Rupanya Shin Tae-yong secara khusus berpesan pada Shin Jae-hyuk agar dia bisa meniru semangat bermain Asnawi, rekan setimnya kini di Ansan Greeners. Shin Jae-hyok kini bernilai transfer Rp 869 juta menurut Transfermarkt.
Shin Tae-yong tega tolak anak demi profesionalitasÂ
Ternyata tidak mudah menjadi Shin Tae-yong. Sebagai pelatih, ia harus menjunjung tinggi profesionalisme. Shin Tae-yong tega menolak anaknya sendiri, Shin Jae-won, saat STY menjadi pelatih timnas U-20 Korea Selatan jelang Piala Dunia U-20 tahun 2017.
Saat itu sebenarnya Shin Jae-won layak dipilih masuk timnas U-20 Korsel, tetapi STY tidak memasukkan anaknya demi alasan profesionalitas.Â
STY tidak ingin putranya dan dirinya kelak menjadi sasaran cibiran warga Korea Selatan jika ia memilih anaknya sendiri masuk timnas junior.Â
Demi menghindari kesan nepotisme, STY tega menolak putranya sendiri jadi bagian timnas junior Korsel yang dia latih.Â
Keputusan yang sangat berat bagi STY dan Shin Jae-won yang tentu ingin membela timnas Korsel junior. Apalagi putranya sejatinya secara kemampuan di atas rata-rata. Ia pernah memperkuat Timnas U-17 Korea Selatan pada 2014.
Salut, Shin Tae-yong dan keluarga! Sungguh suatu teladan bagi para pegiat sepak bola di mana pun berada, termasuk Indonesia. Kemampuan untuk menjunjung tinggi profesionalisme sudah terbukti dimiliki STY.Â
STY adalah pelatih kelas dunia dari Asia. Ia mampu membawa Korea Selatan mengalahkan Jerman 2-0 pada Piala Dunia 2018 lalu.
Dengan rekam jejak yang bersih dan profesional, sangat pantas STY dipertahankan sebagai pelatih Timnas Indonesia lebih lama lagi. Lepas dari hasil final AFF Cup 2020, STY sudah membawa Garuda terbang tinggi.Â
STY tampak tegas dalam memilih pemain-pemain yang sesuai dengan skema permainannya. Bukan pemain titipan.Â