Ini Dua Cara Jitu agar Menang Lomba Blog, Cara Kedua Bikin Haru

Blog masih jadi sarana menulis yang dilirik banyak orang dan banyak sponsor. Blogger atau narablog diam-diam bisa jadi duta yang efektif. Dalam istilah dunia pemasaran media, narablog adakala dipandang sebagai pemengaruh mikro.

Semarak dunia blog dan semangat narablog ini menarik banyak lembaga dan perusahaan untuk mengadakan aneka lomba blog. Hadiah yang ditawarkan pun sering kali cukup menggiurkan. Sampai puluhan juta untuk jawara pertama. Jika ditotal, dana hingga ratusan juta digelontorkan untuk satu lomba blog.

Dua cara jitu agar menang lomba blog

Saya telah mengulas dengan cukup tuntas aneka tip jitu memenangkan lomba blog dalam artikel lalu (sila klik). Artikel itu saya tulis dengan sedikit nekat karena saya bukan jawara blog dengan catatan gemilang. 

Hingga sekarang pun, sama saja. Saya hanya tukang coret yang beruntung diizinkan Tuhan untuk menjadi jawara lomba blog. Karena meyakini bahwa ilmu itu adalah karunia ilahi yang wajib dibagikan, saya dengan senang hati kembali berbagi pada sahabat literasi melalui tulisan ini.

Ada dua cara jitu yang hendak saya bagikan gratis melalui tulisan ini. Cara jitu pertama adalah cermat menebak selera sponsor dan dewan juri. Bagaimana caranya?

Tiga cara menebak selera sponsor dan dewan juri

Saya tidak selalu berhasil menebak selera sponsor dan dewan juri. Akan tetapi, lama-lama saya belajar bagaimana kira-kira mengungkap keinginan sponsor dan dewan juri. 

Peserta lomba blog harus ingat, lomba blog itu bukan sekadar ajang untuk peserta, melainkan terutama adalah ajang untuk sponsor lomba. Fokus kita menulis artikel lomba blog seharusnya bukan pada diri kita saja, tetapi juga pada pesan yang kiranya hendak disampaikan sponsor.

1. Pelajari visi, misi, dan aksi sponsor lomba blog

Sebelum menulis artikel lomba, cobalah mempelajari visi, misi, dan aksi sponsor lomba blog. Apa yang telah perusahaan atau lembaga itu lakukan? Mengapa mereka mengadakan lomba blog bertema tertentu? Apa kaitannya dengan nilai-nilai lembaga atau sponsor lomba blog?

Kaitkan visi, misi, dan aksi sponsor lomba dengan ungkapan diri Anda dalam tulisan lomba blog. Ini akan jadi nilai plus dalam penilaian.

2. Pelajari tujuan spesifik lomba blog

Setiap lomba blog memiliki tujuan spesifik. Akan tetapi, kadang tujuan(-tujuan) ini tidak selalu tersurat. Inilah yang jadi tantangan kita sebagai peserta. 

Peserta lomba blog yang baik akan mampu menebak tujuan spesifik yang tersirat dari lomba blog. Tujuan spesifik itu tidak selalu komersial. Kadang justru jauh dari komersialisasi.

Nilai-nilai kemanusiaan, persaudaraan, toleransi, dan aneka keutamaan sering menjadi tujuan tersirat dari lomba blog. Mengapa? Perusahaan dan lembaga ingin mendekatkan diri pada "konsumen" yang tersentuh secara manusiawi juga, bukan iklan blak-blakan.

Justru artikel lomba blog yang secara terlalu blak-blakan mengiklankan sponsor blog kadang tidak berhasil merebut perhatian sponsor dan juri. Kemas pesan sponsor dalam balutan kisah yang humanis. Pasti dibaca pun terasa manis.

Tujuan lomba blog bisa jadi adalah membangun kesadaran publik akan isu tertentu, bukan jualan produk secara terang-terangan.

3. Pelajari renjana dan selera dewan juri

Kadang lomba blog secara terbuka mengumumkan siapa saja anggota dewan juri. Untuk lomba blog Kompasiana, kiranya admin Kompasiana ikut menjadi juri. Ini tebakan saya saja.

Nah, jika kita tahu siapa saja anggota dewan juri, coba baca karya-karya dan rekam jejak dewan juri. Apa minat mereka? Apa profesi dan kegiatan mereka? Tulislah artikel lomba yang berkaitan dengan renjana dan kegiatan dewan juri. 

Tentu dewan juri akan berjoged riang sambil bernyanyi: "Terpesona...aku terpesona...memandang tulisanmu yang mantul!"

Untuk memahami selera admin Kompasiana, cara paling jitu ya rajin menulis di Kompasiana. Jika sudah mampu memahami (dan mendapatkan) kriteria artikel pilihan dan artikel utama Kompasiana, kita sudah punya modal cukup. 

Lengkapi artikel dengan infografik dan ilustrasi yang ciamik. Manjakan pembaca dan juri serta sponsor dengan kalimat dan paragraf padat nan memikat.

Ada cara kedua yang bikin haru

Baru-baru ini seorang sahabat dalam grup literasi berhasil memenangkan lomba blog perdananya. Ia sebelumnya merasa "tidak punya bakat" menang lomba blog. "Selalu tidak beruntung", katanya. Sobat ini sempat merasa "gagal jalani hobi ngeblog" karena tak kunjung menang lomba.

Berkat dorongan para sahabat literasi, ia tetap rajin menulis dan memberanikan diri ikut lomba blog di Kompasiana. Ternyata, ia berhasil meraih predikat jawara. 

"Sejak awal saya niatkan untuk membantu seorang anak yang sakit dengan hadiah lomba blog ini," akunya pada kami di grup perpesanan. Ya, itulah cara rahasia menang lomba blog yang sudah saya sendiri alami kemanjurannya.

Jika ingin menang lomba blog, awali dengan niat tulus. Bukan hanya mengejar fulus.

Ketika saya meraih kusala dalam lomba blog berkat tulisan tentang Sekolah Anak Kolong, ada rasa haru di hati saya dan para pengelola sekolah kaum miskin itu. Tuhan punya cara menolong kaum papa melalui kemenangan dalam lomba.

Demikian pula, saat sahabat literasi kami memenangkan lomba blog yang hadiahnya digunakan untuk membantu sesama yang menderita, ada bahagia yang tak terkira. 

Tentu saja, jika Anda sendiri sangat memerlukan hadiah lomba untuk memenuhi kepentingan ekonomi pribadi, itu juga mulia sekali. Akan tetapi, mungkin jika Anda membuat niat untuk sedikit berbagi (tidak harus materi) jika menang nanti, kiranya Tuhan YME akan merestui.

Selamat mencoba (lagi) mengikuti lomba blog. Salam sehat. Ikuti kabar lomba blog di Kompasiana dengan klik Event. Anda menang, saya pun ikut senang!