Natal adalah momen di akhir tahun yang dirayakan milyaran orang didunia dengan penuh kesederhanaan, kegembiraan dan sukacita. Namun,semua perasaan bahagia dan sukacita yang kita rasakan dalam Natal harus kita pahami bukan hanya bicara tentang kegembiraan duniawi, sekedar seperti hadiah atau pesta, tetapi hendaknya kita memaknai momen ini dengan lebih dalam dari itu . Sebuah sukacita yang lebih bermakna, yang berakar pada pengharapan yang Tuhan berikan melalui kelahiran Yesus Kristus bagi setiap kita manusia yang berdosa.
Kali ini kita akan memaknai natal berlandaskan pesan dari kitab Lukas mengenai kelahiran Yesus.
"Tetapi malaikat itu berkata kepada mereka: 'Jangan takut! Sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.'"
(Lukas 2:10-11)
Secara konteks historis dan teologi kitab Injil Lukas 2:10-11 memuat bagian dari kisah kelahiran Yesus yang terkenal dan cukup detail yang terdapat dalam alkitab, menngingat latar belakang Lukas adalah seorang dokter sehingga memang pemikiran dan tulisannya cukup tajam dan kritis.
secara historis, dengan latarbelakang situasi pada waktu Yesus lahir, bangsa Israel tengah berada di bawah penjajahan bangsa Romawi. Mereka hidup dalam penindasan baik secara politik maupun ekonomi. Oleh sebab itu pada masa itu ehingga  Bangsa  Israel selalu menantikan kedatangan Mesias (Juruselamat) yang dijanjikan oleh Tuhan melalui para nabi. Mereka mengharapkan seorang pemimpin yang akan membebaskan mereka secara politis dan mengalahkan penjajah Romawi. Hingga tiba masa itu saat  Kaisar Agustus memerintahkan sensus penduduk untuk tujuan pajak yang akhirnya membuat keluarga-keluarga di seluruh kerajaan dibawahnya untuk kembali ke kota asal mereka untuk didaftarkan termasuk  Yusuf dan Maria yang notabene sebagai keturunan Daud maka harus pergi ke kota Daud, yaitu Betlehem, untuk mendaftar. Namun karena kecilnya dan terbatasnya kota betlehem dimasa itu, mengingat bahwa Betlehem adalah kota kecil yang cukup jauh dari Nazaret. Maka untuk memenuhi perintah sensus ini, ribuan orang dari seluruh kerajaan datang ke Betlehem, yang merupakan kota asal Daud. Hal inilah yang akhirnya menyebabkan peningkatan jumlah penduduk yang signifikan dalam kota itu pada waktu itu akrena orang-orang  datang bersamaan. Betlehem, yang biasanya hanya dihuni oleh sejumlah kecil penduduk, karena agenda ini mendadak dipenuhi oleh banyak orang yang datang untuk mendaftar. Akhirnya ketika Yusuf dan Maria tiba di Betlehemdan  mereka mencari tempat untuk menginap penginapan atau tempat orang musafir  biasa menginap pada masa itu sudah penuh. Memang dalam situasi seperti ini, ruang tamu yang biasanya disediakan untuk orang asing dan tamu-tamu yang datang, tentu menjadi sangat terbatas karena begitu banyak orang datang untuk sensus. Jika ruang tamu penuh, tamu mungkin harus tidur di ruang keluarga yang lebih sederhana atau bahkan di area yang lebih rendah dari rumah, tempat hewan peliharaan disimpan.
Beberapa tafsiran menyebutkan bahwa "penginapan penuh" sebenarnya menjelaskan pada semacam ruang tamu rumah keluarga pada adat Yahudi masa itu, dan bukan sebuah penginapan umum/ berbentuk hotel, losmen guest house seperti yang kita bayangkan sekarang. Sehingga dalam pengertian ini, meskipun ada kemungkinan Yusuf dan Maria datang ke rumah seseorang, ruang tamu keluarga itu sudah terisi penuh. Oleh karena itu, mereka terpaksa menginap di bagian yang lebih rendah dari rumah, yang mungkin merupakan tempat untuk menyimpan hewan. dan singkat cerita karena tiba waktu untuk Maria melahirkan, di sana, di sebuah tempat yang sederhana, di dalam palungan, Yesus lahir.
Secara teologis Kelahiran Yesus sebagai "Juruselamat" ( bhsYunani: soter) adalah penggenapan dari nubuat-nubuat Perjanjian Lama tentang Mesias yang akan datang yang  dijanjikan kepada bangsa Israel yang tertindas pada waktu itu,Sosok mesias yang akan datang untuk menyelamatkan umat manusia dari dosa dan memulihkan hubungan kembali dengan Tuhan dari keterpisahaan karena dosa selama ini. Hal yang tak kalah menarik pula dalam ayat ini, Lukas menuliskan bahwa malaikat dengan jelas menyebutkan tiga gelar untuk Yesus yang lahir di Betlehem masa itu, yakniÂ
- "Juruselamat" Â yang memberikan kepastian bahwa Yesus memang datang dengan tujuan untuk menyelamatkan umat manusia dari dosa dan kematian kekal.
- "Kristus", Pernyataan ini meneguhkan bahwa Yesus adalah Mesias yang diurapi oleh Allah untuk menjadi Raja dan Pembebas yang dijanjikan.
- "Tuhan", jelas, Â gelar ini menunjukkan bahwa Yesus adalah Allah sendiri yang datang ke dunia dalam bentuk manusia. Ini menunjukkan sifat ilahi-Nya dan memberikan pengertian bahwa Yesus bukan hanya seorang pemimpin manusia biasa, tetapi Tuhan yang menyelamatkan.
Sehingga dalam konteks ini, kabar sukacita yang disampaikan malaikat kepada para gembala menekankan bahwa kelahiran Yesus adalah kabar baik bagi seluruh umat manusia. Ini adalah penggenapan dari pengharapan yang telah lama dinantikan oleh umat Israel dan dunia. Sehingga Meskipun dunia saat itu sedang berada dalam kegelapan, namun melalui kelahiran Yesus, terang keselamatan akhirnya datang. Dan itu saya percaya juga berlaku bagi kita yang hidup jaman sekarang. Amin?? Â Kelahiran Yesus juga merupakan sukacita kita dalam pengharapan
Apa yang bisa kita maknai dari sukacita yang diberitakan malaikat ini?
- Ada Pengharapan yang Pasti dalam iman kita kepada Tuhan
Kelahiran Kristus menggenapi janji Tuhan yang telah lama dinantikan. Meskipun ada banyak pergumulan dan ketidakpastian dalam kehidupan, sukacita Natal mengingatkan kita bahwa pengharapan kita akan tidak sia-sia. Karena kita punya Tuhan yang  tetap setia pada janji-Nya,  Dia menggenapi janjinya kepada bangsa Israel yang mengharapkan pertolongannya waktu itu dan saya percaya Tuhan yang sama yang kita sembah dalam nama Tuhan Yesus pada masa kini juga akan menggenapi setiap janji-janji-Nya yang telah tertulis dalam kitab suci kepada setiap kita. - Sukacita dalam Pengharapan Berlaku bagi kita semua
Malaikat berkata bahwa kelahiran Yesus adalah kabar sukacita yang besar bagi seluruh bangsa. Ini bukan hanya sukacita untuk satu kelompok orang, tetapi untuk seluruh dunia yang mau menerima dia sebagai Tuhan dan juru selamat secara pribadi. Yesus datang untuk menyelamatkan kita dari kebinasaan, Dia rela mati untuk menghapus dosa yang mendatangkan maut bagi kita, dan memulihkan hubungan antara kita dengan Tuhan. Itulah tujuan Dia hadir ditengah kita, seperti yang terulis dalam yohanes 3: 16 :  Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya a  yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Ini adalah previllage atau bisa dibilang emrupakan sukacita yang besar bagi orang percaya karena dikatakan dengan jelas "supaya setiap orang yang percaya kepadaNya...tidak binasa..."Â
Pertanyaannya saudara mau percaya Dia Tidak? mau jadi bagian orang yang percaya tidak? Kalau saudara mau percaya kepadaNya sebagai Tuhan dan Juru selamat saudara secara pribadi, maka sungguh ini adalah sukacita terbesar bagi kita orang yang beriman kepadanya... kita semua berhak memperoleh kehidupan yang kekal kelak bersama Tuhan di sorga. Selain itu apapun pergumulan saudara saat ini, ketika kita mengharapkan Tuhan hadir dalam hidup kita, kita juga dapat merasakan damai yang melampaui segala pengertian kita.
- Sukacita Natal Merupakan Bagian hidup Kita
Sukacita Natal tidak hanya datang sebagai perasaan sementara, tetapi harus menjadi bagian dari hidup kita setiap hari. Jika kita benar-benar percaya pada pengharapan yang dibawa oleh kelahiran Yesus, maka sukacita itu harus tercermin dalam tindakan kita sehari-hari. Ini mengajarkan kita untuk hidup dengan penuh kasih, memberi kepada sesama, dan membawa kebaikan kepada orang lain, terlepas dari keadaan atau situasi kita kita harus tetap menjadi garam dan terang bagi Dunia sama seperti yang diperintahkanNya karena sukacita yang diberikan Tuhan kepada kita melalui kelahiran Yesus adalah sukacita yang tidak bergantung pada keadaan eksternal. Dunia sering kali menghubungkan kebahagiaan dengan pencapaian materi, status sosial, atau kesuksesan pribadi. Namun sukacita yang datang dari Tuhan memiliki dasar yang lebih kuat: pengharapan dalam janji keselamatan dan kehadiran Tuhan dalam hidup kita, meskipun kita sedang menghadapi kesulitan. Â Sebagai contoh Praktis Sukacita dalam Pengharapan:
a. Menghadapi Kesulitan dengan Kepercayaan
Ketika kita menghadapi tantangan hidup, seperti kehilangan pekerjaan, sakit, atau pergumulan pribadi, pengharapan dalam Kristus memberi kita kekuatan untuk terus maju. Misalnya, seseorang yang sedang berjuang dengan penyakit berat bisa menemukan sukacita dengan terus berharap pada pemulihan yang datang dari Tuhan, sambil tetap berpegang pada iman bahwa Tuhan tidak akan meninggalkan dia. Sukacita dalam Kristus bukan berarti kita tidak merasa kesedihan atau frustasi, tetapi kita bisa tetap berharap dan mempercayakan segala hal kepada Tuhan. Seperti yang dikatakan rasul Paulus, "Bersukacitalah selalu dalam Tuhan; sekali lagi kukatakan, bersukacitalah!" (Filipi 4:4). Meskipun kondisi di sekitar kita tidak selalu ideal, sukacita kita tidak bergantung pada itu. Kita tahu bahwa Tuhan bersama kita dalam setiap situasi.
b.Panggilan menjadi Pribadi Pembawa Sukacita
Suasana dan perasaan sukacita Natal juga harus mengalir kepada orang di sekitar kita. Â Setiap kita yang menerima kabar baik ini hendaknya juga bisa menjadi pribadi yang mengabarkan kabar baik bagi orang lain, menjadiu berkat bagi orang lain dapat dilakukan misal dengan mengabarkan kabar baik ini, atau melalui tindakan kasih yang nyata dengan membantu mereka yang membutuhkan, memberikan perhatian kepada keluarga atau teman yang sedang kesulitan, atau bahkan hanya dengan memberi senyuman kepada orang yang tampak putus asa karena sejatinya sukacita dalam pengharapan juga memberi kita perspektif bahwa hidup bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk memberi kepada orang lain, sama seperti Kristus yang telah berkorban bagi setiap kita.