Sebanyak 44,47% pemuda-pemudi Indonesia tinggal di rumah tidak layak huni. Artinya, hampir separuh pemuda-pemudi Indonesia belum atau tidak memiliki rumah layak huni.Â
Inilah yang perlu kita lakukan
Dari sisi kenegaraan, pemerintah dan sektor swasta perlu memberikan layanan agar masyarakat dapat memiliki rumah yang layak. Pembangunan perumahan dengan harga terjangkau di kantong-kantong kemiskinan di tanah air wajib diwujudkan.Â
Kementerian PUPR pada tahun ini berencana membedah sekitar 200 ribu rumah agar menjadi layak huni. Anggaran yang disiapkan sebesar 4,3 triliun rupiah. Sejatinya anggaran untuk sektor perumahan rakyat harus lebih besar lagi.Â
Ditilik dari sisi warga, ada banyak cara untuk membantu diri sendiri dan orang miskin untuk mendapatkan rumah layak huni:
1. Menabung untuk memiliki rumah sendiri
Menabung sangat penting agar kita memiliki dana untuk membangun rumah sendiri. Rekan Luna Septalisa telah mengulas secara tuntas gejala pemborosan yang bisa dihindari dalam artikel bertajuk "Gajian Masih Lama, Udah Bokek Aja? Jangan-jangan Latte Factor Penyebabnya".
Cobalah prihatin dulu. Cukupkan diri dengan hal-hal yang esensial saja. Pengeluaran untuk hura-hura dikurangi. Tabung untuk membeli rumah.
Tunjukkan pada calon pasangan saldo tabungan, bukan cuma ajakan makan-makan.
Dijamin si dia akan bernyanyi: "Terpesona...aku terpesona...memandang saldomu yang banyak:)" Hehehehe.
2. Mempelajari penawaran rumah dan tanah dengan saksama