Dilansir laman Bank Indonesia, ASEAN secara kolektif memiliki pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan stabilitas makroekonomi. Sebagai contoh, ekonomi ASEAN-5 tumbuh sebesar 5,3% tahun lalu, dan secara kolektif diperkirakan mencapai 4,6% tahun ini dan meningkat menjadi 5,6% pada tahun 2024. Pertumbuhan ini akan terus berlanjut berkat konsumsi, perdagangan dan investasi yang kuat, serta perdagangan dan investasi yang terbuka dengan negara lain.
Salah satu strategi untuk menjawab tantangan ASEAN adalah dengan memperluas Konektivitas Pembayaran Regional (Regional Payment Connectivity/RPC) secara cepat di antara anggota ASEAN. Tahun lalu, di bawah Presidensi G20 Indonesia, 5 bank sentral ASEAN (Indonesia, Singapura, Thailand, Malaysia, dan Filipina) telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) mengenai interkonektivitas dan interoperabilitas lintas batas, penggunaan QR, pembayaran cepat, dan LCT. Â
Melalui RPC, anggota ASEAN berupaya untuk menyediakan sistem pembayaran yang lancar, cepat, dan efisien untuk seluruh wilayah ASEAN.
Suara Kaum Muda ASEAN mendukung sistem pembayaran integratif
Saya beruntung karena mengenal beberapa rekan muda ASEAN. Kaum muda ASEAN yang saya wawancarai mengemukakan kesan dan harapan mereka untuk sistem pembayaran integratif ASEAN.
Kesan Vallerie Koh dari Malaysia
Vallerie (23) menyampaikan bahwa topik sistem pembayaran integratif ASEAN sudah menjadi berita utama di aneka media massa Malaysia.