Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pentingnya Anak-anak Cinta Pekerjaan Tangan Sederhana

9 Februari 2022   07:35 Diperbarui: 9 Februari 2022   07:58 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika ada persoalan hidup, alih-alih overthinking, Pak Jono sibuk memperbaiki perabot atau barang apa saja di rumahnya. Pekerjaan kasar rupanya jadi sarana melepas stres yang efektif!

Beda sekali dengan anak-anak muda dan generasi sekarang yang lebih akrab dengan ponsel dan komputer. Sering overthinking, stres, depresi. Harus bayar psikolog atau dokter untuk sehat lagi. 

Pedagogi EKI ala Romo Mangun

Dalam falsafah pendidikan Romo Y.B. Mangunwijaya, rohaniwan cum arsitek cum sastrawan, ada yang dinamakan nilai pedagogi EKI. Pendidikan harus menghasilkan citra insan eksploratif, kreatif, dan integral. 


Pekerjaan tangan atau opera manualia menjadi sarana untuk menjadi manusia yang eksploratif, kreatif, dan integral. 

Orang tua dan guru masa kini sebaiknya jangan lupa mengajari dan mendampingi anak-anak untuk mampu melakukan pekerjaan tangan yang "kotor dan kasar", selain menguasai piranti teknologi. 

Menjadi ganjil ketika anak masa kini sangat pandai beselancar di internet dan merangkai NFT, tapi tidak bisa menulis tangan dengan rapi atau tak bisa memperbaiki hal sederhana. 

Kemampuan motorik dilatih dengan pekerjaan tangan, termasuk memasak - Photo by Annie Spratt on Unsplash
Kemampuan motorik dilatih dengan pekerjaan tangan, termasuk memasak - Photo by Annie Spratt on Unsplash

Setahu saya, di Finlandia, anak-anak prasekolah dan SD justru lebih banyak menulis dengan tangan untuk melatih kecerdasan motorik mereka. 

Di Indonesia, sepertinya orang tua sangat bangga ketika anak-anak pintar menggulir layar ponsel atau komputer. Sah-sah saja. Hanya saja, jangan lupakan melatih kemampuan motorik anak-anak. Alih-alih gawai elektronik, biasakan pula anak menggunakan pensil, pena, sapu, jarum jahit, alat masak, dan piranti praktis lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun