Ya, sekolah ini memang mayoritas siswa dan siswinya beragama Islam, sedangkan Bu Hermina (satu-satunya guru di sekolah ini) beragama Katolik. Bagi Bu Hermina dan keluarga besar almarhum Paulus Madur, toleransi sudah mendarah-daging. ;
Wujud cinta kasih sejati adalah saat kita mampu mencintai sesama manusia, tanpa memandang siapa dia.Â
Kepada Ruang Berbagi, Bu Hermina mengisahkan kabar gembira yang dialaminya pada Paskah tahun ini. Bu Hermina merayakan Paskah berteman kabar gembira: salah satu muridnya juara lomba azan.
Abrizam, siswa anak kolong juara lomba azan
Pada 15 April lalu, Abrizam dan sejumlah siswa-siswi Sekolah Anak Kolong yang didampingi Bu Hermina mengikuti aneka lomba dalam rangka Ramadan.Â
Lomba ini diselenggarakan Sekolah Wijaya Kusuma. Anak-anak Sekolah Anak Kolong mengikuti lomba Sholawat Nariyah, lomba azan, lomba kaligrafi, lomba fashion show, dan lomba azan.
Hebatnya, Abrizam, siswa anak kolong tol berhasil menjadi juara pertama lomba azan tingkat TK. Abrizam adalah anak dari keluarga bersahaja. Ayahnya seorang satpam. Ibunya mengurus rumah tangga.Â
Keluarga Abrizam tinggal di rumah kontrakan di kawasan Penjaringan. "Di sekolah, Abrizam terhitung sebagai siswa cerdas. Dia ingin jadi tentara," kata Bu Hermina.
Bu Hermina mengisahkan perjuangannya mendampingi anak-anak AnKol dalam mengikuti lomba ini. "Awalnya saya dianggap aneh karena saya berbeda penampilan dari guru-guru lain yang mendampingi siswa-siswi mereka di lomba itu. Akan tetapi, saya tidak peduli karena niat saya adalah membuat anak-anak AnKol bahagia. Saya ingin memberi mereka semangat agar berani tampil meski sekolah kami di pinggir tol," ungkap Bu Hermina.
Sungguh, Paskah tahun 2022 ini adalah Paskah istimewa bagi Bu Hermina. Beliau merayakan Paskah berteman kabar gembira: siswa anak kolong juara lomba azan.Â