Aku anak pertama dari empat bersaudara. Aku dan ketiga adikku sangat beruntung terlahir sebagai buah hati papa dan mamaku. Mereka memang bukan lulusan akademi kesehatan, tetapi sangat sadar pentingnya gizi.Â
Waktu kecil aku sempat dua kali sakit serius. Aku pernah makan obat nyamuk bakar. Hahaha...maklum masih bayi. Untung segera diketahui orang tuaku. Aku pun selamat. Suatu mukjizat.
Aku juga pernah alami paru-paru basah. Sebabnya, aku senang dibonceng di depan kala papaku naik motor. Maklumlah, papa dan anak sama-sama gaul ^_^. Akan tetapi, aku dan ketiga adikku tak pernah mengalami anemia.Â
Apa itu anemia?
Dr. dr. Diana Sunardi, M.Gizi., Sp.GK, Spesialis Gizi Klinik dari Indonesian Nutrition Association (INA) dalam YouTube webinar "Peran Nutrisi dalam Tantangan Lintas Generasi" dalam rangka Hari Gizi Nasional 2021 menjelaskan, anemia adalah kondisi rendahnya kadar hemoglobin (Hb) dibandingkan dengan kadar normal. Ini menunjukkan kurangnya sel darah merah yang bersirkulasi.
Anemia bisa dialami siapa saja
Dokter Diana menjabarkan, siapa pun berpotensi mengalami anemia. Bukan hanya mereka yang berkekurangan saja. Penyebabnya, anemia terjadi bukan hanya karena orang tidak mampu membeli makanan bergizi, namun juga karena orang kurang sadar pentingnya zat besi.
Anemia Defisiensi zat Besi (ADB) bisa dialami insan lintas generasi:
- Pada balita dan anak, ADB berawal dari kurangnya zat gizi mikro, termasuk zat besi pada 1000 hari pertama kehidupan. ADB ini dapat mengganggu tumbuh kembang anak (menjadi kerdil atau stunting) dan menurunkan kreativitas serta imunitas tubuh sehingga meningkatkan risiko infeksi.Â
- Pada ibu hamil, khususnya pada kehamilan usia remaja, ADB mengancam keselamatan dan kesehatan ibu dan bayi. Menurut Proverawati (2010), anemia akibat kurangnya asupan zat besi dan asam folat terjadi pada 1/3 perempuan selama kehamilan trimester III. Padahal, jumlah darah dalam tubuh wanita hamil meningkat 20-30% sehingga memerlukan peningkatan asupan zat besi.Â
Menurut Noverstiti (2012), anemia pada ibu hamil umumnya disebabkan defisiensi zat besi dan asam folat. Pendarahan akut dapat terjadi karena interaksi dua defisiensi ini. Demikian rilis media.neliti.
Lima faktor asupan pada ADB
Dokter Diana memaparkan, ada lima faktor asupan yang menyebabkan Anemia Defisiensi zat Besi:
1. Asupan zat besi yang rendah, khususnya besi heme.
2. Asupan vitamin C yang rendah.
3. Konsumsi sumber fitat yang berlebihan. Misalnya kacang-kacangan dan gandum-ganduman.
4. Konsumsi sumber tanin yang berlebihan. Umpama, teh dan kopi.
5. Menjalankan diet tak seimbang.
Dua sumber zat besi: heme dan nonheme
Selain itu, kita perlu memahami sifat-sifat khas dua jenis sumber zat besi, yaitu heme dan nonheme. Menurut ncbi, ini bedanya:
1. Besi heme (haem iron)
Produk hewani, seperti daging, unggas, dan ikan merupakan sumber makanan utama besi heme. Besi heme lebih mudah diserap tubuh karena sifat pengangkut besi heme yang lebih mudah melewati membran sel secara langsung dan masuk ke aliran darah.
2. Besi nonheme (non-haem iron)
Besi nonheme terdapat dalam produk nonhewani atau nabati, seperti kacang-kacangan, roti, dan sereal. Besi nonheme cenderung lebih sulit diserap tubuh.Â
Empat kiat jitu keluargaku cegah anemia lintas generasi
Setelah menonton video YouTube Nutrisi Bangsa, aku merasa sangat bersyukur. Mengapa? Banyak kiat memutus mata rantai anemia lintas generasi ternyata sudah keluarga kami praktikkan, meski tanpa tahu teori kesehatan secara rinci.Â
Berikut ini adalah empat kiat jitu keluarga kami memutus anemia lintas generasi:
1. Mencukupi gizi ibu hamil dengan menu variatif
Mamaku selalu memperhatikan kecukupan gizi, termasuk zat besi, lebih-lebih selama masa hamil dan menyusui. Kepada adik perempuanku dan adik iparku, Mama mengingatkan bahwa ibu hamil dan menyusui perlu mengonsumsi menu variatif. Pentingnya pemberian ASI eksklusif selalu Mama tekankan.
Mamaku juga mengonsumsi dan menganjurkan minum susu bagi ibu hamil dan menyusui sebagai asupan nutrisi bermanfaat bagi ibu hamil. Anak dan cucu papa dan mamaku tumbuh sehat dan cerdas berkat kiat ini.
Kepedulian pada edukasi menu bergizi ini juga dikampanyekan Danone Indonesia. Sesuai amanat Badan Kesehatan Dunia (WHO), Danone mempromosikan pemberian ASI ekslusif, serta memastikan penggunaan Produk Pengganti ASI (PASI) dengan benar, ketika hal ini memang diperlukan. Ingin tahu penjelasan tentang makanan beraneka ragam untuk ibu menyusui? Baca artikel ini.Â
2. Membiasakan anak dan cucu tidak pilih-pilih makanan
Orang tuaku selalu mengajarkan anak dan cucu untuk tidak pilih-pilih makanan. Aku ingat, menu makanku saat masih kecil mencakup juga sumber-sumber zat besi yang unggul.Â
Dua di antaranya adalah hati ayam dan kecipir. Kecipir dulu tumbuh subur di kebun kami. Mama biasa merebus kecipir dan kacang-kacangan sebagai lalapan untuk gudangan dan pecel. Dua bahan pangan ini, hati ayam dan kecipir, rupanya tinggi zat besi. Contoh makanan sumber zat besi dapat disimak dalam tabel berikut:
Orang tuaku di tengah keterbatasan tetap mengupayakan menu sederhana dengan gizi berimbang. Umpama, membeli daging sapi memang adalah kemewahan bagi kami, tetapi protein dan zat besi tetap bisa kami cukupi dengan alternatif menu lain.
Inilah yang dikampanyekan Danone Indonesia melalui edukasi gizi seimbang "Isi Piringku" guna memunculkan yang terbaik dalam diri anak. Penjelasan lengkap tentang "Isi Piringku" dapat kita baca dalam artikel laman informatif ini.
Orang tua dan guru juga bisa ikut program edukasi online kesehatan gizi dan orang tua asuh yang rutin diadakan One Earth Integral. Kunjungi saja Instagramnya. Banyak peserta memberikan testimoni istimewa, lho.
3. Memberikan makanan tambahan dan susu pertumbuhan anak yang tepat
Selain itu, Mama menambah asupan giziku dan adik-adikku dengan memberikan makanan tambahan dan susu pertumbuhan anak. Pilihan merek susu juga tak sembarangan. Mama memilih susu pertumbuhan yang mengandung fortifikasi zat besi, vitamin C, dan nutrisi lain.Â
Kebetulan, keluarga kami sejak semula memang tinggal di DIY. Setiap warga Yogya tahu susu SGM buatan PT Sarihusada Yogyakarta. Sejarah Sarihusada lekat dengan Yogya. Pada 1954, pemerintah Indonesia dan PBB mendukung kecukupan protein nasional dengan mendirikan NV Saridele, yang nantinya menjadi PT Sarihusada.
Keunggulan Sarihusada adalah penjaminan mutu susu segar sebagai bahan baku dengan melakukan pendampingan pada peternak lokal. Sebanyak 1.128 peternak di Yogyakarta, Klaten, dan Boyolali didampingi Sarihusada dan UGM untuk meningkatkan mutu susu segar.Â
Pada Juli 2019, di Pabrik Sarihusada Yogya diresmikan salah satu pusat penelitian Danone kelima di dunia selain di sejumlah lokasi seperti Utrecht, Singapura, dan Shanghai. Wow, keren!
Produk Sarihusada sudah lama kami konsumsi dan juga kami jual di toko keluarga kami. Bertambah setia kami pada merek top ini karena Sarihusada memiliki ragam produk susu untuk ibu hamil dan menyusui serta susu pertumbuhan yang diperkaya dengan zat besi, vitamin C, dan aneka nutrisi lain.
Harga produk SGM yang terjangkau bukan berarti lantas kualitasnya semenjana. Mengutip liputan rekan Cucum Suminar, Sarihusada amat ketat mengontrol mutu. Sarihusada bahkan menyimpan setiap sampel susu dengan kode yang sama di ruangan khusus selama dua tahun. Seandainya ada keluhan konsumen, Sarihusada bisa segera melacak penyebabnya.
Karena produknya tepercaya dan disukai konsumen, PT Sarihusada terus berkembang. Bapak Arif Mujahidin, Corporate Communication Director Danone Indonesia menjelaskan, PT Sarihusada menjadi salah satu unit usaha andalan Danone Indonesia yang terus berkiprah mendukung nutrisi anak bangsa seperti visi awal NV Saridele dan visi One Planet One Health Danone.Â
4. Menjadi duta edukasi gizi bagi keluarga dan masyarakat sekitar
Sebagai ibu rumah tangga dan pedagang, Mamaku giat memberikan edukasi gizi pada keluarga dan pembeli di toko kami. Kebetulan, rumah dan toko kami tak jauh dari sebuah RSUD. Para keluarga dan pasien pun singgah di toko kami untuk membeli makanan dan minuman, juga air mineral dan susu.Â
Di tengah warga sekitar, Mamaku yang adalah ketua RT juga mendukung edukasi gizi melalui posyandu dan kunjungan ke warga.
Sumber: YouTube Nutrisi Bangsa; Instagram One Earth Integral; Situs Sarihusada dan Generasimaju.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H