Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Tiga Kontroversi European Super League dan Dampaknya bagi Indonesia dan Dunia

20 April 2021   06:34 Diperbarui: 21 April 2021   13:46 1204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Padahal, membela timnas adalah panggilan jiwa setiap atlet.

Tak heran, para kepala pemerintahan seperti PM Boris Johnson (Inggris) dan Presiden Macron (Perancis) pun mengecam European Super League.

Saat ini, kita hanya bisa membayangkan perasaan para pemain klub-klub ESL yang terancam tak bisa main di ajang FIFA. Mungkin saja gaji mereka akan naik, tetapi apakah mereka bahagia?

Mengapa suporter muda dan 12 klub inginkan ESL?

Di sisi lain, sebuah jajak pendapat mengemukakan, suporter berusia muda lebih terbuka menerima ide European Super League. Maklum saja, para suporter muda ini tak terlalu peduli dengan sejarah dan rivalitas masa lalu.

Memang, ESL ini tak sepenuhnya akibat kerakusan klub-klub besar. Para pengurus dan pemilik klub-klub besar konon merasa jengah karena UEFA dan liga domestik gagal mendatangkan keuntungan besar bagi mereka.

Klub-klub besar merasa dijadikan sapi perah UEFA yang mendapat sponsor untuk Champions League dan Europa League, namun kurang beri uang pada mereka.

Pendapatan dari pertandingan tengah pekan (midweek game) terlalu sedikit bagi klub-klub raksasa. Klub-klub besar merasa "dipaksa" main tengah pekan melawan tim-tim semenjana pada ajang piala domestik yang hadiahnya sedikit. Karena itu, ESL berhadiah jumbo yang digelar di tengah pekan menjadi solusi.

Sponsor jumbo dari luar Eropa pun siap mendanai ESL, liga para bintang nan gemerlap. Di tengah kesulitan ekonomi akibat pandemi, pilihan 12 klub untuk menikmati manisnya uang sponsor ESL sangat logis.

European Super League sejatinya adalah ketegangan antara idealisme dan realitas megabisnis sepak bola dunia.

Dampak European Super League bagi sepak bola Indonesia dan dunia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun