Michael Carrick tahu, Chelsea baru saja melahap raksasa Italia, Juventus dengan skor 4-0 di ajang Liga Champions Eropa. Menghadapi Chelsea yang sedang panas, Carrick menerapkan taktik unik untuk skuat Manchester United.Â
Alih-alih memainkan Ronaldo sejak awal, Carrick menyimpan bintang andalan MU itu. Marcus Rashford diberi kesempatan untuk menjadi pemain depan.Â
Alih-alih Maguire, Carrick memasang duet Baily. Duet dan kerjasama Baily dengan Lindelof berjalan lancar di jantung pertahanan.Â
Jalannya pertandingan
Chelsea tampak agresif dan terus menerus menekan Setan Merah di area pertahanan sendiri. Akan tetapi, skor imbang hingga babak pertama.Â
Sancho berhasil mencetak gol pada menit ke-50 setelah memanfaatkan kesalahan para pemain Chelsea. Sayangnya keunggulan MU tak bertahan lama.Â
Kesalahan Wan Bissaka dalam menyapu bola berbuah penalti untuk The Blues pada menit ke-66. Jorginho menipu kiper MU. Skor imbang hingga akhir pertandingan.Â
Carrick baru memasukkan Ronaldo pada babak kedua, menggantikan Sancho. Taktik unik. Taktik yang sebenarnya bisa dibilang mirip taktik Carrick kala menyimpan Bruno Fernandes dalam laga tandang lawan Villareal.
Melihat hasil, satu poin di kandang Chelsea adalah sebuah prestasi tersendiri. Chelsea saat ini sangat ganas.Â
Taktik unik Carrick memang mengejutkan namun juga efektif meredam kedahsyatan tim lawan. Carrick membiarkan Chelsea menguasai bola. Statistik pertandingan menunjukkan, MU hanya kebagian 34 persen saja. Â
Inilah MU yang dipermak Carrick menjadi tim pragmatis di tengah badai hasil buruk. Komentator pertandingan berkata, "Ini bukan MU yang biasa kita kenal, yang tampil menyerang."
Suka tidak suka, Carrick dengan taktik uniknya berhasil membawa MU meraih satu poin penting di kandang Chelsea yang sedang on fire.Â
Jika saja Wan Bissaka tidak tergesa menyapu bola, Chelsea tidak akan dapat penalti. Artinya, MU kurang beruntung saja.Â
Di sisi lain, Tuchel pantas kesal karena pemainnya tidak menunjukkan ketajamannya. Satu keputusan wasit yang tidak menyatakan Ronaldo offside pun merugikan Chelsea.Â
Taktik Carrick dan Rangnick
Di akhir laga, Carrick dan para penggawa MU tampak lega. Setidaknya, mereka tidak kalah jelang datangnya pelatih baru MU, Ralf Rangnick.Â
Pengamat bola meyakini, Rangnick akan juga menerapkan pressing ketat. Pemain-pemain yang malas menerapkan pressing akan ia tepikan. Termasuk Ronaldo.Â
Semasa melatih Hoffenheim dan Lepizig di Jerman, Ralf Rangnick sang pelatih baru MU memang memilih para pemain muda yang mau menekan lawan sedari lawan membangun serangan. Inilah taktik gegenpressing yang mengandaikan stamina dan kecepatan.Â
Jadi sebenarnya, Carrick sudah duluan menyiapkan MU untuk menerapkan taktik yang diinginkan Rangnick. Ronaldo pun menerima taktik Carrick. Nah, berarti klop sudah taktik Carrick dan ketaatan Ronaldo dengan Rangnick.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H