Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Ini 5 Cara Menebak Soal Ujian, Sst...Jangan Sampai Guru dan Dosenmu Tahu!

8 Juni 2021   10:12 Diperbarui: 11 Juni 2021   09:14 2467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ujian (KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO)

"Belajar lebih dari sekadar lulus ujian"

Memang benar, pepatah Latin mengatakan "Non scholae sed vitae discimus" atau "Kita belajar bukan cuma demi sekolah, tapi demi kehidupan". Belajar lebih dari sekadar lulus ujian.

Masalahnya, jika tak lulus ujian, kacau juga bukan? Nah, bagaimana cara menebak soal ujian setelah kita belajar seluruh materi yang diberikan? Ssst.. jangan sampai guru dan dosenmu tahu kiat menebak soal ujian ini. Hehehe.

Artikel ini mohon jangan dianggap membuat para murid dan mahasiswa bodoh. Bukan. Kan saya tegaskan bahwa ini adalah cara menebak soal ujian setelah murid dan mahasiswa belajar seluruh materi yang diajarkan guru dan dosen. 

Jadi, saya tidak sedang mengajak murid dan mahasiswa belajar hanya kisi-kisi saja atau menebak ngawur saja dengan model untung-untungan ala hitung kancing baju. Hehe.

Inilah 5 cara menebak soal ujian berdasarkan pengalaman dan pengamatan saya. Boleh percaya, tetapi sebaiknya tidak usah dipercaya. 

Pertama, kenali kata-kata kunci yang sering diulangi guru dan dosen

Materi yang penting tentu sering diberi penekanan oleh guru dan dosen. Kata-kata dan kalimat kunci akan sering diucapkan berulang kali agar siswa mengingatnya. Nah, catat apa saja kata-kata kunci yang sering ditekankan dan diulang di kelas. 

Peluang kata-kata dan kalimat kunci itu untuk muncul di soal ujian sangat besar. Dalam beberapa pengalaman saya, peluangnya bahkan mencapai 90-100 persen. 

Kedua, perhatikan penekanan dosen dan guru pada bahan tertentu

Selain lewat kata-kata kunci, guru dan dosen biasanya menekankan bahan tertentu dengan aneka cara. Umpama:

- "Perhatikan baik-baik bagian ini karena ini inti pelajaran kita"

- "Jangan lupa bagian ini karena menjadi kunci untuk memahami hal lain"

- "Saya paling suka bahan materi ini karena ...."

- "Ini hal yang wajib diketahui seorang (maha)siswa kelas/semester..."

Pengalaman saya membuktikan, persentase peluang soal ujian keluar dari materi yang ditekankan guru dan dosen juga bisa mencapai 90-100 persen.

Ketiga, perhatikan tren soal dari tahun ke tahun

Saya dulu termasuk rajin menghubungi kakak kelas dan kakak tingkat untuk mencari tahu soal-soal ujian tahun-tahun lalu dari dosen atau guru yang sama. Saya juga rajin berbagi jika ada yang meminta.

Beberapa guru dan dosen memang cenderung menanyakan soal yang sama. Awas, perubahan mungkin terjadi! Jadi jangan hanya belajar soal tahun-tahun lalu. Ilmu pun juga berkembang, lho. 

Tren soal pun berlaku untuk ujian nasional dan daerah. Lazimnya ada perubahan di sana-sini, tetapi tren soal umumnya tetap ada kecuali ada perubahan drastis dalam kurikulum, tata cara ujian, dan tim pembuat soal.

Peluang soal ujian muncul dari tren soal ujian tahun-tahun silam berkisar dari 0-90 persen menurut pengalaman saya. 

Keempat, perhatikan tujuan tiap mata pelajaran dan mata kuliah

Sebenarnya, soal ujian yang baik harus sesuai pula dengan tujuan tiap mata pelajaran dan kuliah. Guru dan dosen yang baik tentu akan membuat soal ujian yang kurang lebih mampu mengukur apakah tujuan tiap mata pelajaran itu dicapai oleh siswa.

Saya tidak tahu bagaimana persisnya kriteria tiap pelajaran zaman kini. Akan tetapi, tentu tujuan pembelajaran atau kompetensi yang diharapkan itu mudah diakses, entah dari penjabaran di kelas atau mencari tahu dari situs sekolah.

Peluang soal muncul dari memperhatikan tujuan tiap mata pelajaran dan kuliah berkisar antara 70-100 persen menurut pengamatan saya. 

Kelima, jangan cuma belajar sebagian materi

Sudah saya bilang, pelajarilah seluruh materi. Jangan cuma belajar sebagian materi dengan mengandalkan feeling atau menghitung kancing baju sambil melirik kisi-kisi. Apalagi sambil minum air larutan buku pelajaran yang dibakar.

Materi tetap harus dibaca dan dipelajari walau tidak ditekankan guru/dosen karena ilmu itulah yang penting. Selain itu, yang namanya guru dan dosen itu tidak bodoh. Hehehehe.

Mereka juga punya strategi kejutan agar siswa tidak hanya mengandalkan soal tahun-tahun silam. Beberapa bahkan tidak mau memberi kisi-kisi dengan tujuan baik, yakni agar siswa belajar seluruh materi. 

Satu lagi pengalaman saya, pernah dosen saya memberi kisi-kisi yang sebenarnya adalah seluruh materi yang ia ajarkan secara detail. Hahaha...sama saja kami diminta belajar semua.

Yang lebih "dahsyat" lagi, dosen itu menanyakan seluruh kisi-kisi saat ujian. Gila, nggak? Enggak juga sih. Kan dia sudah bilang pada kami: pelajari semua kisi-kisi dan dia bebas memilih soal mana yang keluar.

Dia memilih mengeluarkan semua kisi-kisi sebagai soal ujian, dengan menuntut jawaban singkat maksimal tiga baris kertas untuk tiap soal (sekitar 20 waktu itu). Ujian paling unik seumur hidup saya. 

Tahu nggak hasilnya? Yang jelas tidak ambyar karena semua sudah saya pelajari sesuai perintahnya. Bodoh-bodoh begini, saya siswa yang baik, kok.

Wasana kata, salam edukasi. Jika Anda guru dan dosen, saya sarankan Anda tidak membuat tutorial cara menebak soal ujian semacam ini. Silakan bagikan kiat menebak soal ujian ini. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun