Mohon tunggu...
Muhammad Alfi Syahri Al Rasyid
Muhammad Alfi Syahri Al Rasyid Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Seorang jurnalis televisi dan blogger yang berasal dari Medan dan tinggal di Natuna

http://www.bocahudik.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Stop Bullying and Spread Love

3 April 2017   01:41 Diperbarui: 4 April 2017   15:19 496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bullying adalah perbuatan individu atau sekelompok orang yang mencoba untuk menyakiti atau mengontrol orang lain dengan kekerasan. Ada beberapa jenis Bullying seperti menyakiti fisik atau dalam bentuk verbal seperti menghina atau menggunakan kata-kata kasar. Bagi sekelompok orang, Bullying tidak hanya dilakukan secara sengaja, namun ada yang tidak sengaja. Bahkan mungkin tidak sadar saat melakukannya seperti menyindir atau mengejek teman.

Bullying is the act of an individual or group of people who try to hurt or control another person with violence. There are several types of bullying as physical harm or in verbal insults or using harsh words. For a group of people, Bullying is not only intentional, but there is unknowing. May not even be aware when doing such as sarcastic or mocking friend.

Banyak orang yang menyepelekan masalah ini. Padahal dampaknya sangat besar bagi kehidupan. Bocah udik sering mengalaminya namun perlahan bisa mengatasi masalah ini. Indonesia merupakan negara 10 terbesar dalam kasus Bullying. Untuk itu, mulailah sebarkan cinta dari sekarang dari pada membully orang lain.

Many people are underestimate this problem. Though the impact is huge for life. Bocah udik often experience it but slowly can solve this problem. Indonesia is the 10th largest country in the case of bullying. From that, start spread the love and do not bullying others.

Orang yang mengalami bullying dapat mengalami gangguan jiwa hingga bunuh diri. Namun mengapa masih banyak orang yang melakukan bullying? Sebenarnya mungkin banyak orang yang tidak akan mengakui hal ini, tapi ada beberapa orang yang merasa puas dengan menyakiti hati orang lain dan membuat orang lain merasa rendah diri sehingga orang yang mengejek tersebut merasa lebih hebat.

People who experience bullying may have mental disorders to suicide. But why are many people doing the bullying? Actually, probably a lot of people who will not admit this, but there are some people who feel satisfied with hurting others and making others feel inferior so that people who mock the feeling more intense.

 

BERIKUT DAMPAK NEGATIF DARI BULLYING.

BELOWS ARE NEGATIVE IMPACT OF BULLYING.

a. Kesehatan Fisik

Anak yang mengalami bullying dari disekolahnya dengan tindakan kekerasan fisik akan mengalami kesakitan pada tubuhnya (missal; karena pukulan). Biasanya, kesakitan ini bisa membuat kondisi fisik menjadi sangat lemah dan fatalnya bisa sampai kematian. Misalnya Bullying fisik yang dilakukan dengan memukul bagian dada remaja dan membenturkan kepala dengan keras.

Physical Health

Children who experience bullying from school with physical violence will get pain in the body (eg, for a punch). Typically, this pain can make physical condition become very weak and could be fatal to death. For example, physical bullying is done by hitting the teenager's chest and head banging loudly.

b. Kesehatan Psikis

Depresi menjadi dampak utama yang paling terlihat setelah kondisi fisik yang terganggu. Beberapa efek dari depresi adalah depressed mood, perasaan bersalah dan tidak berharga (feelings of guilt and worthlessness), perasaan tidak tertolong dan tidak memiliki harapan (feelings of helplessness and hopelessness), retardasi psikomotor (psychomotor retardation), kehilangan nafsu makan (loss of appetite), dan gangguan tidur (sleep disturbance).

Psychic Health

Depression is the most visible main impact after impaired physical condition. Some of the effects of depression are depressed mood, feelings of guilt and worthlessness, feelings of helplessness and hopelessness, psychomotor retardation, loss of appetite, and sleep disturbance.

c. Kesehatan Sosial

Korban bullying akan dikucilkan secara social. Komunikasi dengan teman menjadi terganggu dan remaja akan sulit berkembang karna merasa tidak mau untuk bergaul dengan lingkungan sekitarnya. Sehingga tidak tercipta kesejahteraan dalam hidupnya karena terus menerus dibayangi oleh tekanan.

Social Health

Victims of bullying will be ostracized socially. Communication with friends become annoyed and adolescents will be difficult to develop because the feeling does not want to mix with the surrounding environment. So that not create prosperity in their lives as it is continuously overshadowed by the pressure.

Bullying juga bisa menjadi hal positif bagi anak yang kuat fisik dan mental dalam hidupnya. Anak yang terkena bullying akan termotivasi untuk berani membela dirinya dihadapan orang lain, membela teman, lebih proaktif dan tanggap akan permasalahan yang dihadapi, timbul keinginan untuk belajar lebih giat, bisa mengontrol emosi dengan baik, lebih percaya diri, meningkatkan keberanian berkomunikasi, suka introspeksi diri, menjadi lebih dewasa dalam bersikap, berusaha bangkit dan menjadi pribadi yang tanggung dan kuat secara fisik dan mental, berani menghadapi tantangan dan cobaan hidup, lebih dekat dengan orang tua dan guru.

Bullying can also be a positive thing for children who are physically and mentally strong in life. Children who are exposed to bullying will be motivated to dare to defend themselves before others, defending friends, more proactive and responsive to the problems faced, the desire to study harder, to control emotions better, more confident, improve the courage to communicate, like introspection , become more mature attitude, tried to get up and be personal responsibility and strong physically and mentally, courage to face challenges and trials of life, closer to parents and teachers.

Bagi orang atau anak yang menyaksikan Bullying juga bisa terkena dampaknya. Biasanya mereka juga merasa tidak aman (missal; saat berada di lingkungan sekolah), mengalami berbagai masalah mental, menyalahgunakan obat-obatan dan alcohol.

For people or children who witness bullying can also be affected. Typically they also feel unsafe (eg; while in school), experiencing a variety of mental problems, abuse drugs and alcohol.

 

DAMPAK BAGI ANAK YANG MEMBULLY

IMPACT FOR CHILDREN BULLYING

Tidak hanya anak-anak yang dibully, anak-anak yang membully juga dapat terkena dampaknya. Menurut riset, saat menginjak usia dewasa, anak-anak yang suka membully memiliki kecenderungan yang lebih besar untuk:

Berperilaku kasar/abusive
Melakukan kriminalitas
Terlibat dalam vandalism
Menyalahgunakan obat-obatan dan alcohol
Terlibat dalam pergaulan bebas

Not only children who are bullied, bullying children can also be affected. According to research, at the age of adulthood, children who like bullying has a greater tendency to:

Behave rude / abusive
doing crime
Engaging in vandalism
Abusing drugs and alcohol
Engage in promiscuity

 

CARA MENGHINDARI BULLYING

HOW TO AVOID BULLYING

1. Mencari bantuan sekolah

Dengan meningkatnya jumlah kekerasan di sekolah, sangat penting bagi kita untuk menanggapi kekhawatiran anak dengan serius. Selidikilah apakah bullying yang diterima masih dalam batas wajar, atau Anda harus membahasnya dengan guru.

1. Seek helping in school

With the increasing amount of violence in school, it is very important for us to respond the children with serious concerns. Investigate whether the received of bullying is still within reasonable limits, or you should discuss it with the teacher.

2. Bicara pada pelaku bullying

Di balik tindakan berani mereka, para penindas pada dasarnya pengecut. Mereka bertindak jahat dan menjatuhkan orang lain untuk menutupi ketidak-amanan mereka sendiri dan kurangnya rasa percaya diri. Bullying mudah dijinakkan ketika kekuasaan dan kontrol diambil.

2. Talk to the bullies

Behind their brave actions, the oppressors are basically cowards. They act evil and putting others to cover their own insecurity and lack of confidence. Bullying easily tamed when power and control is taken.

3. Berdayakan anak Anda

Berdiskusi dengan anak Anda untuk mengatasi bullying yang tidak terlalu parah. Misalnya, abaikan ejekan atau gangguan non fisik. Contoh lainnya adalah bersahabat dengan semua orang lain sehingga ketika si penindas mulai beraksi, anak Anda memiliki teman-teman yang membantu atau membelanya.

3. Empower your child

Discuss with your child to cope with bullying is not too severe. For example, ignore the taunts or non-physical disturbance. Another example is make friends with everyone else so that when the oppressor into action, your child has friends who help or defend.

4. Bicara tentang pengalaman Anda sendiri

Ceritakan pengalaman Anda sendiri di sekolah kepada anak. Ini akan membantu anak tahu bahwa dia tidak sendirian dalam situasi seperti itu.

4. Talk about your own experiences

Tell your own experiences at school to children. It will help the child knows that they are not alone in such situations.

5. Bentuk persahabatan di luar sekolah.

Upayakan anak-anak terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler seperti kursus, kegiatan keagamaan

, pramuka, dan lainnya di mana mereka bisa menciptakan kelompok sosial lain dan belajar keterampilan baru. Ini akan membiasakan anak untuk bersosialisasi dan lebih dapat menghadapi situasi yang tidak menyenangkan.

5. Build a friendships outside of school.

Strive children involved in extracurricular activities such as courses, religious activities, scouts, and others where they could create another social group and learn new skills. It will get children to socialize and may face an unpleasant situation.

6. Terus memberi perhatian dan memantau keadaan anak dan si penindas.

Jika keadaan tidak membaik, hubungi pihak berwenang yang relevan dan dapatkan penyelesaian terhadap masalahnya.

6. Continue to pay attention and monitor the situation of children and the oppressor.

If the situation does not improve, contact the relevant authorities and get a solution to the problem.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun