bisa menerapkannya dengan optimal?

Jawaban:

Mata kuliah sosiokultural ini sangat membantu persiapan saya sebagai calon guru profesional untuk menghadapi berbagai pengaruh sosial, budaya, ekonomi, dan politik dalam pembelajaran kelas yang beragam. Saya belajar bagaimana mempersiapkan pembelajaran multikultural dan menjadi fasilitator serta mediator di kelas. Menilai kesiapan saya, saya memberikan nilai 7 dari 10, karena masih perlu waktu untuk memahami dengan lebih baik berbagai karakteristik peserta didik dan mengimplementasikan teori sosiokultural secara efektif. Untuk meningkatkan persiapan saya, saya perlu terus belajar dan merujuk pada lebih banyak konsep dan praktik teori sosiokultural agar dapat mengaplikasikannya secara optimal di masa depan.

Demikian pemaparan dari aksi nyata topik Perspektif Sosial, Budaya, Ekonomi, dan Politik dalam Pendidikan Indonesia dalam mata kuliah Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan Indonesia PPG Prajabatan Gelombang 1 2024.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun