Ada lima pilar presidensi Indonesia dalam G20 2022: 1) Memberdayakan lingkungan dan kerjasama; 2) Mempromosikan produktivitas; 3) Meningkatkan daya tahan dan stabilitas; 4) Memastikan pertumbuhan berkelanjutan dan inklusif, dan 5) Penguatan kepemimpinan global yang kolektif.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo selaku Ketua ACC-BIS menyatakan, inisiatif pembentukan Asian Green Bond Fund menunjukkan komitmen bank sentral di kawasan Asia dan Pasifik untuk meningkatkan ketersediaan instrumen keuangan hijau yang juga searah dengan agenda prioritas jalur keuangan pada Presidensi Indonesia di G20 tahun 2022.
Pendanaan difokuskan guna mendorong mekarnya proyek ramah lingkungan di berbagai sektor, misalnya energi terbarukan, efisiensi energi, dan aneka investasi hijau.
Kita juga perlu menangkap peluang ekspor lele yang merupakan pangan sehat dan berkelanjutan demi penyediaan pangan bagi dunia.
Direktur Jenderal FAO, Qu Dongyu menegaskan, “Ikan dan produk perikanan diakui tidak hanya sebagai makanan tersehat di planet ini, tetapi juga sebagai makanan yang kurang berdampak (negatif) pada lingkungan alam”.
Seperti yang diungkapkan laporan SOFIA, kebutuhan dunia akan ikan dan produk ikan semakin meningkat. Konsumsi ikan global per kapita telah mencapai 20,5 kilogram per tahun. Ini diperkirakan akan meningkat satu kilo per orang pada tahun 2030.
Setakat ini Indonesia telah mengeskpor produk berbasis ikan lele ke aneka negara, termasuk Uni Eropa, Inggris, Korea Selatan, Thailand, dan Arab Saudi. Pada Januari-April 2020, nilai ekspor catfish termasuk ikan lele mencapai 1,82 ribu ton atau senilai Rp40 miliar.
Presidensi G20 Indonesia tentu dapat menjadi ajang untuk memperkenalkan aneka produk ekspor Indonesia, termasuk olahan hasil perikanan air tawar seperti lele.
Semoga usaha ternak lele dumbo semakin menjadi solusi ekonomi berkelanjutan. Salam cinta jumbo untuk peternak dan konsumen lele dumbo!