Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Menebak Tiga Alasan Mengapa Jokowi Jadikan Hambalang Pusat Pembinaan Atlet

17 Maret 2021   05:30 Diperbarui: 17 Maret 2021   07:15 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Joko Widodo berlatih tinju, di Istana Bogor, Sabtu (3/3/2018).(YOUTUBE/PRESIDEN JOKO WIDODO)

Di tengah sengkarut perpolitikan akhir-akhir ini, ada juga berita gembira. Presiden Jokowi dalam rapat terbatas dengan Menpora merencanakan untuk membangun kembali kompleks Hambalang yang mangkrak selama bertahun-tahun. 

Menpora Zainudin Amali setelah rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo, Senin (15/3), menegaskan bahwa kompleks Hambalang di Kabupaten Bogor akan dimanfaatkan menjadi tempat pelatihan bagi atlet-atlet andalan tanah air.

Pembangunan kembali kompleks Hambalang ini telah dimasukkan dalam agenda besar Desain Olahraga Nasional. Dalam Desain Olahraga Nasional itu, ada pula program pembinaan atlet-atlet muda, antara lain melalui Sekolah Khusus Olahraga (SKO) yang kini sudah berdiri di Cibubur.

Rencana Jokowi melanjutkan pembangunan kembali Hambalang sebagai pusat pembinaan atlet adalah langkah jitu. Ada tiga alasan yang kiranya mendasari Jokowi melaksanakan hal ini.

Pertama, penghematan anggaran negara

Salah satu kendala utama dalam pembangunan fasilitas olah raga adalah pembebasan lahan. Proses pembebasan lahan memakan banyak anggaran dan waktu.  Dengan membangun kembali Hambalang, negara tidak lagi harus membelanjakan banyak anggaran untuk pembebasan lahan.

Jokowi pada 2016 lalu telah meninjau Hambalang. Kala itu beliau Jokowi mengaku prihatin dengan situasi mangkraknya proyek besar ini. "Sedih melihat aset negara di proyek Hambalang mangkrak. Penuh alang-alang. Harus diselamatkan," tegas Jokowi kala itu.

Proses bertahun-tahun dalam menyiapkan pembangunan kembali Hambalang sejatinya sudah diawali sejak  2016. Bisa dikatakan, ini adalah proyek penyelamatan aset negara yang semoga bisa sungguh terlaksana. 

Kedua, pembinaan atlet kembali jadi fokus pemerintah di tengah pandemi

Pandemi Covid-19 memang memaksa pemerintah kita mengerahkan segala sumber daya untuk penanganan pandemi. Sungguh berat menjadi pemimpin negara di tengah situasi seperti ini. Siapa pun orangnya, menjadi presiden di tengah pandemi adalah tugas yang tidak mudah.

Sangat menarik bahwa di tengah pandemi, pemerintah kita kembali memperhatikan pembinaan atlet yang selama ini sedikit kurang diprioritaskan. Kita patut  bersyukur bahwa negara berusaha memperhatikan sektor olahraga di tengah wabah ini. 

Bagaimanapun, para atlet dan pembina olahraga patut diperhatikan juga. Pandemi tidak boleh menghentikan ritme latihan dan pembinaan atlet yang memang harus berkelanjutan. Mungkin alasan inilah yang muncul dalam benak Jokowi. 

Kita tahu, Jokowi memiliki perhatian besar pada dunia olahraga. Meskipun bukan mantan atlet, Jokowi suka berolahraga. Ia bermain sepak bola, berlatih panahan, bersepeda, bahkan berlatih tinju!

Presiden Joko Widodo berlatih memanah di Pusdikzeni, Bogor, pada Sabtu (14/1/2017).(BIRO PERS SETPRES)
Presiden Joko Widodo berlatih memanah di Pusdikzeni, Bogor, pada Sabtu (14/1/2017).(BIRO PERS SETPRES)
Kita berharap, pembangunan kembali Hambalang menjadi momentum yang baik untuk menyemangati para atlet dan pembina olahraga di tanah air. Negara hadir dan memperhatikan juga dunia olahraga meskipun anggaran terbatas. 

Ketiga, Indonesia menjalankan sistem pembinaan atlet secara desentralistik yang efektif

Kita perlu belajar dari negara-negara dengan prestasi olahraga mendunia. Misalnya saja Amerika Serikat dan Cina. Dua negara ini mendominasi perolehan medali Olimpiade. Panen medali di cabang-cabang pokok menjadi kunci prestasi dua negara adidaya  ini.

Amerika Serikat dan Cina sama-sama melakukan pembinaan atlet secara regional atau desentralistik. Setahu saya, Cina memiliki pusat pembinaan atlet di setiap provinsi. Sejak usia dini, anak-anak di Negeri Tirai Bambu ini dilatih sebagai calon atlet. Tidak mengherankan, Cina tak pernah kekurangan atlet muda. 

Gagasan pembangunan kembali Hambalang sebagai salah satu pusat pembinaan atlet di daerah sungguh patut dipuji. Desain Olahraga Nasional secara konsep sudah tepat. Tinggal dijalankan saja. 

Jangan lupakan perhatian Jokowi pada atlet kita dalam ajang-ajang olahraga nasional dan dunia. Jokowi sukses mengorkestrasi penyelenggaraan Asian Games. Video Jokowi "bergoyang dayung" bahkan viral sampai ditiru selebritas K-Pop. 


Saya sangat yakin, dari sudut pandang nonpartisan, siapa pun akan mendukung langkah jitu Presiden Jokowi membangun kembali Hambalang yang mangkrak setelah terungkapnya korupsi di masa lalu.

Kita memang harus mengatakan tidak pada korupsi. Salam hangat dan salam sehat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun