Mohon tunggu...
Fiksiana

Selamat Tahun Baru 2025

22 September 2017   21:57 Diperbarui: 22 September 2017   22:22 592
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selamat Tahun Baru 2025

Tahun baru kali ini, aku berencana menghabiskan liburan di Jakarta. Sejak gagal merantau di kota itu dua puluh tahun yang lalu, aku belum pernah lagi menginjakkan kakiku di ibu kota negara Indonesia itu. Setelah berembuk dengan anak dan istri berkaitan dengan persiapan materi dan siapa yang harus menjaga rumah selama kami pergi, akhirnya kami memutuskan untuk naik kereta api. Sebenarnya, sejak Tol Jakarta-Surabaya selesai dibangun lima tahun yang lalu, jarak kedua kota besar di Pulau Jawa tidak lagi terasa sangat jauh. Namun, aku sudah terlalu tua untuk menyetir mobil selama 8 jam nonstop. Soal rumah, kami memutuskan untuk menyuruh Aisyiah, tetangga yang biasa membantu urusan kebersihan rumah.

Kami segera membagi tugas. Aku menugaskan Alang, anak sulungku untuk mencari enam tiket kereta api jurusan Surabaya-Jakarta. Aku tekankan kepadanya: kelas ekonomi. Dan uangnya minta ke ibumu. Tugas Afrizal, anak keduaku, menghubungi omnya, Om Memed, yang bekerja sebagai kontraktor di Jakarta agar menyiapkan segala keperluan untuk menyambut kedatangan kami berenam. Sedang tugas Hanifa dan Naura adalah membantu ibunya menyiapkan tas, pakaian, makanan kecil, dan minuman yang akan kami bawa besok.

Baru juga hendak  pergi untuk mengambil uang di ATM, si sulung menelepon.

"Pak, mau pilih yang berangkat pukul berapa?"

"Paling pagi pukul berapa?"

"Pukul 06.00, Pak. Ada dua kereta. Argo Bromo Anggrek dan Merapi Indah."

"Yang kelas ekonomi apa?"

"Merapi Indah, Pak."

Aku tidak segera mengambil keputusan. Dari situs resmi KAI aku mengetahui bahwa dalam 24 jam ada 20 kereta api dari Stasiun Pasar Turi yang berangkat ke Jakarta, yang berarti hampir setiap jam ada kereta. Setelah selesainya pembangunan double track rel kereta, jarak tempuh Surabaya-Jakarta rata-rata hanya sekitar 7 jam.. Artinya jika kami berangkat pukul 06.00, kami akan tiba di Jakarta pukul 13.00. Jadi ada waktu istirahat 4 jam, sebelum nanti kami memaksa Om Memed memandu kami berkeliling Jakarta pada sore harinya.   

"Bagaimana, Pak?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun