Tapi, tampak hanya elok dari luar. Di dalam, rupanya tak lebih dari “anak politis” elit berkuasa. Besarnya pengorbanan materi membiayai pemenangan di Pemilu menuntut ganti. Belum lagi menyiapkan pundi-pundi menghadapi Pemilu berikutnya. Kreatifitas anak-anak muda itu pun berubah jadi mesin pencari uang dari berbagai mega proyek nasional. Ini seperti terjerumus lingkaran setan. Tak heran kemudian sejumlah politisi muda itu ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi, baik yang tengah menikmati hasil kerja kerasnya di legislatif, maupun di jajaran eksekutif.
Akhirnya mengutip kata bijak seorang penulis berkebangsaan Perancis, Jules Renard, “Dis quelquefois le verite afin qu’on te croie quand tu mentiras”. Kadang-kadang dengan mengatakan kebenaran berulang-ulang, jika berbohong sekali, orang-orang akan percaya . Semoga tidak di Pilkada Makassar***
Depok, 12 September 2013
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H