Sebuah penelitian oleh Mitsou Uchida dkk. (2017) atas ribuan anak sekolah Jepang menemukan bahwa "vaksinasi dan memakai masker mengurangi kemungkinan mengembangkan influenza musiman."
Mengenakan masker dapat mengurangi risiko tertular virus influenza. Laman CDCÂ menyarankan agar tenaga kesehatan dan mereka yang merawat pasien memakai masker kala berada sekitar 1,8 meter dari pasien influenza.
Seorang pasien dewasa dapat menularkan virus influenza satu hari sebelum gejala muncul dan sampai kira-kira 5 sampai 7 hari setelah timbulnya penyakit flu.Â
Karena itu memakai masker kesehatan bisa bermanfaat karena bisa jadi seseorang belum menunjukkan gejala flu, tetapi sudah bisa menularkan virus influenza.Â
2. Mencegah masuknya polusi udara
Masker juga bermanfaat menyaring udara yang kita hirup sehari-hari. Menurut laman iqair, masker pelindung wajah diberi label  N90, N95, atau N99 sebagai penanda bahwa masker itu mampu menyaring partikel halus (hingga 0,3 mikron).
Masker berfilter N95, misalnya, memblokir 95% partikel halus, N90 memblokir 90%, dan seterusnya. Standar umum lainnya termasuk KN95 dan FFP2. Keduanya setara dengan standar N95 untuk partikel hingga 0,3 mikron.
Jika kita ingin melindungi diri dari polusi partikel atau aerosol menular di udara, masker N95, KN95, atau FFP2 harus menjadi masker standar.Â
3. Melindungi dari paparan ultraviolet (UV)
Sinar ultraviolet dapat menyebabkan masalah kulit, bahkan kanker kulit jika terlalu banyak kita terima. Sebuah penelitian oleh Valery C. Doyon (2021) menunjukkan, masker kesehatan bisa juga melindungi dari paparan sinar matahari.Â
Pilihan masker terbaik untuk perlindungan dari sinar UV adalah masker 3 lapis hitam yang ditenun rapat dengan komposisi poliester atau kombinasi poliester dan serat alami. Untuk perlindungan optimal terhadap virus dan radiasi UV, masker bedah harus dikenakan di bawah masker kain pelindung UV.