Paskah tahun 2022 ini menjadi sangat istimewa bagi Bu Hermina, pengelola dan guru tunggal Sekolah Anak Kolong. Sekolah AnKol, demikian sebutannya, menempati lokasi di Jalan Kampung Baru, Penjaringan, Jakarta Utara.Â
Sekolah Anak Kolong ini adalah murni inisiatif ayah Ibu Hermina, Paulus Madur yang mendirikan sekolah untuk anak-anak pemulung, buruh, dan kaum miskin perkotaan pada Maret 1995.
Paulus Madur wafat pada 22 Maret 2014. Kepedulian beliau pada anak-anak kolong tol dilanjutkan oleh putra dan putri beliau, termasuk Bu Hermina.
Bermodalkan ketulusan, Bu Hermina sejak berdirinya sekolah swadaya masyarakat ini telah mengabdi sebagai guru tanpa gaji. Justru Bu Hermina dan keluarga yang banyak berkorban waktu dan uang untuk menyelenggarakan pendidikan di Sekolah Anak Kolong ini.
Minim perhatian
Sekolah Anak Kolong ini memang pernah dikunjungi pejabat tinggi, termasuk menteri. Akan tetapi, praktis belum ada perhatian berkelanjutan dari pejabat dan pemerintah. Sporadis saja.Â
Mirisnya, saat ini Bu Hermina dan puluhan anak-anak Sekolah Anak Kolong justru cemas karena sebentar lagi sekolah ini terancam penggusuran demi pelebaran jalan.
Kabar gembiraÂ
Di tengah kecemasan akan penggusuran, Bu Hermina mendapatkan kabar gembira. Menjelang Paskah tahun 2022 ini, beliau sangat sibuk mendampingi anak-anak kolong tol untuk mengikuti lomba ramadan.
Ya, sekolah ini memang mayoritas siswa dan siswinya beragama Islam, sedangkan Bu Hermina (satu-satunya guru di sekolah ini) beragama Katolik. Bagi Bu Hermina dan keluarga besar almarhum Paulus Madur, toleransi sudah mendarah-daging. ;
Wujud cinta kasih sejati adalah saat kita mampu mencintai sesama manusia, tanpa memandang siapa dia.Â
Kepada Ruang Berbagi, Bu Hermina mengisahkan kabar gembira yang dialaminya pada Paskah tahun ini. Bu Hermina merayakan Paskah berteman kabar gembira: salah satu muridnya juara lomba azan.
Abrizam, siswa anak kolong juara lomba azan
Pada 15 April lalu, Abrizam dan sejumlah siswa-siswi Sekolah Anak Kolong yang didampingi Bu Hermina mengikuti aneka lomba dalam rangka Ramadan.Â
Lomba ini diselenggarakan Sekolah Wijaya Kusuma. Anak-anak Sekolah Anak Kolong mengikuti lomba Sholawat Nariyah, lomba azan, lomba kaligrafi, lomba fashion show, dan lomba azan.
Hebatnya, Abrizam, siswa anak kolong tol berhasil menjadi juara pertama lomba azan tingkat TK. Abrizam adalah anak dari keluarga bersahaja. Ayahnya seorang satpam. Ibunya mengurus rumah tangga.Â
Keluarga Abrizam tinggal di rumah kontrakan di kawasan Penjaringan. "Di sekolah, Abrizam terhitung sebagai siswa cerdas. Dia ingin jadi tentara," kata Bu Hermina.
Bu Hermina mengisahkan perjuangannya mendampingi anak-anak AnKol dalam mengikuti lomba ini. "Awalnya saya dianggap aneh karena saya berbeda penampilan dari guru-guru lain yang mendampingi siswa-siswi mereka di lomba itu. Akan tetapi, saya tidak peduli karena niat saya adalah membuat anak-anak AnKol bahagia. Saya ingin memberi mereka semangat agar berani tampil meski sekolah kami di pinggir tol," ungkap Bu Hermina.
Sungguh, Paskah tahun 2022 ini adalah Paskah istimewa bagi Bu Hermina. Beliau merayakan Paskah berteman kabar gembira: siswa anak kolong juara lomba azan.Â
Ajakan peduli
Sekolah Anak Kolong ini adalah potret nasib sekolah swadaya masyarakat yang perlu perhatian kita. Kita berharap, pemerintah dan masyarakat semakin peduli pada nasib anak-anak kaum lemah yang terengah-engah "ditinggalkan" kereta pembangunan perkotaan.
Para pemerhati dapat bersilaturahmi langsung ke Sekolah Anak Kolong di Jalan Kampung Baru, Kubur, RT 11 RW 16, No 24, Penjaringan, Jakarta Utara, 14440. Dapat pula menghubungi surel: ruangberbagikompasiana@gmail.com untuk dihubungkan langsung dengan Bu Hermina.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H