Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Sekolah Anak Kolong Tol Terancam Digusur, Siapa Peduli?

8 Januari 2022   20:34 Diperbarui: 9 Januari 2022   14:32 1458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sekolah Anak Kolong (Ankol) Penjaringan terancam digusur, siapa peduli? (Dok. Bu Hermina)

Kiprah Sekolah Anak Kolong

Pada awalnya Sekolah Anak Kolong yang berdiri Maret 1995 ini bertujuan membekali anak-anak kalangan ekonomi lemah di kawasan Penjaringan yang tidak bisa bersekolah di sekolah umum karena ketiadaan surat kependudukan dan kesulitan ekonomi.

Paulus Madur tergerak membantu anak-anak pemulung, buruh, dan kaum marjinal agar mendapatkan keterampilan dasar. Setidaknya agar mereka bisa menulis, membaca, dan berhitung agar tidak mudah diperdayai orang.

Berkat upaya mandiri, pria kelahiran Laci, Pagal, Flores, Nusa Tenggara Timur pada 1935 ini berhasil mendirikan Sekolah Anak Kolong di atas lahan seluas 5X10 meter.

Saat sekolah kaum tersingkir ini disegel pemerintah setempat beberapa tahun silam, Paulus berkata, "Apa yang sudah Bapak-Bapak berikan untuk anak anak kolong ini? Justru saya, orang kecil memberikan pendidikan untuk mereka. Kok malah sekolah mau dibongkar?"

Sejarah seolah terulang kembali. Kali ini Paulus Madur tak bisa lagi membela hak pendidikan anak-anak Sekolah Anak Kolong karena beliau sudah wafat 22 Maret 2014 lalu.

Perjuangan beliau diteruskan putra-putri beliau, termasuk Ibu Hermina yang menjadi satu-satunya guru sukarelawati Ankol. Pada tahun 2022 ini, Bu Hermina genap 22 tahun mengabdi tanpa gaji.

Sekolah ini memang pernah dikunjungi pejabat tinggi negara beberapa tahun lampau. Sayangnya, kunjungan itu tidak banyak mengubah sekolah ini sehingga menjadi lembaga yang dilindungi dan dibiayai negara.

Siapa peduli?

Selama ini Sekolah Anak Kolong dibiayai dari pengorbanan keluarga besar almarhum Paulus Madur, sumbangan donatur, dan sedikit sokongan sukarela dari orangtua siswa yang tidak keberatan membayar iuran yang tidak seberapa.

Orangtua atau wali hanya dimintai biaya 20 ribu rupiah untuk uang sumbangan pendidikan. Uang seragam dicicil semampunya. "Ada orangtua yang memberi 50 ribu, tetapi ada pula yang tidak harus membayar. Kami melihat keadaan ekonomi siswa," jelas Hermina.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun