Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Chelsea nan Miris dan Sejarah Pertandingan Pasca Perang Dunia Melawan Klub Rusia nan Legendaris

12 Maret 2022   18:00 Diperbarui: 12 Maret 2022   18:08 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baru-baru ini semakin miris saja kabar tim kuat Liga Inggris asal London, Chelsea. Pemerintah Inggris menjatuhkan sanksi kepada The Blues karena faktor pemilik Chelsea, Roman Abramovic.

Roman Abramovic dikenal sebagai pengusaha yang dekat dengan lingkaran inti Vladimir Putin, Presiden Rusia yang melancarkan aksi militer ke Ukraina.

Roman Abramovic sejatinya sudah mengundurkan diri dari posisinya sebagai pengambil keputusan penting di Chelsea pada 26 Februari lalu. Roman menulis bahwa ia menyerahkan "penatagunaan dan perawatan" Chelsea ke para pengurus yayasan amal The Blues.

Meskipun demikian, memang secara faktual Roman masih memiliki Chelsea. Pemerintah Inggris rupanya semakin tegas terhadap para pribadi yang digolongkan sebagai pendukung Putin. Akhirnya, sanksi semakin diperkeras untuk Roman dan juga untuk Chelsea.

Roman Abramovic tidak lagi bisa menerima hasil penjualan Chelsea karena hartanya dibekukan oleh Pemerintah Inggris. Padahal, Roman berencana menggunakan hasil penjualan Chelsea nantinya untuk membantu para korban perang Ukraina-Rusia.

Hari ini, kabar Chelsea makin miris. Menurut The Atlethic, bahkan bus pemain Chelsea kini tidak bisa lagi mengisi bensin karena kartu kredit Chelsea sudah diblokir pemerintah Inggris.

Kemudian, para pemain Chelsea dikabarkan sedang berbicara dengan pengacara masing-masing untuk mencari solusi di tengah prahara sanksi atas Chelsea. Kemungkinan besar, akan terjadi eksodus besar-besaran pelatih, staf, dan pemain Chelsea.

Rekan penulis di Kompasiana, Dian S. Hendroyono telah mengulas lengkap derita Chelsea akibat aneka sanksi dalam artikel "Chelsea Terancam Bubar". Pada intinya, Chelsea saat ini sedang dalam kondisi sangat kritis karena aneka sanksi, antara lain: dilarang membuka toko resmi, dilarang membeli pemain, dilarang memperpanjang kontrak pemain, pembekuan hadiah uang dan bonus hak siar. 

Dari pihak sponsor pun, nyaris semua sponsor menarik dukungan dari Chelsea yang nasibnya sangat miris. Terbaru, operator komunikasi 3 (Tri) menarik dukungannya. 

Semua hal di atas membuat Chelsea yang sebenarnya sedang moncer prestasinya terjerembab ke jurang terdalam. Belum lama ini, Chelsea meraih tiga tropi prestisius di bawah Tuchel, sang pelatih baru: Juara Champions League, Super Cup, dan Piala Dunia Antarklub!

Posisi Chelsea di klasemen sementara Liga Inggris pun terbilang baik: peringkat ketiga yang berpotensi lolos ke ajang Liga Champions Eropa musim depan. Chelsea juga masih melaju di Piala FA. 

Sanksi Chelsea, duka setiap penggemar sepak bola

Pada hemat saya, sanksi bertubi-tubi atas Chelsea ini benar-benar bisa menghancurkan Chelsea sebagai entitas, bukan hanya Roman Abramovic sebagai pemiliknya. 

Sanksi atas Chelsea yang begitu masif juga menjadi alasan bagi setiap penggemar sepak bola untuk berduka. Saya sendiri bukan penggemar Chelsea, tetapi selalu menaruh hormat pada klub yang dibangun dengan perjuangan juga untuk menjadi salah satu tim top dunia. 

Chelsea didirikan pada 10 Maret 1905 di The Rising Sun, sebuah pub di Fulham Road. Chelsea mengalami pasang-surut prestasi. Pada musim 1987-88 Chelsea terdegradasi untuk kesekian kalinya, tetapi bangkit kembali dengan memenangkan Divisi Kedua musim 88-89. Sejak saat itu Chelsea tidak pernah turun kasta dari Liga Utama Inggris.

Banyak yang menyebut penunjukan Ruud Gullit sebagai pemain-manajer sebagai titik balik karena pelatih asal Belanda itu mampu menarik bintang-bintang besar dari seluruh Eropa untuk datang dan bermain bagi The Blues. 

Chelsea mulai memantapkan dirinya di antara yang terbaik Eropa dan membuat penampilan pertamanya di Liga Champions pada tahun 1999. 

Pada 2002-03, Chelsea lolos ke Liga Champions dengan mengalahkan Liverpool pada hari terakhir musim untuk finis keempat di liga. Banyak yang percaya bahwa seandainya Chelsea tidak memenuhi syarat hari itu, Roman Abramovich tidak akan membeli klub tersebut. 

Sejak Abramovich yang punya renjana dalam sepak bola mengambil alih klub telah mencapai babak baru nan penuh prestasi. Chelsea semakin mapan sebagai salah satu klub elit di dunia sepakbola.

Sejarah manis sebuah pertandingan melawan klub Rusia legendaris

Di tengah karut-marut sanksi atas Chelsea akibat perang di Ukraina, ada sepotong sejarah manis yang melibatkan Chelsea dan Dynamo Moscow setelah Perang Dunia Kedua. 

Menariknya, pertandingan ini digelar pada Oktober 1945, saat Perang Dunia Kedua baru saja berakhir. FA, otoritas sepak bola Inggris mencari cara untuk merayakan kembalinya sepak bola pada masa damai. 

Untuk menjalin persahabatan dengan Uni Soviet, FA mengumumkan bahwa klub Dynamo Moscow, juara bertahan Uni Soviet, akan mengunjungi Inggris Raya dan bermain melawan beberapa tim tuan rumah Inggris, termasuk Chelsea. 

Pertandingan berlangsung pada 13 November di Stamford Bridge, kandang Chelsea hingga kini. Waktu itu para pemain Chelsea "terpaksa" mengenakan seragam dengan warna merah demi menghindari kesamaan dengan warna seragam biru Dynamo Moscow.

Sebelum kick-off, para pemain Dynamo mempersembahkan buket bunga ke para pemain Chelsea. Tim asal Rusia itu mengejutkan banyak pengamat dengan bakat dan keuletan mereka. 

Dynamo Moscow bangkit dari ketertinggalan 0--2 dan 2-3 untuk memaksakan hasil imbang 3--3 melawan Chelsea.

Diperkirakan lebih dari 100.000 orang menonton pertandingan bersejarah pasca Perang Dunia Kedua itu. Ribuan orang memasuki lapangan secara ilegal. Jumlah penonton ini adalah yang tertinggi di Stadion Stamford Bridge. Penonton menyaksikan dari berbagai tempat, termasuk dari atas tribun.

Sungguh, lepas dari segala huru-hara terkini, sejarah Chelsea adalah juga sejarah perdamaian. Tak bisa dilupakan pula, peran para pelatih dan pemain Chelsea bagi persepakbolaan dunia, termasuk timnas Inggris. 

Rekan Yos Mo telah mengulas lengkap peran Chelsea bagi Timnas Inggris dalam tulisan di utas ini. 

Salam perdamaian. Salam hormat untuk Chelsea dan keluarga besar para pendukung The Blues!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun