Mohon tunggu...
aan rianto
aan rianto Mohon Tunggu... Freelancer - Pengamat Issue HIV

Pengamat issue HIV, pendukung kampanye U=U, accidental activist

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mitos dan Fakta Terkait HIV

9 Februari 2019   09:51 Diperbarui: 19 Februari 2019   01:23 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terkait beberapa postingan pertanyaan beberapa teman yang kembali berkutat pada mitos dan stigma yg sudah terlanjur mengakar, terutama beberapa hal dibawah (tanpa niat menggurui hanya berbagi info) :1. apakah hiv bisa disembuhkan?
Hiv sama juga dengan gangguan yg diakibatkan oleh virus lain hanya bisa di"sembuhkan" gejalanya.....Hiv adalah retrovirus jadi siklusnya lebih kompleks, tetapi dengan terapi pengobatan yang tepat, odha dapat "sembuh" secara fungsional dalam artian dapat beraktifitas dan memiliki kesehatan yang sama dengan orang tanpa hiv.

2. hiv belum ada obatnya.....?
Saat ini satu2nya terapi penanganan hiv yang diakui secara medis oleh dunia adalah ARV, di Indonesia masih disubsidi oleh pemerintah, jadi tidak benar hiv dan arv adalah ladang bisnis negara.
Dengan arv seorang odha dapat kembali "sembuh" secara fungsional seperti orang tanpa hiv, tentunya dgn selalu patuh arv.

3. konsumsi ARV jangka panjang akan menimbulkan kerusakan fungsi hati dan ginjal ?.
Semua obat2an yang dikonsumsi (terutama jangka panjang) tetap harus dalam pengawasan dokter. Dokter akan memberikan serangkaian test rutin untuk mengetahui efek samping obat jangka panjang dan memberikan penangan bial dibutuhkan.

4. Berhubungan seks dengan pengidap hiv dapat menularkan hiv?
Ya apabila tidak menggunakan kondom dan salah satu partner positif dan Viral Load masih tinggi.
Tidak bila dilakukan secara aman, apalagi partner yang positif sudah mencapai VL undetectable.

5. odha harus selalu menggunakan kondom saat berhubungan seks agar tidak menularkan kepasangan?
Silahkan google search sendiri key words "VL undetectable" "U=U campaign"......Hapenya cukup canggih untuk searching, kan?

6. Odha tidak boleh melahirkan secara normal ?
Dengan program khusus yang disertai VL undetectable, ibu dengan HIV dapat memiliki anak negatif melalui persalinan pervaginum/normal.

7. ARV mengakibatkan daya tahan tubuh menurun dan sakit2an bahkan menimbulkan alergi ruam yang parah ?
ARV mengembalikan kekebalan daya tubuh dan melindungi sel cd4 dari hiv, wajar di awal terapi terjadi efek samping sebagai response tubuh dan adaptasi terhadap ARV, efek samping akan beramgsur  angsur hilang.

8. ARV dalam jangka panjang adalah racun yang merusak organ, lebih baik konsumsi herbal ?
Semua obat memiliki potensi merusak, tetapi dalam pengawasan dokter, ODHIV akan selalu dipantau kesehatannya, bahkan sebelum terjadi kerusakan dokter akan menyarankan tindakan yang tepat.
Disisi lain ada herbal yang berfungsi memperkuat sistem imun, tetapi tidak membunuh hiv, sehingga dapat dipergunakan sebagai pelengkap atau penunjang terapi ARV. Tetapi herbal juga dapat menimbulkan interaksi yang tidak diinginkan dengan ARV, selalu konsultasikan dgn dokter layanan untuk setiap konsumsi obat2an atau suplemen (herbal) tanpa resep.

9. odha tidak akan memiliki umur panjang dan akan sakit2an ?
Silahkan lihat poin 1.

10. hiv mudah ditularkan melalui hubungan seks dan jarum suntik.
Pelajari prinsip dasar penularan HIV ESSE, HIV tidak lebih mudah menular dibandingkan flu ataupun tbc.

11. ARV bisa menyembuhkan HIV ?
Dengan patuh ARV ODHIV dapat mencapai kondisi Viral Load undetectable yang berarti menggugurkan prinsip dasar penularan "Sufficient" sehingga tidak lagi menularkan ke orang lain.
ODHIV tetap harus konsumsi ARV seumur hidup agar VL selalu undetectable dan tidak menularkan kepasangan.

12. Beberapa pasien rujukan herbal berubah status HIV-nya menjadi NR ?
Pemeriksaan vct bertujuan  mencari antibody hiv, saat tubuh membentuk antibody, seumur hidup antibody tsb akan selalu ada sebagai "rekam jejak" sistem imun saat menghadapi infeksi tertentu jadi tidak mungkin menjadi NR.

VL undetectable menunjukkan keberhasilan ARV mengendalikan HIV dalam darah, bukan berarti menjadi NR, karena masih ada HIV dibagian tubuh/organ lain yang menjadi dormant dengan patuh ARV.

13. Saya akan dikucilkan orang kalau tau saya mengidap HIV ?
ODHIV sehat tidak ada bedanya dengan orang tanpa HIV, orang lain tidak akan tau status HIV kita apabila tidak diberitahu.
Ketakutan berlebihan yang mengakibatkan mental blocking-lah yang seringkali menciptakam stigma terhadap diri sendiri.

14. HIV sama dengan AIDS?
HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh sehingga tidak mampu melawan infeksi lebih lanjut.
AIDS adalah kondisi dimana sistem kekebalan tubuh sudah sedemikian rusak sehingga tidak mampu melawan infeksi lain.

Arv dapat mengembalikan sistem kekebalan tubuh tetapi tidak dapat memperbaiki jaringan yang sudah terlanjur rusak dan mencegah kerusakan lebih lanjut.

Yang membunuh ODHIV dalam banyak kasus bukanlah hiv(virusnya) tetapi penyakit atau infeksi lain yg tidak mampu dilawan oleh sistem kekebalan tubuh yang terlanjur rusak.

15. HIV adalah hoax?
Hoax yg seperti apa? ada yg pernah bisa melihat virus (apapun) secara kasat mata? kl hiv hoax lalu apa arti antibody hiv reaktif dan VL hiv? apa yg dicari dan diperiksa saat vct?

Kl bisa menjawab pertanyaan diatas berarti akan paham apakah hiv=Hoax.
Pelajari siklus HIV maka akan paham apakah hiv=hoax karena hiv tidak secara langsung menyebabkan penyakit.....Lihat point 14.

16. HIV menular melalui sentuhan atau dengan tinggal serumah?
Belajar lagi cari info mengenai prinsip dasar penularan HIV, banyak sekali tulisan terkait berita hoax mengenai penularan HIV.....Halaman ini gk akan cukup menjawab semua pertanyaan hoax, silahkan google, kl masih bingung boleh menambahkan komen dibawah.

Yang jelas flu dan tb jauh lebih menular daripada HIV, bahkan panu juga lebih menular karena dgn sentuhan langsung sudah tertular.....Masih takut HIV? Kenali dulu biar gak parno

17. Efek samping ARV akan menetap dan mengganggu aktifitas?
Pelajari setiap obat yg diresepkan oleh dokter termasuk cara meminum dan efek sampingnya.
Efek samping ARV hanya bersifat sementara saat tubuh beradaptasi diawal terapi, berapa lama efek samping ini tergantung dari kemampuan beradaptasi masing2 individu, juga cara minum obat yang tepat. 

Ada beberapa regimen yg harus diminum dalam lambung kosong ada yg tidak. Ada yang harus berpantang makanan tertentu sebelum minum obat sehingga dapat berdampak efek samping yg lebih berat. Kenali ARV masing2 agar nyaman mengkonsumsinya.

18. Botol arv harus segera dikupas labelnya agar tidak diketahui orang lain?
Hanya orang2 yg terdampak ataupun aktif di bidang hiv yg paham arv, botol dan bentuk isinya.
Saya dulu sebelum positif gk pernah tau apa itu arv, bentuknya bagaimana......Kenapa orang lain harus tau atau memeriksa lemari obat kita? saya sudah mencoba sendiri menelan arv didepan orang lain dan gk ada yg kepo tanya, krn saya jg gk akan tanya apa obat yg diminum orang lain, apabila diberitahu itu obat maag dari dokter juga saya akan percaya dan gk akan ngeyel minta bukti....Bersihkan pikiran, tempatkan diri kita diposisi orang lain maka kita akan sadar bahwa ketakutan tersebut berasal dari pikiran negatif kita (mental blocking)

19. Apakah odha bisa membawa stock obat arv banyak bila harus bepergian keluar negeri? haruskah dikemas dalam botol tanpa kemasan agar aman melewati pabean?
Pihak pabean negara manapun punya hak mencurigai obat yg dibawa dalam jumlah banyak tanpa indikasi medis apapun, apa yg menjamin bahwa yg dibawa bukan narkoba bentuk baru????

Mengirimkan arv keluar negeri juga harus disertai keterangan dokter dan dalam kemasan asli.
Dengan label dan botol asli , pihak pabean tidak punya hak apapun menahan arv, karena itu menyangkut obat untuk kelangsungan hidup orang lain....

........Ada yang terlewat?
Silahkan kita diskusikan melalui kolom komentar. Diharapkan teman2 terdampak HIV dapat mempelajari lebih lanjut mengenai HIV dan stigma, dan tidak hanya pasrah dgn status positif dan semakin terpuruk dalam stigma.

Silahkan beri rating bila menyukai artikel ini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun