Menjelang MotoGP Mandalika, Tulip si gadis manis yang bekerja di Jakarta ingin memberi kejutan pada orang tuanya.Â
Pulanglah Tulip dengan kekasihnya dari tanah perantauan ke kampung halaman Tulip.Â
Sebelum tiba, Tulip sudah memberi tahu orang tuanya bahwa calon suaminya pembalap.Â
Orang tua Tulip pun bahagia sekali karena akan mendapatkan calon menantu pembalap.Â
Hmm...apalagi kalau seganteng pembalap MotoGP luar negeri. Bangga level sultan!
Tulip pun mengetuk pintu rumah. Ketika orang tuanya membuka pintu, Tulip segera memperkenalkan calon suaminya:
"Ayah dan Ibu, ini Alklepon calon suamiku."
Orang tua Tulip tampak kaget, lalu terdiam sejenak.Â
"Perkenalkan, saya Alklepon calonnya Tulip. Saya tukang sate."
"Oh, ini calonnya Tulip. Mari masuk," kata Ayah Tulip.Â
Setelah Alklepon masuk, ibu si Tulip menyeret Tulip ke sebelah rumah.
"Lho katanya  calon suamimu pembalap? Kok tadi dia bilang dirinya tukang sate?" selidik Ibu si Tulip.Â
Tulip menjawab,"Iya, Buk...dia 'pembalap' alias pemuda berbadan gelap!"
Mendengar itu, Ibu si Tulip merasa hendak pingsan.Â
"Tapi jangan cemas, Buk. Dia 'tukang sate' alias tukang ongkang-ongkang tapi sakunya tebal," lanjut Tulip sambil nyengir.Â
Ibu si Tulip malah tetap saja pingsan setelah mendengar kepanjangan tukang sate. Maklum saja, Ibu si Tulip dulunya di-ghosting juragan sate ketika masih muda.Â
TAMAT
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H