Malaysia sempat membuat timnas muda yang berlaga di divisi ketiga liga Malaysia. Nama proyek timnas muda ala Malaysia ini adalah Harimau Muda.
Harimau Muda C dibentuk untuk membina pemain U-18 untuk lantas bermain di Harimau Muda B. Adapun Harimau Muda B menyediakan pemain masa depan untuk Harimau Muda A.Â
Harimau Muda C memulai debutnya di Divisi 3 sepak bola Malaysia, Liga FAM. Harima Muda C menurunkan pemain berusia di bawah 18 tahun.
Tim ini bertujuan untuk mengembangkan pemain muda Malaysia karena Malaysia tidak akan merekrut warga negara asing dalam skuadnya. Dengan memasukkan Harimau Muda C di kompetisi domestik, FAM berharap bisa mengasah kemampuan pemain top Malaysia U-18 dalam pertandingan kompetitif.
Harimau Muda C bermain di Liga FAM Malaysia dari musim 2013 hingga 2015. Pada tahun 2015, Menteri Pemuda dan Olahraga Khairy Jamaluddin membubarkan sistem Harimau Muda yang dianggap "tidak relevan lagi" karena asosiasi sepak bola negara bagian harus bertanggung jawab untuk mendidik pemain potensial.
Semua pemain dari Harimau Muda A, Harimau Muda B dan Harimau Muda C dikembalikan ke tim negara bagian masing-masing.
Meski demikian, baru-baru ini Malaysia kembali mengumpulkan tim U-19 secara intensif.Â
Wasana kata, Indonesia perlu belajar dari Malaysia yang melakukan dua langkah cerdik guna membina pemain muda.Â
Saat ini praktis belum ada kompetisi liga usia muda yang terstruktur rapi di Indonesia.Â
Justru pihak swasta, misalnya Kompas Gramedia yang giat menyelenggarakan Liga Kompas Gramedia U-14.Â
Liga pelajar, liga santri, dan liga putri rutin terus menjadi wacana. Yuk, PSSI, kita belajar dari tetangga sebelah yang terus berbenah.Â