Kota ini belum tidur walau mentari benam tanah
langkahlangkah gontai seorang ayah
menerobos hujan basah
mengais sampah yang baginya berkah
*
terbayang wajah tiga anak tak bersalah
terlahir di tepian peradaban kota meriah
terpinggir di tubir tanpa bisa marah
hanya satu kata: pasrah
*
si ayah tetiba menggigil ngeri
ia lantas rebah tak sadar diri lagi
beruntung, seorang pejalan budiman datang
membungkus tubuhnya yang beku dengan jaket usang
*
ah, ternyata masih ada cinta yang belum gugur
bak sajak perih namun indah untuk kota yang belum tidur
pojoknurani, 12 Februari 2021
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!