Kiprah mocer pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong (STY) sebagai juru taktik Garuda di ajang Piala AFF 2020 Singapura menarik perhatian publik.
Timnas Indonesia yang tidak diunggulkan justru tampil gemilang. Garuda yang dihuni banyak sekali pemain muda jadi juara grup B dan mampu lolos ke Final AFF 2020.Â
Meskipun dalam laga leg pertama, Indonesia kalah 4-0 dari Thailand, desakan untuk mempertahankan pelatih Shin Tae-yong digemakan penggemar dan pengamat sepak bola nasional.Â
Ada satu alasan lain yang patut PSSI pertimbangkan. Dear PSSI, pertahankan Shin Tae-yong yang "tega" tolak anak sendiri demi profesionalitas!
Banyak yang belum tahu siapa istri dan anak-anak Shin Tae-yong. Juga banyak yang belum tahu bahwa meskipun Shin Tae-yong sayang istri dan keluarga, STY "tega" tolak anak demi profesionalitas. Bagaimana kisahnya?
Pernikahan Shin Tae-yong dengan  Cha Young-joo
Shin Tae-yong, pelatih asal Korea Selatan menikah dengan Cha Young-joo pada 2005. Pasangan Shin Tae-yong dan Cha Young-joo dikaruniai dua putera yang menariknya juga berkecimpung di dunia sepak bola.
STY dan Cha Young-joo berbahagia menyambut putera pertama mereka tiga tahun setelah mereka menikah. Putra pertama mereka beri nama Shin Jae-won.
Tiga tahun berselang, pada 2001 pasangan serasi ini berbahagia menyambut karunia anak kedua. Â Nama anak kedua Shin Tae-yong adalah Shin Jae-hyeok.
Shin Jae-won saat ini berusia 23 tahun. Sedangkan sang adik, Shin Jae-hyok berusia 20 tahun. Dua bersaudara ini mengikuti jejak ayah mereka di dunia sepak bola profesional.
Profil Shin Jae-won, anak pertama STY
Shin Jae-won lahir pada 16 September 1998 (usia 23 tahun saat ini). Pemain bertinggi 183 cm ini tercatat sebagai pemain FC Seoul dengan nomor punggung 77.Â
Shin Jae-won, putra pertama STY berposisi sebagai gelandang. Â Ia mengawali kariernya sejak kecil, dengan membela Haksung High School pada 2015--2016 dan kemudian pada 2017--2018 menjadi pemain Korea University.
Karier senior Shin Jae-won diawalinya di FC Seoul pada 2019. Ia telah mencatat 2 asis untuk FC Seoul. Ia dipinjamkan ke Ansan Greeners, yang diperkuat bintang Indonesia Asnawi Mangkualam, hingga Desember 2021 ini.Â
Di musim 2021, Shin Jae-won sudah bermain 9 kali dan mencetak satu gol. Performa yang cukup baik ini membuat Shin Jae-won memiliki nilai harga transfer Rp 3,48 miliar menurut situs Transfermarkt.Â
Profil Shin Jae-hyuk, anak kedua STY
Shin Jae-hyuk juga bermain satu tim dengan Asnawi Mangkualam di Ansan Greeners yang berlaga di divisi kedua Liga Korea Selatan.Â
Pemuda kelahiran 4 Juni 2001 (usia 20 tahun) ini bertinggi badan 178 cm. Posisinya  sayap kiri. Ia pernah dua kali memperkuat Tim Nasional Korea Selatan U18.Â
Shin Jae-hyuk sejak kecil telah diperkenalkan dengan dunia sepak bola. Ia berlatih bersama Jungang Elementary School (2011-2013),
TV Sports Academy (Australia) (2014-2016), Boin High School (2017-2019), dan Konkuk University (2020 - 07.2021).
Rupanya Shin Tae-yong secara khusus berpesan pada Shin Jae-hyuk agar dia bisa meniru semangat bermain Asnawi, rekan setimnya kini di Ansan Greeners. Shin Jae-hyok kini bernilai transfer Rp 869 juta menurut Transfermarkt.
Shin Tae-yong tega tolak anak demi profesionalitasÂ
Ternyata tidak mudah menjadi Shin Tae-yong. Sebagai pelatih, ia harus menjunjung tinggi profesionalisme. Shin Tae-yong tega menolak anaknya sendiri, Shin Jae-won, saat STY menjadi pelatih timnas U-20 Korea Selatan jelang Piala Dunia U-20 tahun 2017.
Saat itu sebenarnya Shin Jae-won layak dipilih masuk timnas U-20 Korsel, tetapi STY tidak memasukkan anaknya demi alasan profesionalitas.Â
STY tidak ingin putranya dan dirinya kelak menjadi sasaran cibiran warga Korea Selatan jika ia memilih anaknya sendiri masuk timnas junior.Â
Demi menghindari kesan nepotisme, STY tega menolak putranya sendiri jadi bagian timnas junior Korsel yang dia latih.Â
Keputusan yang sangat berat bagi STY dan Shin Jae-won yang tentu ingin membela timnas Korsel junior. Apalagi putranya sejatinya secara kemampuan di atas rata-rata. Ia pernah memperkuat Timnas U-17 Korea Selatan pada 2014.
Salut, Shin Tae-yong dan keluarga! Sungguh suatu teladan bagi para pegiat sepak bola di mana pun berada, termasuk Indonesia. Kemampuan untuk menjunjung tinggi profesionalisme sudah terbukti dimiliki STY.Â
STY adalah pelatih kelas dunia dari Asia. Ia mampu membawa Korea Selatan mengalahkan Jerman 2-0 pada Piala Dunia 2018 lalu.
Dengan rekam jejak yang bersih dan profesional, sangat pantas STY dipertahankan sebagai pelatih Timnas Indonesia lebih lama lagi. Lepas dari hasil final AFF Cup 2020, STY sudah membawa Garuda terbang tinggi.Â
STY tampak tegas dalam memilih pemain-pemain yang sesuai dengan skema permainannya. Bukan pemain titipan.Â
Mustahil STY mau menerima pemain titipan dan asal-asalan, anak sendiri yang berkualitas saja saja dia tolak demi profesionalitas!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H