Kemampuan "Melihat" Arwah sebagai Karunia
Meskipun sejumlah penelitian telah mencoba menjelaskan gejala mengapa orang "melihat" arwah (dan hantu), saya tetap berpendapat bahwa ada hal-hal di luar nalar kita di dunia ini.
Saya pernah belajar filsafat ilmu pengetahuan. Sains modern hanyalah satu dari sumber-sumber pengetahuan.
Sumber-sumber pengetahuan lain ada cukup banyak, termasuk clairevoyance, telepati, dan intuisi. Clairevoyance adalah kemampuan mengetahui benda-benda tanpa harus menggunakan pancaindra.Â
Thomas Alva Edison pernah menguji kemampuan clairevoyance Bert Reese. Di sebuah kamar, Thomas menulis di selembar kertas, "Adakah yang lebih baik daripada hidroksida nikel untuk baterai listrik alkali?"Â
Ketika Thomas datang ke kamar Reese, tetiba Reese langsung berkata, "Tidak ada yang lebih baik dari hidroksida nikel untuk baterai alkali."
Tidak semua hal di dunia bisa dijelaskan dengan logika sebab dan akibat.Â
Pancaindra kita rupanya hanya sebagian saja dari indra yang kita miliki untuk menangkap hal-hal yang "ada" di dunia kita. Ada realitas jasmani dan rohani.
Orang-orang dengan indra keenam, demikian kita sering menyebutnya, bisa saja memiliki kepekaan untuk melihat arwah yang mustahil dilihat dengan pancaindra. Jika benar demikian, ada orang-orang yang memang diberi "karunia lebih" daripada orang-orang biasa.
Saya merasa, karunia indra keenam itu tidak saya miliki. Karena itu saya perlu bantuan rekaman video untuk "melihat arwah" yang terekam kamera itu. Seandainya pun saya melihat langsung arwah, saya akan menganggap para arwah itu sedang meminta doa.Â
Bagaimana dengan Anda, pernahkah punya pengalaman "melihat" arwah (dan hantu)? Saya tahu dan punya intuisi, sebagian sahabat penulis di Kompasiana ini pernah "melihat". Silakan berkisah di kolom komentar atau dalam artikel tersendiri.