Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

MU Menang Dramatis, Ole Belum Out karena Tiga Hal Romantis

21 Oktober 2021   05:04 Diperbarui: 21 Oktober 2021   05:18 521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bruno Fernandes dan Ole Gunnar Solskjaer pada pekan ke-33 Liga Inggris 2019-2020.(AFP/PETER POWELL / POOL)

Hati harus tabah jadi penggemar Manchester United. Meskipun berjibun pemain bintang, sulit sekali menang. Lebih sering bikin menang-is.

Lagi-lagi MU mengawali laga dengan sangat buruk. Betapa tidak, Atalanta memborong dua gol pada babak pertama. Kreasi Pasalic pada menit ke-15 dan Demiral pada menit ke-29.

Gol pertama Atalanta terjadi karena pemain MU gagal mengawal pergerakan Zappacosta dari sisi kanan. Gol kedua karena pemain Red Devils sibuk melihat bola alih-alih menjaga pemain Atalanta dalam sepak pojok nan menohok.

Salut untuk Atalanta yang tetap bermain sesuai ciri khas mereka sebagai tim yang bermain terbuka dan menyerang. Atalanta nyaris menorehkan luka di hati fans dan pemain MU di kandang sendiri, Old Trafford.

Beruntung, MU bangkit pada babak kedua. Tiga gol dilesakkan para penggawa Manchester Merah. Rashford yang belum terlalu  nyetel karena belum lama bangkit dari cedera mencetak gol pada menit ke-53.

Bek tengah andalan MU dan Inggris, Harry Macguire mencetak gol berkat umpan Bruno Fernandes pada menit ke-75. Ronaldo lagi-lagi menjadi dewa penyelamat berkat sundulan pada menit ke-81. Skor 3-2 untuk tuan rumah. 

Tagar Ole Out

Media sosial, khususnya Twitter sering dipenuhi tagar OleOut atau meminta pelatih MU, Ole Gunnar Solksjaer mundur teratur. Juga selama laga MU vs Atalanta.

MU lagi-lagi menang dramatis. OptaJoe mencatat, MU sudah 12 laga selalu kebobolan terus tanpa putus di semua kompetisi. Rekor buruk kedua setelah kebobolan pada 13 laga terus-menerus pada tahun 1964.

Kemenangan 3-2 MU atas Atalanta juga mengulang sejarah kala MU menang 3-2 atas Braga pada 2012 setelah ketinggalan dua gol pada babak pertama. 

Tiga Alasan Romantis Mengapa Ole Tidak Out

Sebelum laga dimulai, ada kabar bahwa Antonio Conte menolak tawaran melatih Newcastle United karena menunggu Ole dipecat MU. Saya yang adalah fans MU terkekeh membaca berita spekulatif itu.

Para pendukung garis lucu MU tentu paham, ada tiga alasan romantis mengapa Ole tidak segera out atau dipecat manajemen Red Devils. 

Pertama, Ole adalah mantan pemain MU yang menjadi pelatih berkualitas

Ole adalah mantan pemain MU yang menjadi pelatih berkualitas. Ole belum secemerlang pelatih kondang macam Mourniho, Tuchel, atau Sir Alex Ferguson. 

Pada 2007, Solskjaer mengumumkan pengunduran dirinya dari sepak bola setelah gagal pulih dari cedera lutut yang serius.

Solskjaer tetap di Manchester United dalam peran sebagai pelatih caretaker. Pada tahun 2008, Solskjaer menjadi manajer tim cadangan MU. Dia kembali ke Norwegia, negara asalnya pada tahun 2011 untuk mengelola mantan klubnya, Molde.

Molde meraih tiga gelar bergengsi Norwegia di bawah asuhan Ole. Suatu prestasi gemilang untuk mantan pemain MU yang belum lama menukangi klub sebagai pelatih. 

Dibandingkan Gary Neville, mantan bintang MU yang hanya bertahan empat bulan melatih Valencia, Ole jauh lebih berprestasi. Bahkan Wayne Rooney yang jadi pelatih Derby County dan Ryan Giggs pelatih Timnas Wales pun belum bisa disejajarkan dengan Ole.

Di bawah Ole, Manchester United menjadi runner-up di Liga Premier musim lalu dan lolos ke babak penyisihan grup Liga Champions. Ini adalah pertama kalinya United mencapai posisi 4 besar berturut-turut sejak pensiunnya Sir Alex Ferguson.

Kedua, Ole ber-DNA Manchester United

Sulit untuk disangkal bahwa faktor bahwa Ole ber-DNA Manchester United berperan besar dalam penunjukkannya oleh pemilik MU. Ditilik dari pengalaman melatih, Ole memang masih anak bawang.

Akan tetapi, Ole yang telah tampil 366 kali dan mencetak 126 gol bagi MU tentu mendapat privilese untuk menukangi MU yang telah membesarkan namanya. 

Ikatan emosional dan romantis antara MU dan Ole sulit diabaikan dalam keputusan manajemen MU dalam mempertahankan sang mantan striker tajam itu di kursi pelatih. 

Para pemilik MU tentu sadar, mengganti Ole bukanlah semudah memecat pelatih yang bukan mantan bintang MU. Ole tentu sepenuh hati berusaha meningkatkan pencapaian MU yang sudah mendarahdaging dalam dirinya. 

Ketiga, Ole tahu artinya gagal dan bangkit

Tentu kita ingat final dramatis kala MU mengalahkan Bayern Munich 2-1 pada menit-menit akhir Final Liga Champions 1999 di Camp Nou, Barcelona. Ole menceploskan gol penentu kemenangan MU kala itu. 

Ole tahu betul artinya gagal dan bangkit. Pada 18 Maret 2011, Molde memainkan pertandingan liga pertama mereka di bawah Solskjaer dan menderita kekalahan memalukan 3-0 dari Sarpsborg 08 yang baru promosi. 

Molde memainkan pertandingan kandang pertama mereka pada 3 April, di mana meski sempat tertinggal 1-0, akhirnya imbang imbang 2-2 dengan tim kuat Troms. Pada musim pertama itu, Molde akhirnya juara. 

Karakter kuat dan tahan banting seperti inilah yang diperlukan oleh siapa pun yang menjadi pelatih MU selepas lengsernya Sir Alex Ferguson. 

David Moyes, Ryan Giggs, Louis van Gaal, bahkan Mourinho pun tak tahan menduduki singgasana panas sebagai pelatih MU. Ole paham betul, tekanan besar selalu ada baginya. 

Kekalahan menyesakkan MU melawan Villareal pada final Liga Eropa belum lama ini sebenarnya tidak harus terjadi. Seandainya kala itu MU menang, Ole bisa menunjukkan bukti kualitasnya sebagai pelatih. 

Memang benar, Ole sering bongkar pasang formasi. Dia juga beberapa kali membuat blunder dengan memainkan pemain-pemain yang kurang menunjukkan performa terbaik.

Akan tetapi, Ole adalah Ole yang identik dengan kemenangan dramatis nan romantis bagi MU. Saya yakin, asal MU musim ini bisa meraih posisi aman untuk lolos Liga Champions musim depan dan masuk (beberapa) final bergengsi, Ole akan tetap aman. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun