***
 Di Minnesota ini, komunitas/etnis Somalia memang tergolong komunitas besar. Data sampai tahun 2013, ada 25.000 warga etnis Somalia di Minnesota. Umumnya terkonsentarsi di dua kota kembar, Minneapolis dan St Paul.Â
 Dari ragam sumber, termasuk perbincangan dengan Mr Wayne, seorang anggota komisi di Department of Administration yang menangani proyek renovasi Minnesota State Capitol, orang-orang Somalia pertama kali datang di Minnesota sekitar pada tahun 1980an. Mereka ke Minnesota untuk belajar dan juga membangun bisnis atau kerja sebagai profesional.Â
 Gelombang berikutnya tiba di Minnesota sekitar pertengahan tahun 1990an, ketika Somalia dilanda perang saudara. Banyak yang datang dan mengungsi ke Minnesota dengan bantuan lembaga kemanusian (VOLAGS). Orang-orang Somalia yang lebih dulu tiba juga membantu orang-orang Somalia yang datang di gelombang berikutnya.Â
 Data American Community Survey tahun 2010 menyebutkan, ada sekitar 85.700 orang Somalia di seluruh Amerika Serikat, dan 25.000 orang di antaranya tinggal di Minnesota. Di Minnesota, mereka menetap di Kota Kembar dan di daerah sekitarnya.Â
 Kini banyak dari mereka yang menjadi profesional dan pebisnis.Â
 Di Minnesota ini pula sebenarnya, selain orang-orang Somalia, ada juga orang-orang Asia. Mereka disebut orang 'Hmong'.Mereka adalah para pengungsi Thailand sekian tahun lalu. Sampai tahun 2000, tercatat ada sekitar 40.707 orang etnik Hmong di Kota Kembar Minneapolis dan St Paul. Sensus Amerika tahun 2010 menyebutkan ada 66.000 orang etnik Hmong di dua kota itu dan merupakan populasi etnik Hmong terbesar di dunia.Â
 Dr Grit Grigolet, seorang peneilti asal Jerman yang pernah menetap di Minneapolis dan St Paul, dalam tesis doktoralnya "The Integration of Hmong Refugees from Wat Tham Krabok, Thailand, into American Society" (judul asli “Integrationsvarianten. Die Hmong in den USA) di jurusan kajian Amerika dan Asia Tenggara di Universitas di Hamburg-Jerman, menulis bahwa Minneapolis dan St Paul adalah berperan sebagai pusat budaya dan sosial politik bagi orang-orang Hmong di Amerika.Â
 Pada tahun 1980an, program pertanian University of Minnesota memberikan pendampingan pertanian kepada orang Hmong. Program yang berakhir pada tahun pada tahun 1985 itu menjadikan banyak orang Hmong menjadi petani di beberapa wilayah di sekitaran dua kota kembar.Â
 Laporan American Community Survey 2011 menyebutkan bahwa sekitar  31 % orang Hmong di Minnesota masih tergolong miskin.
 Pun begitu, seorang penulis pada tahun 2013 menulis untuk sebuah artikel di Amerika dengan judul "Hmong of Minnesota and California" menyebutkan, terlepas masih terbatasnya data statistik yang tepat, namun ada banyak juga orang-orang Hmong di Minneapolis dan St Paul yang menjadi jutawan dan kaya raya.Â
 Seiring perkembangan dan proses integrasi dua komunitas ini di Minnesota, pemerintah dan warga negara bagian Minnesota mulai 'mengakui' keberadaan dan kehadiran mereka sebagai bagian dari 'the Minnesotans' dan sebagai bagian dari Amerika.Â