Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

5 Hikmah Kehidupan dari Kemenangan Indonesia atas Malaysia dan Filosofi STY

20 Desember 2021   03:35 Diperbarui: 20 Desember 2021   06:05 1178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
5 hikmah kehidupan dari pertandingan Indonesia vs Malaysia AFF 2020 - Roslan Rahman/Kompas.

Ibarat tubuh, tim sepakbola juga perlu mengatur tenaga dan istirahat. Pelatih Shin Tae Yong sangat paham bagaimana mengelola tenaga dan istirahat tim Indonesia yang dia asuh selama gelaran laga-laga grup B.

Pada dua partai pertama melawan Kamboja dan Laos, STY memainkan lebih dahulu sebagian pemain "bukan utama" demi menyiapkan tim secara fisik dan mental dalam laga penting melawan Vietnam, dan kemudian Malaysia. 

Evan Dimas dan Elkan Baggot baru dimainkan belakangan dalam laga penentuan melawan Malaysia. Hasilnya, Evan tampil apik dan bahkan Elkan Baggot mencetak gol perdananya untuk Timnas Indonesia pada menit ke-82.

Timnas Garuda terbukti punya stamina yang mumpuni hingga akhir laga. Alih-alih melemah, justru Timnas Indonesia mencetak dua gol tambahan pada babak kedua. Gol ketiga yang dicetak Pratama Arhan bahkan sangat sensasional. Tendangan LDR atau jarak jauh yang terukur sampai-sampai komentator memuji, "What a goal!"

Keempat, tiada yang perlu dianggap anak emas dalam sebuah tim

Shin Tae Yong tidak punya satu pun anak emas yang selalu dia mainkan karena sekadar suka saja secara subjektif. Para pemain yang dipilih untuk bermain sungguh karena kemampuan dan strategi bermain.

Bahkan pemain dengan nama besar seperti Evan Dimas dan Elkan Baggot tidak selalu dipasang sejak menit pertama. Juga pemain yang tampil baik pada laga sebelumnya, seperti Rizky Ridho kala lawan Vietnam, tidak diturunkan STY demi strategi melawan Malaysia. 

Hasil dari tiadanya anak emas dalam tim Indonesia adalah bahwa setiap pemain merasa punya peluang untuk ditampilkan sehingga berusaha keras meyakinkan pelatih selama latihan. 

Kelima, kesuksesan tim tidak bergantung pada sosok tertentu

Ini filosofi Shin Tae Yong yang patut kita teladan. Shin Tae Yong percaya bahwa kemenangan adalah hasil kolaborasi tim, bukan kecemerlangan individu.

Hasilnya tampak dalam komposisi pemain pencetak gol untuk Indonesia sampai saat ini. Ada sembilan pemain Indonesia yang telah mencetak total 13 gol untuk Indonesia: Irfan Jaya (3 gol); Evan Dimas (2 gol); Rachmat Irianto (2 gol); Ramai Rumakiek (1 gol); Pratama Arhan (1 gol); Elkan Baggot (1 gol); Asnawi Mangkualam (1 gol); Witan Sulaiman (1 gol) dan Ezra Walian (1 gol). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun