Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Annisa dan Bayang-bayang Ibu Teresa

10 November 2020   12:00 Diperbarui: 10 November 2020   12:03 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Iya, Mas Yohan. Beginilah keadaan ayah dan keluarga kami. Kami hanya berdua saja di pondok ini. Kalau genteng bocor, saya yang perbaiki. Perempuan tapi kadang harus kerjakan pekerjaan laki-laki," tutur Nisa.

Aku terdiam sejenak. Tak tahu harus berkata apa. Dalam hatiku, bertambah kekagumanku akan sosok Annisa. Gadis berbudi luhur yang berbakti pada ayah tercinta.

*

Semakin lama, aku makin merasa cocok bekerja sama dengan Annisa di puskesmas desa. Tanpa aku minta, dia mengerjakan bagian tugasnya sebagai perawat. Ini membuat pekerjaan yang berat terasa lebih ringan.

Suatu senja, sepulang kerja, aku dan Nisa berjalan menyusuri tepian sungai. 

“Nisa, ada sesuatu yang ingin kusampaikan padamu," kataku memecah ketenangan senja di tepi sungai kala itu.

"Jujur. Sejak hari pertama aku melihatmu, ada perasaan khusus di hatiku tentangmu," tuturku.

Nisa tak langsung menjawab. Ia menghela napas panjang. 

"Emm..terima kasih atas kejujuran Mas Yohan. Sebenarnya Nisa juga menyimpan perasaan yang sama. Hanya...," jawabnya tanpa menyelesaikan kalimat.

"Hanya apa, Nisa? Katakan saja. Aku siap mendengar jawaban apa pun juga," desakku.

"Hanya saja...kita beda, Mas," jawabnya jujur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun