Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kasih Daud pada Mefiboset (Difabilitas dalam Alkitab)

6 April 2021   22:38 Diperbarui: 6 April 2021   23:23 9382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Daud mengasihi Mefiboset, penderita disabilitas - freebibleimages.com

Yesus menyentuh penderita kusta (Markus 1:41), meletakkan tangan di atas orang buta (Markus 8:22), dan memegang tangan putri Yairus (Lukas 8:54).

Kedua, Yesus membawa kembali "orang buangan" ke dalam masyarakat. 

Melalui penyembuhan-Nya dengan sabda dan sentuhan, Yesus menolak gagasan bahwa penyakit dan disabilitas adalah akibat dari dosa. Pada masa itu, orang sakit dan cacat dianggap sedang dihukum oleh Tuhan dan dipisahkan dari umat Tuhan yang suci. 

Saat murid-muridnya bertanya, "Tuhan, siapa yang berdosa, orang ini atau orang tuanya, sehingga dia dilahirkan buta?" (Yohanes 9: 2), Yesus menjawab, orang buta maupun orang tuanya tidak berdosa. Kebutaan itu terjadi "agar pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia" (Yohanes 9:3).

Menafsir wabah dan penyakit serta difabilitas

Wasana kata, penyakit dan disabilitas pada dasarnya adalah wujud penderitaan yang menjadi bagian dari hidup manusia di dunia. Dalam peristiwa tertentu, memang benar Tuhan menghukum melalui wabah dan penyakit. Akan tetapi, tujuannya adalah untuk mempertobatkan manusia.

Kutipan dari Kitab Nabi Yeremia 29:11 ini menegaskan bahwa rencana Tuhan baik adanya. "Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan  apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan  yang penuh harapan."

Salam damai. Salam sehat untuk para sahabat pembaca tulisan ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun