Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Ini Tujuh Kesalahan yang Perlu Dihindari Blogger Pemula

2 November 2020   18:50 Diperbarui: 2 November 2020   19:02 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi blogger atau narablog - pexels.com

Blog secara sederhana adalah tulisan singkat yang diunggah warga biasa di media sosial. 

Ada aneka ragam tipe narablog atau blogger. Saya mengelompokkan jadi lima:

1. Narablog curhat: Tidak memikirkan jumlah pembaca dan keuntungan. Yang penting curhat dipajang. Lega.

2. Narablog pencari nafkah (profesional): Ternyata ngeblog jika diseriusi bisa jadi mata pencaharian.

3. Narablog fungsional: Ada yang memang ditugasi atau dengan senang hati menjadi pengelola blog organisasi warga.

4. Narablog hibrida: Gabungan dari narablog curhat dan "pencari nafkah". Misalnya sebagian penulis blog Kompasiana yang curhat tetapi juga mengharapkan dapat K-Rewards.

5. Narablog kapal selam: Tipe terakhir ini kadang muncul tapi lebih banyak tenggelamnya. 

Anda termasuk narablog tipe yang mana? Atau ada tipe lain yang belum masuk lima tipe tadi? Hehe.

Pengalaman singkat saya dalam ngeblog di blog pribadi maupun di blog warga seperti Kompasiana ini mengantarkan saya pada suatu pengamatan. Ada sejumlah kesalahan mendasar yang perlu dihindari narablog atau blogger pemula.

1. Tidak sadar bahwa blog itu dibaca banyak orang dan ada hukumnya

Wah, ini kesalahan sangat umum, namun sering tidak disadari. Karena sedang jengkel dengan pelayanan kantor atau perusahaan tertentu, menulis kejengkelan di blog pribadi atau blog warga (user generated content) seperti Kompasiana.

Hati-hati. Apa pun yang kita tulis di blog sudah masuk ranah publik. Ada hukum nasional yang mengatur unggahan di ranah publik. Ada UU ITE, misalnya. Kita bisa dituntut gegara tulisan kita yang secara emosional menjelekkan pribadi atau lembaga tertentu.

Tanyakan pada diri sendiri: "tulisanku ini jika aku unggah di blog melanggar hukum tidak?"

2. Tidak membaca aturan main layanan blog

Tiap penyedia layanan blog punya aturan main yang wajib dibaca dan ditaati. Baca dahulu aturan yang ada. Jangan asal buat akun baru langsung ngegas tanpa batas.

Apalagi di blog warga macam Kompasiana, ada aturan main agar interaksi antarpengguna dapat berjalan dengan santun dan bermanfaat. Rekayasa dalam bentuk apa pun tidak ditoleransi. Asal copas dilarang. Menjiplak dan memuat ulang artikel orang demi keuntungan komersial dilarang.

3. Hanya mengejar views hingga abaikan norma

Ada norma-norma luhur bangsa kita yang seharusnya kita lestarikan. Norma-norma itu memang tidak selalu harus ditulis dalam aturan layanan blog. Akan tetapi, kita wajib menjunjung tinggi. Misalnya: norma kesantunan, menghargai perbedaan, kejujuran, dan silaturahmi. Apalagi dalam blog warga seperti Kompasiana, saling kunjung blog (blogwalking) sebaiknya dijalankan.

4. Menggunakan umpan klik (click bait) yang keterlaluan

Cara "paling mudah" untuk mendulang views adalah dengan menggunakan umpan klik atau click bait. Judul bombastis. Menakutkan. Vulgar. 

Ada teknik-teknik khusus untuk menciptakan judul menarik. Di antaranya sudah saya tulis dalam artikel ini: Lima Cara Buat Judul Menarik. Judul yang menarik tak harus bombastis dan vulgar. 

Ada teknik memberikan umpan yang masih masuk akal dan santun, bukan mengumbar click bait. Misalnya, umpan yang masih wajar adalah menggunakan kata "ini"; "sudah tahu?"; dan "benarkah?".

5. Kurang sadar bahwa menulis itu membangun citra dan reputasi diri

"Anda adalah apa yang Anda tulis."

Ungkapan ini melukiskan bahwa menulis itu sangat penting untuk membangun citra dan reputasi diri. Saat ini perusahaan pun banyak yang menyelidiki rekan jejak digital calon karyawan, termasuk artikel blog mereka.

Sekali saja kita ketahuan mengada-ada (berbohong) dalam tulisan kita, orang akan terus mengingatnya. Misalnya, berkisah seolah itu pengalaman diri padahal cuma menyadur kisah orang lain atau hanya "mengarang bebas."

Sekali saja kita secara sengaja melukai pihak tertentu dengan tulisan kita, orang akan tetap mengingatnya. Okelah, kita bisa minta maaf. Akan tetapi, reputasi diri kita runtuh duluan.

Suatu kesalahan fatal bisa membuat pembaca kita berhenti selama-lamanya membaca tulisan kita. Silaturahmi pun bisa putus. 

6. Kurang sadar pentingnya membahagiakan pembaca

Seorang narablog yang baik selalu sadar bagaimana cara membahagiakan pembaca tulisannya. Ini daftar hal-hal yang kiranya membahagiakan pembaca artikel kita:

a. Tulisan kita bermanfaat, inspiratif, menghibur, aktual, dan unik.

b. Tulisan kita sajikan dengan rapi. Sedikit saltik. Paragraf padat. Kalimat bernas. Struktur jelas.

c. Tulisan kita membuat orang punya alasan untuk "follow" atau untuk menanti artikel selanjutnya.

d. Tulisan kita mengajak pembaca untuk terlibat, bisa dengan menulis komentar, artikel balasan, atau ikut "masuk" secara psikologis dalam tulisan itu.

7. Kurang sadar bahwa menulis blog itu berdampak baik jika dilakukan dengan hati

Kesalahan narablog pemula adalah menulis untuk tujuan sesaat saja. Misalnya, demi memenuhi tugas saja atau demi mendapat keuntungan materi. 

Menulis di blog itu berdampak baik jika dilakukan dengan hati.

Sudah banyak artikel rekan-rekan di Kompasiana ini dijadikan bahan ajar, rujukan ilmiah, dan buku bunga rampai. Cukup banyak artikel curhat bermanfaat dibaca orang-orang untuk membantu mereka mengatasi persoalan hidup.

Nah, semoga artikel-artikel blog kita berdampak positif bagi pembaca. Jika masih ada yang belum, semoga kita bisa benahi agar mendukung literasi di negeri kita.

Salam literasi dari narablog abal-abal. R.B.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun