1. Lebih cepat menurunkan Viral Load sehingga tidak lagi dapat menularkan kepasangan secara seksual.
2. Lebih minim efek samping sehingga memperbaiki kualitas hidup orang dengan HIV secara keseluruhan dan memperbaiki kepatuhan pengobatanÂ
3. Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan dan sedikit interaksi dengan pengobatan lainnya sehingga juga memperbaiki kehidupan sosial orang dengan HIV
4. Tersedia dalam dosis tunggal sehari sekali dan lebih tahan resistensi sehingga sangat membantu pasien yang kesulitan dan memiliki masalah dengan banyaknya obat yang harus mereka minum.
Kesemua kelebihan rejimen baru (TLD) diatas seharusnya dapat menjadi titik tolak untuk keseriusan upaya pencapaian target terutama mengurangi kasus putus obat karena efek samping berkepanjangan, kepatuhan pengobatan karena minim efek samping sehingga semua orang dengan HIV dapat melakukan pengobatan HIV dengan nyaman dan secepatnya mencapai Viral Load tersupresi yang berarti juga sudah memutuskan mata rantai penularan baru.
Kasus HIV sudah ada hampir 40 taun tetapi upaya pencegahan penularan baru masih belum terlihat hasilnya.
Penelitian mengenai U=U (Undetectable=Untransmittable) atau TDTM (Tidak terDeteksi=Tidak Menularkan) belum sepenuhnya dipercaya kalangan medis sebagai pendorong kepatuhan pengobatan orang dengan HIV. U=U mencegah penularan HIV hingga 100%.
PrEP yang harusnya sudah tersedia juga ternyata masih banyak yang belum tau dimana dan bagaimana aksesnya, demikian pula masih banyak tenaga kesehatan yang malah belum pernah dengar PrEP. Padahal PrEP dapat mencegah penularan HIV hingga 99%.
Negara kita hingga saat ini sepertinya masih terus berupaya keras agar penularan HIV dapat dihentikan dengan perbaikan moralitas. Terbukti edukasi penularan HIV tidak pernah jauh dari kata "sex bebas" bahkan ketersediaan kondom dilayanan untuk komunitas populasi kunci juga mulai langka .
Kombinasi terbaik untuk mencegah penularan baru HIV adalah TDTM+Kondom dan atau PrEP.
"Sex abstinence" dan "be faithful" sepertinya tidak akan membuahkan hasil apapun karena seks adalah hal yang personal dan dilakukan di ruang privat, siapa yang bisa memaksa orang untuk tidak melakukan seks atau mengharuskan menggunakan kondom sekalipun ditakut2i dengan penularan HIV?