Pogba bawa MU ke puncak Liga Inggris
Meski Burnley mencoba melakukan aneka upaya, tak satu pun gol balasan tercipta. Para pemain MU kompak membuat benteng kokoh hingga wasit meniup peluit panjang tanda pertandingan berakhir.
Kamera menyorot kaki Pogba. Ternyata Pogba berdarah, namun tidak menyerah. Dia tetap memaksakan diri bermain sampai menit terakhir. Demi memastikan kemenangan timnya.
Pogba yang berdarah-darah membawa Setan Merah berpesta meriah: merasakan puncak klasemen Liga Inggris lagi. Kapan terakhir kali MU merasakan empuknya kursi peringkat satu?
Hmm...sudah lama sekali. Terakhir pada tahun terakhir kepelatihan Sir Alex  Ferguson pada 2013! Artinya sudah tujuh tahun lalu. MU yang sudah hampir lupa rasanya di peringkat pertama kini ingat identitas mereka: MU adalah tim juara!
Ini adalah puncak tren positif MU yang sempat terseok-seok dan dirundung pendukung sendiri karena bermain ambyar selepas ditinggal Sir Alex, legenda pelatih tersukses MU sepanjang masa.
Kini MU meraih 36 poin. Selisih tiga poin dari rival abadi Liverpool di peringkat kedua. Menariknya, pada 17 Januari nanti MU akan berjumpa Liverpool untuk adu banteng memperebutkan kembali posisi pertama Liga Inggris musim ini.
Wow, makin seru saja Liga Inggris. Selamat MU. Terima kasih, Paul Pogba. Tidak sia-sia MU membelimu dengan harga mahal dari Juventus. Pogba yang bermain sepenuh hati untuk MU memberi keyakinan pada fans bahwa ia setia pada klub Setan Merah ini.
Kepada para pesaing, MU mengirimkan sinyal baru: Hey, bro...kami sudah ingat lagi manisnya duduk di peringkat satu klasemen sementara. Mau rebut tahta kami? Hmm...kalahkan kami dulu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H