Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Malaysia Lockdown Total, Mengapa Kita Dibatasi Mudik Saja Masih Ngeyel?

11 Mei 2021   05:15 Diperbarui: 11 Mei 2021   05:20 1530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bukti terbaru, terhitung sejak 6 Mei 2021, lebih dari 4.000 orang pemudik dinyatakan positif Covid-19. Baca saja: "4.123 Pemudik Dinyatakan Positif Covid-19 Usai 6.742 Orang Dites Acak".

- Pemerintah memang membolehkan sejumlah kecil TKA masuk, namun dengan syarat ketat. Mereka bekerja di sektor strategis nasional dan mengikuti protokol kesehatan yang ketat. 

Jika ingin silaturahim dengan kerabat di kampung, cukup bertelepon dan atau mengirim parcel lebaran atau uang. Bisa juga memilih parcel Lebaran ramah lingkungan dan rendah jejak karbon. Baca ini. 


Sikap abai dan dampak untuk layanan kesehatan nasional

Sikap abai dan ngeyel sebagian warga Indonesia berpotensi membebani layanan kesehatan nasional di tengah pandemi ini. Ketersediaan fasilitas khusus terapi pasien Covid-19 sangatlah terbatas. 

Di banyak daerah, alat semacam alat bantu pernafasan dan tabung oksigen betul-betul terbatas. Juga ruangan ICU dan ketersediaan tenaga kesehatan. 

India baru saja dihantam tsunami Covid-19 akibat sikap ngeyel sebagian warganya. Kremasi jenazah dilakukan secara massal dan tampak sangat membuat kita bergidik ngeri. 

Petugas kesehatan yang mengenakan alat pelindung diri (APD) membawa kayu untuk menyiapkan tiang pemakaman untuk korban penyakit virus corona (COVID-19) selama kremasi massal di krematorium di New Delhi, India, Senin (26/4/2021).(ANTARA FOTO/REUTERS/ADNAN ABIDI)
Petugas kesehatan yang mengenakan alat pelindung diri (APD) membawa kayu untuk menyiapkan tiang pemakaman untuk korban penyakit virus corona (COVID-19) selama kremasi massal di krematorium di New Delhi, India, Senin (26/4/2021).(ANTARA FOTO/REUTERS/ADNAN ABIDI)
Mari kita kikis sikap ngeyel kita. Berpikirlah dengan akal sehat. Tuhan YME menganugerahkan akal sehat agar kita memakainya. Beriman, berupaya, dan berpikir logis seharusnya dilakukan secara harmonis.

Baca juga: Mudik Jangan Lewat Jalur Tikus, Kasihan Tikusnya dan Nyawa Keluarga Anda!

Yuk tonton video ajakan almarhum Lord Didi Kempot ini:


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun