Â
Â
Â
Setelah perut kenyang, saatnya melongok ke dalam Harmandir Sahib yang suci. Pengunjung dilarang memakai sepatu atau sendal dan harus mencuci kaki terlebih dahulu. Membasuh kaki bisa dilakukan saat berjalan di kolam dangkal tepat di depan pintu masuk utama. Pengunjung harus berpakaian sopan, dan mengenakan tutup kepala. Bagi pengunjung yang tidak membawa penutup kepala, di sekitar pintu masuk banyak yang menjual scarf kecil, lumayan bisa jadi kenang-kenangan nantinya. Saat melangkah ke pintu utama penjaga membetulkan pemasangan penutup kepala yang saya kenakan. Hal lainya yang dilarang selama di dalam kompleks utama adalah merokok, makan daging, minum minuman berakohol serta obat-obatan terlarang.
Â
Satu hal yang membuat Golden Temple istimewa adalah, siapa saja boleh memasukinya tanpa memandang latar belakang agama, suku, bahasa dan golongan dari pengunjungnya.
Â
Arsitektur Golden Temple mengadopsi gabungan gaya Hindu dan Islam tapi tetap memperlihatkan perbedaan unik tersendiri. Kubah Golden Temple yang konon bersepuh 750kg emas menggambarkan kuncup bunga teratai, adalah simbol pengikut Sikh yang diartikan sebagai hidup penuh kesucian. Untuk mencapai bangunan kubah emas bertingkat dua-yang juga disebut Darbar Sahib itu, pengunjung akan melewati Jembatan Guru dari salah satu pinggiran kolam suci yang mengelilinginya. Kolam persegi tersebut dinamakan Amrits Sarovar, yang merupakan cikal bakal dari nama kota Amritsar. Peziarah bisa berjalan mengelilingi kolam suci melalui lantai yang terbuat dari batu pualam putih berhiaskan motif bunga-bungaan dan binatang. Beberapa menara terlihat di sekeliling seolah menjaga kemurnian Golden Temple dengan kekokohanya. Menyenangkan sekali melihat air kolam yang tenang memantulkan bayangan keemasan, kontras dengan warna putih bangunan di sekelilingnya. Alunan mantra dan puji-pujian dari kitab suci dipancarkan melalui loudspeaker yang ditempatkan di beberapa titik. Pengunjung dilarang mencelupkan kaki ke dalam air kolam kecuali untuk tujuan mandi suci. Beberapa peziarah laki-laki terlihat melakukan ritual mandi di pinggiran kolam yang sudah ditentukan lokasinya.
Â
Â
Â
Â
Â
Berjalan kaki menyusuri pinggiran kolam suci dengan kuil emas di tengah-tengahnya, sambil mendengarkan lantunan mantra suci, adalah salah satu pengalaman baru bagi saya. Saya mengitari kolam beberapa kali mengagumi arsitekturnya. Di beberapa dinding dan plakat kita bisa baca cerita ksatria/martir yang gugur dan juga kisah para Guru. Perjalanan santai itu sesekali saya selingi dengan istirahat di koridor, duduk bersandar di dinding marmer putih yang mengitarinya, sembari memandangi peziarah yang melakukan ritual masing-masing.
Â
Bangunan yang terletak di sekeliling kolam antara lain;
-Sikh Museum, menyimpan sejarah perjuangan kaum Sikh dari masa ke masa.
-Akal Takhat, kantor dari Shiromani Gurdwara Parbandhak Committee (SGPC). Gedung parlemen kaum Sikh ini pernah diobok-obok oleh tentara India dibawah pemerintahan Indira Gandhi tahun 1984. Tank dan artileri dikerahkan menerobos ke dalam Golden Temple untuk menangkap Jarnail Singh Bhindranwale, seorang pemimpin aktivis dan pejuang kaum Sikh yang menginginkan dibentuknya sebuah Negara Sikh sendiri. Saat itu para pejuang menggunakan kompleks Golden Temple untuk bersembunyi dan melakukan perlawanan. Jarnail Singh akhirnya tewas dalam operasi militer yang dikenal dengan sebutan Blue Star Operation. Operasi tersebut juga menewaskan 83 tentara India serta 492 pejuang dan sipil. Kompleks Golden Temple mengalami kerusakan cukup parah, tapi akhirnya dibangun kembali oleh pemerintah. Kaum Sikh menilai penyerangan tersebut merupakan pelecehan terhadap tempat suci Sikh dan perlakuan diskriminasi Negara terhadap golongan minoritas. Bagi pemerintahan India di Delhi Jarnail Singh adalah seorang militant dan ekstrimis, tapi bagi umat Sikh dia adalah seorang pahlawan yang memperjuangkan kebebasan dan kesetaraan. Enam bulan setelah tragedi berdarah itu, Indira Gandhi mati dibunuh oleh pengawal pribadinya yang seorang Sikh.
Â