Listyo mengukir aneka prestasi yang cukup meyakinkan selama ini. Ada beberapa kasus besar yang pernah Listyo tangani:
1. Ia menangani proses penangkapan terpidana kasus cessie Bank Bali Djoko Tjandra. Kasus ini juga menyeret sejumlah petinggi Polri yang kedapatan menerima uang suap.
2. Listyo berhasil membongkar 485 kasus korupsi dengan potensi kerugian negara Rp 310,81 miliar.Â
3. Listyo sukses menggulung banyak pengedar narkoba kelas kakap. Ia berhasil membongkar penyelundupan 1,2 ton narkoba asal Iran.
Kedua, sistem meritokrasi yang diterapkan JokowiÂ
Sejumlah pihak menganggap kedekatan Jokowi dengan Listyo menjadi alasan utama pemilihan Listyo sebagai calon tunggal kapolri. Akan tetapi, perlu kita pahami bahwa sekadar kedekatan saja tidak cukup.
Listyo telah membuktikan diri sebagai petinggi polisi yang tak segan membongkar kasus yang melibatkan petinggi polisi lainnya, dalam hal ini kasus buronan Djoko Tjandra.Â
Jokowi tentu tetap menerapkan sistem meritokrasi, bukan asal dekat saja. Tanpa prestasi yang memadai, mustahil Listyo mendapat kepercayaan dari Jokowi. Memilih calon petinggi tanpa landasan prestasi sama saja "bunuh diri politik" yang konyol.
Secara objektif, Listyo yang muda dan berprestasi memang layak menjadi calon kapolri baru. Rekam jejaknya bagus.Â
Ketiga, Listyo sosok yang mampu mengayomi semuaÂ
Listyo, seorang penganut Kristen, telah membuktikan diri sebagai petinggi kepolisian yang mampu mengayomi semua kalangan dari segala latar belakang. Tengok saja kiprahnya selama menjadi kapolda di Banten.