Kota ini belum tidur walau mentari benam tanah
langkahlangkah gontai seorang ayah
menerobos hujan basah
mengais sampah yang baginya berkah
*
terbayang wajah tiga anak tak bersalah
terlahir di tepian peradaban kota meriah
terpinggir di tubir tanpa bisa marah
hanya satu kata: pasrah
*
si ayah tetiba menggigil ngeri
ia lantas rebah tak sadar diri lagi
beruntung, seorang pejalan budiman datang
membungkus tubuhnya yang beku dengan jaket usang
*
ah, ternyata masih ada cinta yang belum gugur
bak sajak perih namun indah untuk kota yang belum tidur
pojoknurani, 12 Februari 2021
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI