Filosofi Rangnick: dua striker dan beri ruang bagi bek sayap
Rangnick mengatakan, "Bagi saya, logis untuk tidak mengubah terlalu banyak posisi atau terlalu banyak hal setelah menang melawan Arsenal." Pelatih asal Jerman ini memutskan untuk memainkan permain mula (starting eleven) yang sama!
Bedanya, Rangnick mengubah posisi Rashford menjadi penyerang depan menemani Ronaldo. Formasi caretaker MU, Carrick adalah 4-2-3-1. Ini diubah Rangnick jadi 4-2-2-2.Â
Dengan formasi ini, pemain depan MU, termasuk Ronaldo memang secara taktikal harus menekan bersama pemain tengah. Akan tetapi, alih-alih berlari kanan-kiri seorang diri seandainya sebagai striker tunggal, Ronaldo menekan bersama striker lain sehingga tenaganya bisa lebih efisien. Ini keuntungan formasi baru 4-2-2-2.
Rangnick memutuskan untuk bermain 4-2-2-2 dengan dua striker, bukan Cristiano Ronaldo sendirian di depan. Marcus Rashford diharapkan menggunakan kecepatan untuk menjemput umpan vertikal. Demikian penjelasan juru taktik yang sukses di Jerman bersama tim yang tadinya biasa-biasa saja: RB Leipzig.
Rangnick memberikan kesempatan pada duet bek sayap untuk menyerang, meninggalkan posisi mereka. Saat bek-bek sayap maju menyerang, satu pemain pivot membantu dua bek di belakang. Satu lagi berada di depan sebagai benteng. Formasi 3 bek ini yang dulu sukses diterapkan Rangnick di RB Leipzig.Â
Di babak pertama, Alex dan Diogo Dalot melakukan serangan dengan sangat baik dalam formasi 4-2-2-2. Â Rangnick tahu cara mengoptimalkan kemampuan para bek sayap MU yang piawai memberi umpan. Tampaknya, Dalot lebih dipercaya daripada Wan Bissaka yang kepayahan dalam mengumpan.
Di sayap kiri, Telles merajalela. Dia juga aktif membantu penyerangan.Â