Mohon tunggu...
Bobby Triadi
Bobby Triadi Mohon Tunggu... Jurnalis - Menulis sambil tersenyum

Lahir di Medan, berkecimpung di dunia jurnalistik sejak tahun 1998 dan terakhir di TEMPO untuk wilayah Riau hingga Desember 2007.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ketika Condet Tinggalkan Cikeas

1 Maret 2021   17:32 Diperbarui: 1 Maret 2021   18:18 5103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Postingan Yoyok yang seperti sedang menohok seseorang yang sedang menghadapi badai. | Postingan Yoyok di makam papa-nya, Hadi Utomo dan makam kakak sepupu-nya. | dok. facebook Nurcahyo Anggorojati

Tangkapan layar dari akun facebook Nurcahyo tentang hijrahnya dirinya dan adiknya dari Partai Demokrat ke Partai Nasdem.
Tangkapan layar dari akun facebook Nurcahyo tentang hijrahnya dirinya dan adiknya dari Partai Demokrat ke Partai Nasdem.

Bahkan, sehari pasca AHY pertama kali mengumumkan soal adanya upaya mengkudeta dirinya dari posisi Ketua Umum, lalu muncul postingan Yoyok seperti sedang menohok seseorang yang sedang menghadapi badai.

Postingan Yoyok yang seperti sedang menohok seseorang yang sedang menghadapi badai. | Postingan Yoyok di makam papa-nya, Hadi Utomo dan makam kakak sepupu-nya. | dok. facebook Nurcahyo Anggorojati
Postingan Yoyok yang seperti sedang menohok seseorang yang sedang menghadapi badai. | Postingan Yoyok di makam papa-nya, Hadi Utomo dan makam kakak sepupu-nya. | dok. facebook Nurcahyo Anggorojati

Dan yang terakhir adalah postingan Yoyok yang menunjukkan kebanggaannya berada di partai yang sekarang menjadi rumahnya berpolitik.

Postingan Yoyok di makam papa-nya, Hadi Utomo dan makam kakak sepupu-nya. | dok. facebook Nurcahyo Anggorojati
Postingan Yoyok di makam papa-nya, Hadi Utomo dan makam kakak sepupu-nya. | dok. facebook Nurcahyo Anggorojati
Dengan angkat kakinya Trah Condet dari Partai Demokrat yang 'dikuasai' oleh Trah Cikeas, begitu pula dengan aksi-aksi angkat kaki para Jenderal yang sebelumnya berada di partai tersebut, termasuk juga para pendiri partai yang kembali 'memberontak' kepada SBY. 

Semakin banyak orang-orang yang berjasa kepada SBY, pergi meninggalkannya. Kepercayaan terhadap SBY sepertinya sudah luntur, suka bohong, ingkar janji dan lain sebagainya. Ini seakan-akan menjadi sinyal, bahwa Partai Demokrat di bawah kepemimpinan AHY layak untuk ditinggalkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun