Mohon tunggu...
Rifky Pradana
Rifky Pradana Mohon Tunggu... -

Seseorang pria yang bukan termasuk golongannya rakyat 'Jelita', hanya seorang rakyat 'Jelata' saja, yang suka iseng, yang suka mengisi waktu nganggurnya untuk menghibur dirinya dengan membaca dan menuliskan uneg-unegnya yang dipostingkan di blog komunitas : Kompasiana, Politikana, serta di milis-milis yahoogroups.com : Forum Pembaca Kompas, Mediacare, Media Umat, Ekonomi Nasional, PPI-India, Indonesia Rising, Nongkrong Bareng Bareng, Wartawan Indonesia, Zamanku, Eramuslim, Sabili, Mencintai Islam, Syiar Islam, dengan nickname rifkyprdn@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Klan Pohan & Gurita Cikeas

30 Desember 2009   19:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:42 3993
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="alignleft" width="200" caption="Ilustrasi"][/caption]

Publik saat ini mengenal ada beberapa tokoh yang menyandang nama Pohan.

Paling tidak, dapat disebutkan ada 3 tokoh dengan nama itu yang dikenal secara luas oleh publik.

Tentunya, yang pertama adalah Aulia Tantawi Pohan.

Pria kelahiran 11-September-1945 di Palembang, Sumatera Selatan, ini adalah mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia.

Besan dari Presiden SBY ini, seperti sudah dimahfumi, saat ini sedang menjalani masa hukuman penjara selama empat tahun enam bulan, lantaran oleh majelis hakim di pengadilan telah dinilai turut terlibat dalam kasus penyelewengan dana Yayasan Pengembangan Perbankan Indonesia (YPPI).

Kasus yang mengakibatkan hukuman penjara bagi besannya Presiden SBY ini terjadi pada saat lembaga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dipimpin oleh Antasari Azhar sebagai ketua KPK.

Selanjutnya, publik mengenal juga Annisa Larasati Pohan, atau biasa dikenal sebagai Annisa Pohan.

Mantan penyandang predikat Gadis Sunsilk dan Gadis Sampul 1997 serta Gadis Shampo 2001, yang lahir di Boston, Amerika Serikat, pada tanggal 20-November-1981 ini adalah putri kedua dari Aulia Tantawi Pohan.

Wanita cantik ini adalah menantunya Presiden SBY. Ibu dari satu putri yang cantik ini adalah istri dari putra sulung Presiden SBY, Agus Harymurti Yudhoyono.

Kemudian, selain 2 tokoh dengan nama Pohan tersebut diatas itu, saat ini publik juga mulai mengenal sosok Pohan yang lainnya, yaitu Ramadhan Pohan.

Pohan yang ini adalah anggota komisi I DPRRI dari fraksi Partai Demokrat, yang mewakili Dapil VII Jawa Timur.

Sebelum menjadi anggota DPR, ia dikenal aktif sebagai pemimpin redaksi Jurnal Nasional (Jurnas) yang merangkap juga sebagai Direktur Opini Publik & Studi Partai Politik dari lembaga Blora Center.

Sebagaimana diketahui, sebelum Jurnas diterbitkan, Blora Center sebagai salah satu lembaga think thank SBY ini sempat menerbitkan tabloid dwi-mingguan Kabinet, yang isinya menyoroti kinerjanya anggota-anggota Kabinet Indonesia Bersatu jilid I.

Saat ini, Ramadhan Pohan sedang terlibat perseteruan dengan George Aditjondro, penulis buku yang berjudul ‘Membongkar Gurita Cikeas: Di Balik Skandal Bank Century' .

Perseteruan itu dipicu lantaran dalam buku tersebut, Ramadhan Pohan dengan Jurnasnya disebut-sebut menerima aliran dana sebesar Rp.190 Milyar yang berasal dari Budi Sampoerna.

Sebagaimana diketahui, Budi Sampoerna merupakan nasabah deposan kakap dari Bank Century, yang menurut banyak kalangan ditengarai menjadi terselamatkan dana simpanannya di Bank Century lantaran bank tersebut oleh KKSK diputuskan untuk tidak dilikuidasi, akan tetapi dibailout dengan dana talangan yang mencapai sebesar Rp. 6,7 Trilyun.

Berkait dengan perseteruannya itu, mungkin lantaran penerbitan Jurnas yang dipimpinnya itu disebutkan telah menerima dana sebesar Rp.109 Milyar dari Budi Sampoerna itulah maka Ramadhan Pohan menjadi berang terhadap George Aditjondro.

Keberangannya itu, paling tidak tercermin dari penyataan yang diberikannya di sela-sela acara diskusi ‘strategi menjaga kebebasan berekspresi di era multimedia' yang diselenggarakan di Jakarta, pada hari Senin, tanggal 28-Desember-2009.

Menurut sebuah situs berita online, Ramadhan Pohan sempat menjelaskan bahwa dirinya bersama dengan sejumlah teman-temanya di DPR sedang melakukan persiapan suatu upaya untuk memberikan pelajaran kepada George Aditjondro lantaran tulisannya di buku yang berjudul ‘Membongkar Gurita Cikeas: Di Balik Skandal Bank Century' .

"Saya akan beri pelajaran kepada George, tetapi dengan cara-cara lain dan tidak akan menggunakan UU ITE", kata Ramdhan Pohan tanpa menjelaskan secara rinci cara apa yang akan digunakannya.

Selanjutnya, tak berselang lama dari pernyataannya itu, yang entah merupakan suatu kebetulan atau memang merupakan operasionalisasi dari rencananya yang akan memberikan pelajaran kepada penulis buku ‘Membongkar Gurita Cikeas: Di Balik Skandal Bank Century' itu terjadilah insiden antara dirinya dengan George Aditjondro.

Insiden antara Ramadhan Pohan dengan George Aditjondro itu terjadi pada saat acara peluncuran buku ‘Membongkar Gurita Cikeas: Di Balik Skandal Bank Century' yang diselenggarakan di Doekoen Cafe.

Sebagaimana diketahui, di acara tersebut, Ramadhan Pohan mengakui bahwa dirinya sebenarnya tak diundang. Namun, lantaran dirinya datang di acara tersebut, maka moderator acara menawarinya untuk memberikan bantahan atas isi buku itu.

Saat ini, pihak kepolisian negara, dalam hal ini adalah Polres Jakarta Selatan, telah dengan cepat dan sigap serta tanggap segera langsung memproses berkaskan BAP atas laporan Ramadhan Pohan tersebut. Terlepas dari perseteruan antara Ramadhan Pohan dengan George Aditjondro yang berujung di tangan Kepolisian itu, maka sangat bisa jadi perseteruan ini akan menjadi pengalihan isu yang sangat mujarab dan cespleng serta pancen oye.

Dimana dengan munculnya perseteruan itu maka perhatian publik akan terpalingkan dari subtansi terpentingnya, yaitu hal ihwal yang dipaparkan oleh buku yang berjudul ‘Membongkar Gurita Cikeas: Di Balik Skandal Bank Century'.

Akankah demikian yang akan terjadi ?.

Wallahualambishshawab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun