Di tengah situasi pandemi, harapan tetap harus lestari. Pandemi Covid-19 ini memang sebuah tragedi, namun juga mengajarkan kita makna hidup sejati. Janganlah semangat kita kendur selama mentari masih terbit dari ufuk timur!
Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua yang akan digelar pada 2-15 Oktober 2021 dan segera disusul Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) pada 2-15 November 2021 sungguh adalah mentari harapan baru dari timur.
PON pertama yang diselenggarakan di Bumi Cenderawasih ini mempertandingkan 37 cabang olahraga. Jumlah atlet yang akan berlaga sebanyak 6.442 atlet dari 34 provinsi. Lebih dari 10.000 atlet dan ofisial akan hadir.
1. Dampak ekonomi PON XX Papua
Menakar dampak ekonomi PON XX Papua sangatlah menarik. Dampak ekonomi PON XX Papua bahkan sudah terasa jauh-jauh hari sebelum pelaksanaan pertandingan pertama.Â
Pemprov Papua secara bertahap sejak 2016 telah mengucurkan dana 3,8 triliun rupiah untuk pembangunan dan renovasi sarana PON XX. Â Pemerintah pusat juga sudah menyediakan dana APBN sebesar Rp 2,3 triliun untuk mendukung pembangunan arena PON Papua. Demikian laporan Kompas.com.
Meskipun sempat terhambat oleh pandemi, proyek pembangunan dan renovasi arena PON XX Papua tetap berlanjut. Berkat kerja keras pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan segenap panitia, pembangunan sarana PON XX Papua dapat selesai tepat waktu.Â
Yang membanggakan, pembangunan ini dipenggawai anak bangsa. Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya di Kabupaten Jayapura antara lain membangun arena aquatic, Istora Papua Bangkit (kawasan Olahraga Kampung Harapan Distrik Sentani Timur), dan arena kriket dan hoki di Doyo Baru, Distrik Waibu.
Selama proses persiapan, PON XX Papua telah menggerakkan ekonomi Indonesia yang sempat lesu akibat pandemi. Secara khusus, PON XX Papua ini juga memberi angin segar bagi kesejahteraan warga lokal. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan menyediakan 600 bus dan 815 pengemudi dengan prioritas pengemudi lokal.Â