Ah itu pertanyaan nakal yang tak mesti kau jawab.
***
Jelang petang, sampailah kita di Labuan Bajo. Di rumah. Utang janjiku sudah kulunasi. Aku sudah mengantarmu ke tempat yang sudah kujanjikan. Dan pergi dan pulang dari sana begitu membahagiakan. Jauh di dalam hatiku, aku berharap kau menikmati perjalanan itu dan tidak memiliki prasangka-prasangka buruk tentangku.
Malam hari selepas dari Danau, aku berterimakasih pada perjumpaan, pada obrolan, pada prasangka baik, dan pada perjalanan yang menyenangkan.
Malam itu, aku mengantarmu ke tepian pantai, menonton film bersama. Di temani angin laut dan bau kapal karam. Malam itu, malam keduamu di Labuan Bajo.
Pertanyaan-pertanyaanku tentangmu dan tentang perasaanku masih berlarian.
Gadis, kau sungguh menarik!
*****
Sesudahnya…..
Kau membaca tulisan ini mungkin saja bukan pada malam Minggu. Walau ku sangat berharap itu malam Minggu. Kau membaca tulisan ini mungkin disaat aku sedang membaca buku yang tidak pernah selesai aku tamatkan, mungkin disaat aku menyeruput secangkir Kopi dengan sedikit gula, mungkin disaat aku mencari-cari informasi tentang jurusan sekolah yang sesuai minatku, mungkin disaat aku terlibat diskusi yang tidak aku mengerti, mungkin disaat aku dalam perjalanan, mungkin disaat aku merayakan malam dengan segenap suka cita yang aku punya.
Jika kau membacanya, anggaplah ini sebuah catatan untuk ingatan-ingatan setelah kita jumpa, untuk kenangan-kenangan agar tak lekas menua. Untuk sebuah malam Minggu.