Dalam Kamus Dewan yang digunakan di Malaysia, paus adalah juga homonim yang serupa dengan paus pada bahasa Indonesia. Kiranya kata Melayu paus inilah yang menjadi sumber kata paus bahasa Indonesia
Sementara arti kedua paus adalah pemimpin tertinggi agama Katolik. Demikian definisi yang tersua dalam KBBI V. Definisi ini perlu diperbaiki karena paus adalah pemimpin tertinggi Gereja Katolik Romawi saja. Sementara itu, Gereja Katolik Ortodoks dipimpin oleh Patriark atau Batrik.
Kata paus tidak diserap langsung dari kata bahasa Latin, papa. Kata papa ini berasal dari kata bahasa Yunani pappas (bapak).
Dari kata Latin papa, muncul kata papa dalam rumpun bahasa Roman (Spanyol, Italia, Portugis); pape (Prancis), pope (Inggris), papst (Jerman).
Dalam bahasa Belanda, pimpinan tertinggi Gereja Katolik Romawi disebut Paus. Nah, dari bahasa Belanda ini lah, bahasa Indonesia menyerap kata Paus. Ini terkait erat dengan dominasi bahasa Belanda setelah kedatangan Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC).
Sejatinya, kekatolikan pertama kali diwartakan orang Portugis pada abad ke-15 di Maluku. Kekatolikan lantas menyebar ke antero Indonesia (Timur). Selama VOC yang dipenggawai orang Belanda beragama Kristen Protestan berkuasa di Nusantara pada 1619-1799, Gereja Katolik mengalami persekusi. Gereja Katolik tetap hidup di sejumlah daerah yang tidak termasuk wilayah VOC, yaitu Flores dan Timor.
VOC mengusir imam-imam Katolik berkebangsaan Portugis. Organisasi dagang ini lantas mendatangkan para pendeta Kristen Protestan dari Negeri Kincir Angin.
Bahasa Portugis tak lagi mendominasi sebagai bahasa dagang, politik, dan agama. Ia digusur oleh Bahasa Belanda yang berjaya hingga abad ke-19 di Nusantara. Kiranya karena faktor ini, banyak kata-kata bahasa Belanda, termasuk paus, diserap bahasa Indonesia.
Beberapa contoh kata bahasa Indonesia yang diserap dari bahasa Belanda adalah hem (hemd), kalkun (kalkoen), kantor (kantoor), kerah (kraag) Â maskapai (maatschappij), om (oom), prasmanan (Fransman), dan seterika (strijken).
Bukan hanya itu, bahasa Belanda juga menjadi sumber ungkapan sejumlah bahasa Indonesia. Umpama, hapal di luar kepala (uit het hoofd kennen), keras kepala (stijfkop), uang pas (pasgeld), dasi kupu-kupu (vlinderdas), busung lapar (hongeroedeem), dan rumah sakit (ziekenhuis).
Bahkan, dari kata-kata serapan bahasa Belanda, kita bisa membuat kalimat bahasa Indonesia. Umpama: "Tante senewen karena om intim dengan kolega kantor dinasnya."